Senapan runduk Dragunov
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Senapan Runduk Dragunov (bahasa Rusia: Снайперская винтовка Драгунова, Snayperskaya Vintovka Dragunova, disingkat SVD), adalah senapan semi-otomatis yang dirancang oleh Yevgeniy Fyodorovich Dragunov di Uni Soviet pada tahun 1958 sampai 1963. Senapan ini adalah senapan pertama yang dibuat khusus untuk penembak jitu, dan lazim ditemukan di negara-negara mantan Blok Timur, negara-negara pecahan Uni Soviet, Timur Tengah, dan negara-negara lain yang berhubungan baik dengan Uni Soviet/Rusia seperti India, Vietnam, dan Venezuela. Senapan ini juga diproduksi lokal di India, China, dan Iran.
Snayperskaya Vintovka Dragunova | |
---|---|
SVD. | |
Jenis | Senapan runduk |
Negara asal | Uni Soviet |
Sejarah pemakaian | |
Masa penggunaan | 1963–sekarang |
Sejarah produksi | |
Perancang | Yevgeniy Fyodorovich Dragunov |
Tahun | 1958–1963 |
Diproduksi | 1963–sekarang[1] |
Spesifikasi | |
Berat | 4,30 kg (kosong)[1] |
Panjang | 1.225 mm[1] |
Panjang laras | 620 mm[1] |
Peluru | 7,62 × 54 mmR[1] |
Mekanisme | Operasi gas |
Kecepatan peluru | 830 m/s |
Jarak efektif | 800 m |
Jarak jangkauan | 1.300 m |
Amunisi | Magazen box 10-butir[1] |
Alat bidik | Teleskop dan bidikan besi |
Sejarah
suntingPada tahun 1950-an, militer Uni Soviet sadar akan perlunya senapan yang akurat untuk dipakai pada tingkat peleton. Dan pada tahun 1958 dibuka tender antar para pembuat senjata Soviet untuk membuat senapan baru ini. Pemenang tender di atas adalah senapan yang dirancang tim yang dipimpin oleh Evgeniy Fedorovich Dragunov. Pada tahun 1963, SVD resmi dipakai Angkatan Darat Uni Soviet.
Modernisasi
suntingSVD awalnya memiliki furnitur (popor, pegangan belakang, dan pegangan depan) yang terbuat dari kayu yang terlaminating. Lapisan laminating ini selain agar terlihat lebih bagus, juga untuk melindungi kayu yang dilapisinya. Namun ini memiliki kelemahan apabila musuh memiliki night vision. Kayu SVD ternyata menyala kuning terang bila dilihat melalui teropong night vision.
SVD masa kini dibuat dengan polimer hitam untuk mengurangi berat dan menghindari kelemahan di atas. Pada tahun 1990-an, IZhMASh juga memodifikasi bagian dalam SVD, agar lebih kuat dan untuk mempersiapkan SVD diekspor dalam berbagai kaliber lain.
Pemakaian
suntingPada masa Uni Soviet, setiap regu diberikan satu SVD. Prajurit yang dipersenjatai SVD biasanya sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk memakai senapan ini. Prajurit ini bergerak bersama-sama dengan regunya dan dimaksudkan untuk menambahkan jarak jangkauan mereka sampai 600 meter. Tanpa SVD, jarak efektif regu infanteri ini hanya sampai 300 meter, karena kecilnya jangkauan AK-47. Jadi dilihat dari perannya, secara teknis SVD bukan senapan penembak runduk, tetapi senapan penembak jitu.
Dirancang untuk memperjauh jarak jangkauan regu, senapan ini tetap kuat dan tahan banting. Ini terlihat dari adanya tempat untuk pemasangan bayonet, serta bidikan besi cadangan apabila alat bidik teleskopnya rusak. Kehandalan senapan ini masih diakui, dan senapan ini masih dipakai di Angkatan Bersenjata Rusia dan satuan penegak hukum Rusia.
Senjata ringan buatan Soviet secara umum terkenal sangat tahan lama, ini dibuktikan dengan banyaknya SVD yang secara luas dipakai dan memiliki "karier" yang panjang. Senapan ini dipakai pada banyak konflik diseluruh dunia, antara lain Perang Vietnam, Chechnya, Perang Teluk, Perang Irak, hingga Konflik Libya.
Lihat pula
sunting- Senapan runduk
- Penembak jitu
- Penembak runduk
- SVDK varian SVD, menggunakan peluru 9,3 x 64 mm Brenneke.
- Mosin-Nagant, senapan yang digantikan oleh SVD.
- VSS Vintorez, senapan runduk berperedam suara.
- FAMAE FD-200, senapan runduk hasil adopsi dari SIG 542.
- Puşca Semiautomată cu Lunetă (PSL), senapan runduk asal Rumania menggunakan peluru 7,62 x 54 mmR.
- Zastava M76, senapan runduk asal Yugoslavia menggunakan peluru 7,92 x 57 mm Mauser..
- Zastava M91, senapan runduk asal Serbia menggunakan peluru 7,62 x 54 mmR.
- FR F2, senapan runduk asal Prancis