Senam Kesegaran Jasmani
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) (atau Senam Kebugaran Jasmani dalam versi 2008-2018) merupakan lanjutan dari program Senam Pagi Indonesia yang telah dipopulerkan sebelumnya. Senam Kesegaran Jasmani lebih diperkenalkan secara umum, yang berbeda dengan seri Senam Pagi Indonesia yang diajarkan untuk murid-murid di sekolah. Senam Kesegaran Jasmani terdiri dari tiga kumpulan gerakan, yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan. Bagi siswa di sekolah, biasanya senam ini dilakukan pada hari Jumat pagi sebelum masuk kelas, sementara kegiatan untuk umum biasanya dilakukan pada hari Minggu. Senam ini termasuk dalam senam ritmik dasar. Ciri utama dari senam ritmik dasar rangkaian gerakan yang dipilih agar sesuai dengan durasi irama yang mengiringinya.
Senam Kesegaran Jasmani pertama kali diberi judul SKJ '84 yang gerakannya masih mirip dengan gerakan Senam Pagi Indonesia Seri D. Senam Kesegaran Jasmani mulai mengalami perubahan besar gerakan pada seri SKJ '88 karena menurut Berty Tilarso, salah satu penyusun gerakan, ada beberapa gerakan yang menurut dokter ahli dan pakar olahraga tidak boleh lagi dilakukan, misalnya gerakan regangan otot yang terlalu ekstrim, gerakan mengeper (memantulkan) otot, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pada SKJ' 88 unsur gerakan yang sebelumnya berasal dari dasar pencak silat, mulai dimasukkan unsur gerakan aerobik. Secara resmi, Senam Kesegaran Jasmani merupakan program empat tahunan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Perbedaan dengan Senam Pagi Indonesia
suntingSeri Senam Pagi Indonesia (SPI) diperkenalkan di akhir '70-an dengan SPI seri A, B, C, dan D untuk anak-anak sekolah. Senam Kesegaran Jasmani diperkenalkan pada awal 1984 berdasarkan Surat Perintah Menpora untuk diajarkan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Daftar Senam Kesegaran Jasmani Indonesia
suntingSKJ '84
sunting- SKJ '84 merupakan seri pertama dari Senam Kesegaran Jasmani. Aransemen musik resmi dari pemerintah digubah oleh N. Simanungkalit. Karena senam ini cukup populer di kalangan masyarakat, ada musik pengiring lain yang digubah oleh Iswan untuk mengiringi gerakan senam yang sama dengan gerakan SKJ' 84. Ciri utama yang menjadi pengingat SKJ '84 adalah musik yang menyerupai kelompok drum band dengan nada beliranya yang khas. SKJ 84 muncul pertama kali pada 11 Maret 1984 (bertepatan dengan Supersemar), dengan durasi sekitar 4 menit.[1]
SKJ '88
sunting- Empat tahun setelah SKJ '84 terbit, pemerintah memperbaharuinya dengan menerbitkan SKJ '88 yang musiknya diaransemen oleh Januar Ishak. Terjadi perubahan gerakan yang disusun oleh tim yang terdiri dari lima orang, di antaranya adalah Berty Tilarso dan Hj. Kartini Legimin. Ciri utama yang menjadi pengingat SKJ '88 adalah musik yang diawali dengan tiupan peluit. Salah satu ciri khas SKJ '88 adalah alunan musik pada gerakan inti yang seolah terdengar seperti "dukun pelet dukun pelet bapak lu" sehingga kerap kali SKJ '88 dikenal sebagai senam dukun pelet, khususnya di kalangan anak laki-laki.
SKJ '92
suntingSKJ '92 adalah program lanjutan empat tahunan berikutnya. Durasi pada SKJ '92 ini menjadi jauh lebih panjang dengan variasi gerakan yang lebih banyak. Selain menggunakan lagu asli yang diciptakan oleh Januar Ishak, juga memasukkan unsur-unsur lagu daerah. Pada SKJ '92 ini juga mulai diperkenalkan gerakan peralihan, yaitu gerakan yang sama dan dilakukan setiap pergantian inti senam.
