Sely Martini
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Sely Martini (Lahir di Bandung, 31 Maret 1978)[1] merupakan seorang Sarjana Teknik di Perencanaan Wilayah dan Kota dari Institut Teknologi Bandung. Ia kemudian meneruskan pendidikannya untuk meraih gelar Master of Science on Regional Development Planning di TU Dortmund & UP Diliman.[1] Sely merupakan Program Manager divisi Fundraising Indonesia Corruption Watch (ICW), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang memiliki misi untuk meningkatkan suara masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik sehingga keadilan ekonomi, lingkungan dan gender tercapai.[2] ICW mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik, sistem peradilan dan manajemen sumber daya. Di ICW, Sely bertugas untuk memastikan keberlanjutan dukungan finansial untuk pelaksanaan program dan kegiatan advokasi, riset, kampanye dan peningkatan kapasitas masyarakat. Ia memenangkan penghargaan Honesty Award dari sebuah organisasi yang berbasis di AS.[3]
Kehidupan awal
suntingSelama lebih dari 10 tahun, Sely aktif sebagai aktivis anti korupsi di Indonesia Corruption Watch (ICW). Sely bergabung dengan ICW sembari menyelesaikan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Meskipun begitu, Sely sudah mulai aktif dalam sejumlah kegiatan pemberantasan korupsi sejak menjadi mahasiswa Jurusan Planologi ITB pada 1997.[4] Sering aktif dalam berbagai demo anti-Soeharto dan membuat gerakan Lumbung Kota, yang tugasnya mengumpulkan bahan kebutuhan pokok untuk warga tidak mampu, mengantarkan Sely menjadi sukarelawan ICW dalam sejumlah penelitian.[3]
Sely menyebut dirinya merasa seperti alien. Hal itu diungkapkannya dalam wawancaranya dengan Tabloid Nova ketika dirinya ditanya seperti apa rasanya menjadi satu dari segelintir orang yang berperan aktif memerangi korupsi di Indonesia.[4]
Isteri dari Rizqi Abdulharis, pengajar Geodesi Institut Teknologi Bandung awalnya lebih banyak bergerak di belakang layar. Di ICW, Sely lebih banyak terlibat dalam kegiatan mengawal isu-isu preventif pemberantasan korupsi di ranah lingkungan dan kehutanan.[5]
Penghargaan
suntingSely menerima penghargaan Best Activist in a Leading Role dalam acara Honesty Oscars 2014 pada 2 Maret 2014 dengan perolehan suara 54 persen dari 6.700 suara yang terkumpul. Sely mengalahkan empat aktivis anti korupsi lainnya, yakni John Gitongo (Kenya), Aruna Roy (India), Gregory Ngbwa Mintsa (Gabon), dan Xu Zhiyong (China).[3]
Penghargaan ini diadakan oleh Accountability Lab, sebuah organisasi dunia yang gencar mengampanyekan gerakan anti korupsi, bekerja sama dengan ONE, organisasi yang dibentuk oleh Bono (vokalis band U2) yang fokus kepada pengentasan kemiskinan dan gerakan pro demokrasi.[4]
Referensi
sunting- ^ a b "Sely Martini – Women Unlimited". womenunlimited.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-02. Diakses tanggal 2016-12-08.
- ^ "Tentang ICW | Indonesia Corruption Watch". www.antikorupsi.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-28. Diakses tanggal 2016-12-08.
- ^ a b c "Sely Martini: Srikandi Anti Korupsi, Peraih Honesty Oscars 2014". Indonesia Proud. 2014-03-20. Diakses tanggal 2016-12-08.
- ^ a b c tabloidnova.com. "Sely Martini, Optimis Bersihkan Indonesia dari Korupsi". tabloidnova.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 2016-12-08.
- ^ Tempo.Co. "Sely, Pegiat Antikorupsi Peraih Oscar Kejujuran | selebritas | tempo.co". Tempo News. Diakses tanggal 2016-12-08.