Serangan Rafah 2024

Pada tanggal 6 Mei 2024, Israel memulai serangan militer di dan sekitar kota Rafah sebagai bagian dari invasinya ke Jalur Gaza selama Perang Israel-Hamas.

Serangan Rafah 2024
Bagian dari Invasi Israel ke Jalur Gaza (2023-sekarang) dan Perang Israel-Hamas 2023

Tank Merkava Israel di perbatasan Rafah, 7 Mei 2024
Tanggal6 Mei 2024 – Sekarang
(5 bulan dan 4 minggu)
LokasiRafah, Jalur Gaza
Status

Sedang Berlangsung

  • Israel Menguasai Perbatasan Gaza-Mesir
  • Israel Mengklaim Mengalahkan Brigade Rafah Hamas
  • Pembunuhan Yahya Sinwar Pada 16 Oktober 2024
Pihak terlibat
 Israel

 Hamas
Jihad Islam Palestina
PFLP
DFLP
Brigade Martir al-Aqsa
Komite Perlawanan Populer


Negara Palestina Kepolisian Sipil Palestina
(Yang dikelola Hamas)
Tokoh dan pemimpin
Israel Yaron Finkelman
Israel Itzik Cohen
Israel Tomer Bar

Hamas Yahya Sinwar X
Hamas Yasser Natat
Hamas Mohammad Shabana
Hamas Muhammad Abu Ajaj 
Hamas Mahmoud Hamdan 
Osama Gadallah 


Negara Palestina Fares Abdel-Al 
Pasukan

Pasukan Pertahanan Israel

Kementerian Pertahanan
Shin Bet

Brigade al-Qassam

  • Brigade Rafah

Brigade Al-Quds
Brigade Abu Ali Mustafa
Brigade Perlawanan Nasional
Brigade Al-Nasser Salah al-Deen
Brigade Martir al-Aqsa


Negara Palestina Kepolisian Sipil Palestina
(Yang dikelola Hamas)
Kekuatan
5.000+ Tentara 7.000–8.000 Milisi
Korban
37 Tentara dan 1 Kontraktor Kementerian Pertahanan Tewas
90 Tentara, 1 Intelijen dan 2 Kontraktor Kementerian Pertahanan Terluka
1 Helikopter UH-60 Black Hawk Jatuh
2.000 Milisi Tewas
(Klaim Israel)
209+ Warga Palestina Tewas
286 Warga Palestina Terluka
1 Staf PBB Tewas
1 Staf WHO Terluka
2 Tentara Mesir Penjaga Perbatasan Tewas
2 Sandera Israel Tewas
3 Sandera Israel Terluka
1.000.000 Warga Palestina Mengungsi

Sebelum serangan itu, sekitar 1,4 juta Warga Palestina yang mengungsi dari tempat lain di Jalur Gaza telah mencari perlindungan di Rafah. Pada bulan Februari, Israel mengumumkan niatnya untuk melakukan invasi untuk melenyapkan Brigade Hamas yang katanya berada di kota itu.[1] Pada awal bulan Mei, ketika negosiasi gencatan senjata terhenti, Israel bersiap untuk sebuah operasi dan memerintahkan evakuasi Rafah timur.[2] Pada tanggal 6 Mei, Hamas menerima kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar,[3] tetapi kabinet perang Israel dengan suara bulat menolaknya karena "jauh dari tuntutan Israel yang diperlukan", dan mengindikasikan akan melanjutkan operasinya. Israel awalnya berencana untuk meluncurkan penyisiran dua divisi di seluruh kota, tetapi Presiden AS Joe Biden menganggap serangan besar ke Rafah sebagai "garis merah" yang tidak dapat dilintasi. Hal ini memaksa Israel untuk mengurangi operasi menjadi perebutan perbatasan untuk menutup penyelundupan senjata ke Jalur Gaza, dan mengandalkan serangan terarah ke Rafah.

Setelah penolakan tersebut, Israel melancarkan serangan udara terhadap Rafah, memasuki pinggiran kota, dan merebut perbatasan Rafah, lalu menutupnya.[4] IDF memasuki wilayah berpenduduk di kota tersebut pada tanggal 14 Mei. Israel menyatakan bahwa operasi tersebut tidak akan berhenti kecuali Hamas disingkirkan atau sandera dibebaskan. Pada tanggal 24 Mei, Mahkamah Internasional memerintahkan penghentian segera serangan tersebut, sebuah posisi yang ditolak oleh Israel.

Dampak kemanusiaan dari operasi Israel sangat tinggi. Lebih dari 1 juta Warga Palestina dievakuasi ke zona yang diduga tidak aman dan kekurangan pasokan. Hampir 210 warga Palestina tewas dan 280 terluka akibat serangan Israel. Rumah sakit berada dalam kondisi yang buruk karena serangan Israel dan kurangnya pasokan.[5] Selain itu, kejadian yang berkaitan dengan ofensif mengakibatkan penutupan sementara penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.[6]




Referensi

sunting
  1. ^ Boxerman, Aaron; Abuheweila, Iyad (2024-02-09). "Middle East Crisis: Netanyahu Asks Military for Plans to Evacuate Rafah, Where 1.4 Million Are Sheltering". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  2. ^ "IDF begins limited Rafah evacuation, operation, despite possible Hamas deal". The Jerusalem Post | JPost.com (dalam bahasa Inggris). 2024-05-06. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  3. ^ "Hamas accepts Gaza cease-fire; Israel says it will continue talks but presses on with Rafah attacks". AP News (dalam bahasa Inggris). 2024-05-06. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  4. ^ "Hamas accepts Gaza cease-fire; Israel says it will continue talks but presses on with Rafah attacks". AP News (dalam bahasa Inggris). 2024-05-06. Diakses tanggal 2024-07-28. 
  5. ^ "Gaza war: Where has Israel told Rafah displaced to go?". www.bbc.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-28. 
  6. ^ Siddiqui, Usaid. "Israel's war on Gaza updates: Many killed as Israel launches ground attacks". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-28.