Serangan Tolikara 2015
Serangan Tolikara 2015 adalah sebuah serangan yang terjadi pada 17 Juli 2015 di Kabupaten Tolikara, Papua, Indonesia pada saat kegiatan salat Id yang dilakukan oleh umat Muslim dan pertemuan para pemuka masyarakat gereja diadakan pada saat yang bersamaan. Akibat dari serangan tersebut, 38 rumah dan 63 kios terbakar dan 153 penduduk mengungsi,[1] sementara menurut Luhut Panjaitan, pembakaran tidak terjadi di mushola melainkan terjadi di kios-kios yang kebetulan berada di sekitar mushola.[2]
Serangan Tolikara 2015 | |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Tolikara, Papua, Indonesia |
Tanggal | 17 Juli 2015 |
Korban tewas | 1 |
Korban luka | 11 |
Selain itu, 1 orang dikabarkan tewas dan 11 orang lainnya mengalami luka tembak akibat peristiwa tersebut.[3] Seluruh korban dalam peristiwa tersebut adalah jemaat dari GIDI itu sendiri.[4]
Tanggapan
suntingPdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras peristiwa tersebut dan mendesak pemerintah agar mengusut tuntas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan kekerasan dengan alasan apa pun tidak dapat dibenarkan, "terutama jika hal ini dilakukan ketika umat sedang menjalankan ibadah," katanya.[5]
Referensi
sunting- ^ http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/07/18/nrojxl-tragedi-tolikara-38-rumah-dan-63-kios-terbakar-153-jiwa-mengungsi
- ^ http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150717223131-20-66979/luhut-pembakaran-terjadi-di-kios-bukan-di-musala/
- ^ http://www.merdeka.com/peristiwa/pembakaran-musala-di-papua-satu-anggota-gidi-tewas-tertembak.html
- ^ http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/058684854/rusuh-di-tolikara-semua-korban-adalah-jemaat-gidi
- ^ http://www.aktual.com/gereja-se-indonesia-kecam-pembakaran-rumah-ibadah-muslim/