Selar tetengkek
Selar tengkek atau selar tetengkek (Megalaspis cordyla) adalah sejenis ikan yang hidup di perairan pantai sampai kedalaman 80 m, termasuk ke dalam suku Carangidae.
Selar tetengkek | |
---|---|
Selar tetengkek (Megalaspis cordyla) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Actinopterygii |
Ordo: | Carangiformes |
Famili: | Carangidae |
Subfamili: | Caranginae |
Genus: | Megalaspis Bleeker, 1852[1] |
Spesies: | M. cordyla
|
Nama binomial | |
Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
| |
Perkiraan wilayah agihan selar tetengkek | |
Sinonim | |
Deskripsi
suntingTubuh bulat memanjang, seperti torpedo; dengan moncong meruncing dan tangkai ekor (caudal peduncle) mengecil kokoh. Panjang keseluruhan dapat mencapai 80 cm (TL, total length), namum umumnya sekitar 30–40 cm; berat dapat mencapai 3-4 kg.[3]
Mata berukuran sedang, dengan pelupuk lemak yang berkembang baik menutupi seluruh lingkaran mata kecuali pada suatu celah tegak berpusat pada pupil mata. Rahang atas dengan gigi runcing kecil-kecil, yang sebelah luar sedikit lebih besar; rahang bawah dengan sebaris gigi kecil-kecil. Ujung belakang rahang atas kurang lebih sejajar tengah mata. Sisir saring pada busur insang yang pertama 26-32 buah (termasuk yang mengerdil). Cleithrum (gelangan bahu) halus pada tepiannya, tanpa tonjolan-tonjolan.[3]
Sirip punggung (dorsal) dua buah; yang sebelah depan dengan VIII jari-jari keras (duri), dan yang kedua (belakang) terdiri dari I duri dan 18-20 jari-jari lunak, diikuti oleh 7-9 jari-jari yang terpisah-pisah sebagai sirip-sirip kecil (finlet) hingga ke pangkal ekor. Sirip dubur (anal) yang sebelah depan dengan II duri, dan yang belakang I duri dan 16-17 jari-jari lunak, diikuti 8-10 sirip-sirip kecil hingga ke pangkal ekor. Gurat sisi dengan sisik-sisik yang mengeras dan membesar (disebut perisai); mula-mula melengkung ke atas di bagian depan tubuh, dan mulai mendatar kurang-lebih di bawah duri sirip punggung no 4 atau 5; 21-28 sisik di bagian yang melengkung, dilanjutkan dengan 51-59 perisai yang amat besar, yang berangsur-angsur mengecil hingga ke pangkal ekor. Ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) 10 + 14 buah.[3]
Sisi atas kepala dan badan abu-abu kebiruan hingga hijau, sisi samping dan perut putih keperakan. Di sudut belakang atas tutup insang terdapat sebuah bintik hitam besar. Sirip-sirip punggung dan dubur pucat atau kekuningan, dengan ujung kusam; sirip-sirip dada dan perut pucat berujung kusam; sirip ekor berwarna gelap di tepinya.[3]
Ekologi dan agihan
suntingSelar tetengkek termasuk ikan pelagis kecil yang buas. Ikan ini berenang dalam kelompok, dan terutama memangsa ikan-ikan yang lebih kecil.[3]
Selar tengkek menyebar di daerah pantai dan perairan karang seluruh Indonesia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Filipina dan ke selatan sampai perairan tropis Australia.
Manfaat
suntingSelar tetengkek termasuk ikan konsumsi dengan harga menengah. Ikan ini ditangkap dengan jaring insang, payang, pukat cincin, pancing, pancing tonda, dan bubu atau sero.[3] Tetengkek dipasarkan dalam bentuk segar, atau diasinkan.
Catatan kaki
sunting- ^ Bleeker, P. 1852. "Bijdrage tot de Kennis der Makreelachtige Visschen van den Soenda-Molukschen Archipel". Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen. Deel XXIV: 49. Batavia :Egbert Heemen, 1779-1922.
- ^ Linnaeus, C. & L. Salvius. 1758. Systema naturae per regna tria naturae, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis. Tomus I: 298. Editio decima, reformata. Holmiae : Impensis Direct. Laurentii Salvii, 1758-1759.
- ^ a b c d e f Smith-Vaniz, W.F.. 2001. Megalaspis cordyla. in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 4 Bony fishes part 2 (Mugilidae to Carangidae): 2726. Food and Agriculture Organization, Rome. ISBN 92-5-104301-9
Pranala luar
sunting- FAO Species Fact Sheets: Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
- Foto Ikan Selar tetengkek
- Selar tetengkek[pranala nonaktif permanen]