- Lagu pengiring diaransemen oleh Januar Ishak. Satu seri berdurasi 12 menit 9 detik untuk versi satu seri, berisi Pemanasan, Inti, dimulai dari lagu:
- Yamko Rambe Yamko (Papua)
- Jali-Jali (Jakarta)
- Tanduk Majeng (Jawa Timur)
- Cing Cangkeling (Jawa Barat)
- Rasa Sayange (Maluku)
- Paris Barantai (Kalimantan Selatan)
SKJ '96
suntingSeri empat tahunan berikutnya adalah SKJ '96. Musik iringan kembali diaransemen oleh N. Simanungkalit yang bekerja sama dengan Januar Ishak. Pada seri ini tidak menggunakan lagu daerah tetapi menggunakan musik yang khusus diciptakan oleh penggubahnya.
- Selain seri SKJ '96 untuk umum, juga diperkenalkan SKJ Usia SD pada tahun 1996 yang musik pengiringnya diciptakan oleh FX. Soetopo. Gerakan SKJ '96 Usia SD lebih disesuaikan dan dikhususkan dengan usia anak-anak, yaitu gerakan dasar senam dan permainan, Musiknya juga lebih sesuai dengan usia anak-anak. Pada SKJ '96 Usia SD ini menambahkan kumpulan gerakan, yang terletak setelah gerakan peralihan inti terakhir, yang diberi nama gerakan menuju pendinginan, dan gerakan terakhir setelah pendinginan yaitu gerakan pelemasan.
SKJ 2000
suntingSetelah SKJ '96, program empat tahunan berikutnya dilanjutkan dengan SKJ 2000 yang musiknya digubah oleh N. Simanungkalit. Musik pada SKJ 2000 ini sedikit lebih minimalis jika dibandingkan dengan SKJ '96 yang cukup ramai instrumen. Gerakan dimulai dengan pemanasan, gerakan peralihan, lima inti, dan pendinginan. Gerakan SKJ 2000 disusun salah satunya oleh Maya Tamara, yang merupakan pimpinan dari sekolah balet Namarina.
SKJ 2004
suntingSKJ 2004 masih merupakan rangkaian program empat tahunan dari Kemenpora. Musik pengiring diaransemen oleh Yan Roesly. Gerakan utama masih sama terdiri dari pemanasan, inti, dan pendinginan. SKJ 2004 disusun salah satunya oleh Sri Arumdani, yang pernah menjabat sebagai ketua umum Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia (IOSKI). Musik SKJ 2004 ini terasa lebih kekinian dengan sentuhan modern seperti irama house dan disco, juga memasukkan unsur dangdut pada musik inti yang terakhir.
SKJ 2008
suntingSKJ 2008 yang merupakan lanjutan program sebelumnya, namun terdapat perubahan besar pada nama senam tersebut. Jika seri sebelumnya diberi nama Senam Kesegaran Jasmani, mulai dari tahun 2008 ini berubah menjadi Senam Kebugaran Jasmani. Musik pengiringnya diaransemen oleh Yohanes Sucihandono bekerja sama dengan Yan Roesly. Pada seri senam kali ini, diperkenalkan dua variasi musik yang dapat digunakan untuk mengiringi SKJ 2008. Variasi musik ini hanya terdapat pada versi kaset pita, dimana sisi A merupakan musik utama versi lomba dan latihan, sisi B berisi variasi dua dengan versi latihan dan versi lomba.
SKJ 2012
suntingPada tahun 2012 diperbaharui kembali seri SKJ, yang musiknya diaransemen oleh Nawawi AC dan Drs. Syaiful. Senam ini tidak lagi diwajibkan di sekolah-sekolah, hanya diperkenalkan sebagai program resmi dari pemerintah, karena semakin banyaknya senam yang disusun oleh organisasi lain yang juga digunakan di sekolah-sekolah. Sebagai lanjutan dari program sebelumnya, senam ini masih terdiri dari tiga gerakan utama yaitu pemanasan, inti dengan gerakan peralihan, dan gerakan pendinginan.
