Septisemia epizotik

Septisemia epizotik (bahasa Inggris: hemorrhagic septicemia; bahasa Latin: septicaemia epizooticae, disingkat SE) adalah penyakit menular pada hewan yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida serotipe tertentu. Di Indonesia, penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit ngorok karena hewan penderitanya menunjukkan tanda klinis berupa mendengkur.[4] Penyakit ini banyak menyerang sapi dan kerbau (lebih peka), serta telah dilaporkan pada kambing, domba, dan babi.[5] Pada fase perakut dan akut, SE dapat menyebabkan kematian mendadak tanpa adanya tanda klinis. Walaupun demikian, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin dan diobati dengan antibiotika.

Septisemia epizotik
Informasi umum
Nama lainPenyakit ngorok, shipping fever, borbone
SpesialisasiPenyakit menular, kedokteran hewan
TipeBusung, pektoral, intestinal[1]
PenyebabPasteurella multocida serotipe 6:B dan 6:E
Faktor risikoStres dalam perjalanan
Aspek klinis
Gejala dan tandaDemam, gangguan pernapasan, suara dengkuran, leleran hidung, pneumonia, kematian mendadak
DiagnosisKultur bakteri, pemeriksaan sediaan apus darah dengan pewarnaan Giemsa atau metilena biru, PCR
Kondisi serupaAntraks, gangren gas,[2] radang paha, serta salmonelosis, mikoplasmosis bentuk akut dan pasteurelosis bentuk pneumonia[3]
Tata laksana
PencegahanVaksinasi
PerawatanAntibiotika

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Dirkeswan 2014, hlm. 271-272.
  2. ^ Dirkeswan 2014, hlm. 275.
  3. ^ OIE Disease Cards 2013, hlm. 3.
  4. ^ Dirkeswan 2014, hlm. 270.
  5. ^ OIE Disease Cards 2013, hlm. 1.

Daftar pustaka

sunting
Klasifikasi