Sensor media Jepang di Korea Selatan

Sensor media Jepang di Korea Selatan mengacu pada undang-undang yang dibuat oleh pemerintah Korea Selatan untuk mencegah impor dan distribusi media dari Jepang. Undang-undang ini diciptakan untuk melindungi budaya asli Korea.

Asal usul

Segera setelah berakhirnya kekuasaan Jepang di Korea, pada tanggal 15 Agustus 1945, Korea Selatan mengesahkan Undang-Undang Untuk Menghukum Perbuatan Anti-Nasional (반민족 행위 처벌법), yang diikuti dengan banyak undang-undang lainnya selama beberapa dekade membatasi siaran dan distribusi catatan, video, CD, dan permainan dari luar negeri. Sementara undang-undang tidak menentukan negara tertentu, maksud dari hukum itu terutama ditujukan pada media Jepang. Akibatnya, Korea tidak memiliki akses hukum untuk media Jepang sama sekali sampai tahun 1990-an.

Revisi hukum

1. Pada tanggal 20 Oktober 1998, manga dan publikasi lainnya diizinkan untuk diimpor untuk pertama kalinya. Film yang telah memenangkan satu atau lebih dari empat festival film internasional utama juga diperbolehkan.
2. Pada bulan September 1999, musik Jepang diizinkan untuk dilakukan di tempat-tempat yang tidak melebihi 2000 kursi, dan lebih banyak film diizinkan untuk ditampilkan.
3. Pada bulan Juni 2000, batas atas kursi di pertunjukan langsung dicabut, film teatrikal animasi yang panjang yang telah memenangkan satu atau lebih penghargaan film internasional utama yang boleh ditampilkan, permainan video untuk komputer pribadi diizinkan untuk dijual, dan acara olahraga, bidang pertunjukan saat ini dan dokumenter diizinkan untuk disiarkan di televisi Korea.
4. Pada tanggal 1 Januari 2004, semua film Jepang diizinkan untuk ditampilkan di bioskop, dan salinan fisik musik diizinkan untuk dijual oleh pengecer.