SKJ 2018
suntingSenam ini masih merupakan rangkaian program sebelumnya dari Kemenpora, hanya karena satu dan lain hal, SKJ yang seharusnya diterbitkan pada tahun 2016 ini mundur menjadi tahun 2018. SKJ 2018 ini mengambil tema mengulangi masa lalu saat SKJ '88 diperkenalkan. Variasi musiknya terdiri dari dua jenis. Versi pendek yang menggubah musik SKJ '88 menjadi lebih modern tetapi dengan gerakan yang sama persis dengan SKJ '88, sementara versi panjang adalah senam yang diciptakan dengan gerakan baru dan musik baru dengan durasi yang lebih panjang. Versi lama dikenal dengan nama SKJ 2018 Jadoel, sedangkan versi baru diberi nama SKJ Indonesia Bersatu (disusun bersama dengan POSMI).[2]
SKJ 2021 Pelajar
suntingSebagai pengganti SKJ 2012 (dan 2018 yang kurang populer), SKJ ini diluncurkan dalam sebuah senam massal yang dihadiri Menpora Zainuddin Amali pada 27 Agustus 2022 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Singkatan "SKJ" kali ini kembali menjadi Senam Kesegaran Jasmani. Sesuai nama "pelajar" yang disandangnya, SKJ 2021 difokuskan untuk pelajar dari tingkatan SD-SMA dan diharapkan bisa mengulang kejayaan SKJ di masa lampau.[3] Berbeda dengan SKJ lama (sejak 1992), durasi waktu SKJ Pelajar 2021 hanya sebesar 6-7 menit. Keunikan lainnya dari SKJ ini adalah dalam gerakan intinya yang berupa lagu vokal, tidak seperti SKJ lama yang cenderung berupa musik instrumental.
Senam Lain yang Serupa Dengan SKJ
suntingKesuksesan Senam Kesegaran Jasmani ini diikuti dengan diperkenalkannya senam lain baik itu dari pemerintah maupun organisasi selain pemerintah, misalnya Yayasan Jantung Indonesia, Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) yang berubah menjadi Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) dan terakhir berubah menjadi Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia, dan lain sebagainya. Beberapa senam lain yang populer di masyarakat adalah:
Kemenpora
suntingSelain SKJ, pemerintah juga menerbitkan beberapa senam yaitu Senam Indonesia Jaya, Senam Bugar Pelajar Indonesia, dan seri Senam Lansia yang diberi judul Senam Lansia Bugar, Senam Bugar Lansia Indonesia, dan SKJ Lansia.
Yayasan Jantung Indonesia
suntingMenerbitkan seri Senam Jantung Sehat yang dimulai dari SJS seri 1, dan sampai saat ini sudah diperkenalkan sampai seri 6.
Perwosi
suntingMenerbitkan Senam Bugar Indonesia dan Senam Bugar Anak Indonesia.
Kementerian Agama
suntingBekerjasama dengan beberapa pihak diantaranya Kemenpora, menerbitkan seri Senam Santri yang diperkenalkan di pondok pesantren dan madrasah. Senam Santri dimulai dari Senam Santri 2002, Senam Santri 2005, dan terakhir diperkenalkan Senam Santri 2010 yang sampai saat ini masih menjadi salah satu cabang lomba Pospenas atau Pekan Olahraga Pondok Pesantren Nasional.
Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia
suntingMenerbitkan senam yang cukup populer digunakan di sekolah-sekolah, yaitu Senam Ayo Bersatu, Senam Ayo Bersatu seri 2, Senam Indonesia Sehat, Senam Ayo Bergerak Indonesia, dan Senam Ayo Bangkit.
Pramuka
suntingBekerjasama dengan Gerakan Pramuka Indonesia, sejak Juni 2002, muncul Senam Pramuka yang berdurasi 13 menit.[4] Pada tahun 2014, muncul versi baru senam ini (disebut Senam Pramuka Jilid 2) yang memiliki versi lomba dan latihan.