Semah daun
Semah Daun | |
---|---|
Semah daun, Tor douronensis dari Durian Rambun, Muara Siau, Merangin | |
Tidak dievaluasi (IUCN 3.1)
| |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. douronensis
|
Nama binomial | |
Tor douronensis (Valenciennes, 1842)[1]
| |
Sinonim | |
|
Semah daun (Tor douronensis), atau pada umumnya dikenal sebagai semah, adalah sejenis ikan air tawar dari suku Cyprinidae. Ikan penghuni sungai ini menyebar luas di Asia Tenggara. Beberapa nama daerahnya, di antaranya, semah (Bengkulu, Jambi); garing (Sumbar); kancra, soro (Jabar); wader (Jw.); silap (Kalbar); nyapau, padak (Kaltim).[3] Dalam bahasa Inggris ia disebut semah mahseer.[1]
Pengenalan
suntingIkan karper berukuran sedang, panjang standar (SL, standard length) mencapai 350 mm. Profil badannya memanjang, memipih tegak. Tinggi tubuh 3,2–3,3 kalinya sebanding dengan panjang standar; sementara panjang kepalanya 4–4,2 kalinya sebanding dengan panjang standar. Mulutnya tipe inferior. Bibirnya tebal, menerus; lobus (bidang) tengah pada bibir bawah tak begitu tampak, atau hanya sedikit menonjol. Dua pasang sungut terdapat di moncong dan di sudut mulut di rahang atas, yang pertama panjangnya sekitar 1½ kali dan yang akhir sekitar 2 kali diameter mata.[3]
Awal sirip dorsal (punggung) diantarai oleh 8 sisik dari belakang kepala, kira-kira sejajar dengan sisik ke-6 atau ke-7 pada gurat sisi, sedikit lebih muka dari awal sirip ventral (perut). Sisik-sisik dengan gurat sisi 21–24. Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 9 jari-jari lunak, duri yang ke-3 besar dan keras, kira-kira sepanjang kepala dikurangi moncong, tepi atas sirip mencekung; sirip anal (dubur) III, 5; sirip pektoral (dada) I, 16; dan sirip ventral II, 8. Sirip anal bentuk terpangkas, sedikit lebih tinggi daripada sirip dorsal, ujungnya tidak mencapai sirip ekor manakala direbahkan. Sirip ventral dipisahkan oleh 2 baris sisik dari deretan gurat sisi. Sirip ekor bercabang dua dalam, ujungnya runcing, l.k. sama panjang dengan kepala. Batang ekor dikelilingi oleh 12 sisik.[3]
Sebelah atas badan berwarna zaitun, sebelah bawahnya berwarna keemasan atau keperakan-zaitun; iris mata kuning atau merah. Sisik-sisik di sisi tubuh dan ekor dengan noktah keunguan di sudut pangkalnya. Sirip-sirip berwarna bening, kekuningan atau kemerahan.[4]
Agihan dan kebiasaan
suntingIkan semah menyebar luas di Asia Tenggara, yakni di wilayah Indocina dan Daratan Sunda;[5] mulai dari Thailand, ke timur hingga Vietnam dan ke selatan ke wilayah Indonesia.[1] Spesimen contoh dikoleksi dari Pulau Sumatera (Solok, Danau Singkarak, Bukittinggi, Danau Maninjau, Bengkulu, Jambi, Telukbetung); Jawa (Karawang, Bogor, Cicurup, Citarik, Cianjur, Cisaat, Jember); Kalimantan (Sungai Kapuas: Sintang, Sungai Bongan, Sungai Howong; Sungai Kayan, Sungai Mahakam; Sungai Baram, Sarawak).[3]
Manfaat
suntingSemah merupakan ikan konsumsi bernilai tinggi di daerah sebarannya. Ikan ini dijual dalam keadaan segar, atau diolah menjadi ikan asap.
Galeri
sunting-
Sirip punggung
-
Sirip dubur
-
Sirip dada kanan
-
Sirip perut kanan
-
Sirip ekor
Catatan kaki
sunting- ^ a b c FishBase: Tor douronensis, semah mahseer
- ^ Cuvier, G. & A. Valenciennes. 1842. Histoire Naturelle des Poissons, to. XVI: 187. Paris :Chez F. G. Levrault.
- ^ a b c d Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III: 150-1. E.J. Brill. Leiden.
- ^ Bleeker, P. 1860. Ichthyologiae Archipelagi Indici Prodromus vol II Cyprini: 392. Bataviae: Typis Langei &soc. (Semah-Lipbaarbel, terj. Ingg.)
- ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi: 67. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta.
Pranala luar
sunting- ITIS: Tor douronensis
- Zool.Meded.: Tor douronensis, pelat identifikasi
- Fishing-World Records: Tor douronensis