Selompret Melajoe
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Selompret Melajoe atau yang diawal terbitnya bernama Slompret Melajoe yang berarti terompet melayu dalam bahasa melayu, adalah surat kabar Hindia Belanda yang pertama kali terbit pada 3 Februari 1860. Diterbitkan oleh G.C.T. van Dorp dengan D. Appel sebagai editornya. Awalnya Selompret Melajoe berhati-hati dalam memuat berita, namun memasuki 1900 seiring "politik etis," surat kabar ini mulai masuk ke ranah politik meskipun masih tetap bermuatan bisnis. Kehadirannya menjadi tonggak munculnya koran-koran bisnis berbahasa Melayu di Nusantara.
Tipe | Harian |
---|---|
Penerbit | G.C.T. van Dorp |
Bahasa | Bahasa Melayu |
Berhenti publikasi | 1920 |
Selepas 1875, Selompret Melajoe mengusung jargon "Soerat Kabar Basa Melajoe." Beritanya berkisar pada, kabar lelang, kabar kiriman, pergantian pangreh praja, kebijakan perundangan pemerintah, informasi dari departemen militer dan civil, berita kawat dari berbagai daerah, iklan (yang berisi lotere uang), dan kolom "Hikayat" yang berisi hikayat terjemahan. "Kabar Kiriman" adalah wadah bagi pembaca dari berbagai kalangan untuk berkeluh kesah atas kesulitan mereka di daerah. Beragamnya bonus-bonus halaman ini membuat oplahnya meningkat mencapai 400-600 eksemplar. Tahun 1881 Selompret Melajoe terbit tiap Rabu dan Sabtu lalu mengubah jargon menjadi "Soerat Kabar dan Advertentie." Mulai 1891, W.N.J.G. Claasz menjadi redakturnya (digantikan J.P.P. Halkema tahun 1902) dan surat kabar ini pun terbit setiap Selasa, Kamis, Sabtu dengan 4 lembar setiap terbit. Pergerakan nasionalisme membuat pembaca koran bisnis berkurang, Selompret Melajoe ikut terkena imbasnya yang membuat tahun 1920 menjadi akhir terbitnya.[1]
Referensi
sunting- ^ Yuliantri, R.D.A., 2007, Terompet Bisnis Kaoem Pedagang, dalam Seabad Pers Kebangsaan, Diedit oleh Rahzen, T., dkk, Jakarta: IBoekoe. Hal. 8-10.