Seyegan, Sleman
Seyegan (bahasa Jawa: ꦱꦺꦪꦺꦒꦤ꧀, translit. Seyegan) adalah sebuah kapanewon di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kapanewon Seyegan berada di sebelah Barat Daya dari Ibu kota Kabupaten Sleman. Jarak Ibu kota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibu kota) Kabupaten Sleman adalah 9 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Seyegan berada di 7.72119‘ LS dan 110.30841‘ BT. Kecamatan Seyegan mempunyai luas wilayah 2.662,99 Ha. Alamat Kantor Kapanewon Seyegan di Terwilen, Margodadi, Seyegan, Sleman.
Seyegan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Sleman | ||||
Pemerintahan | |||||
• Panewu | Drs. Yakti Yudanto | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 34.04.05 | ||||
Kode BPS | 3404030 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 5 | ||||
|
Kapanewon Seyegan berada di dataran rendah. Ibu kota Kapanewonnya berada pada ketinggian 165 meter di atas permukaan laut. Bentangan wilayah di Kapanewon Seyegan berupa tanah yang datar dan berombak serta sedikit yang berbukit.
Sejarah
suntingWilayah Kapanewon Seyegan menurut Rijksblad Kesultanan Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1916 (Rijksblaad Van Djogyakarta No.11 bestuur Mataraman, Reorganisatie Vanhet Indlandsch der regenttschappen Sleman, Bantoel en Kalasan Pranatan Ven den Rijksbestuur der van 15 Mei 1916) terbagi dalam wilayah Onderdistrik Seyegan yang membawahi 10 kelurahan, dan wilayah Onderdistrik Watukarung yang membawahi 11 kelurahan. Kedua onderdistrik ini dipimpin oleh masing masing seorang asisten panji termasuk dalam wilayah Distrik Jumeneng, Kabupaten Sleman.
Berdasar Rijksblad Kasultanan Nomor 1/1927 Kabupaten Sleman dihilangkan, sehingga wilayah onderdistrik Seyegan menjadi bagian dari Kabupaten Yogyakarta. Pada 8 April 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX kembali melakukan reorganisasi pemerintahan dengan mengeluarkan Jogjakarta Koorei No.2, yang menjadikan wilayah Kapanewon Pangreh Projo Seyegan berubah dari wilayah Kabupaten Yogyakarta kembali menjadi wilayah Kabupaten Sleman.
Kapanewon Seyegan saat itu berkantor di Seyegan dan dikepalai oleh seorang Panewu (Camat), membawahi 15 kelurahan yakni, Kelurahan Watukarung, Gentan, Gerjen, Susukan, Planggok, Bokong, Ngino, Pete, Sompokan, Jamblangan, Cibuk, Barak, Klangkapan, Kadipiro, dan Kandangan. Melalui Maklumat Kasultanan Yogyakarta No.5 Tahun 1948, maka 15 kelurahan saling bergabung menjadi 5 kelurahan definitif sampai seperti sekarang.
Panèwu (Camat)
suntingNo. | Nama |
---|---|
1 | P. Suyanto |
2 | Drs. Sardjono |
3 | Drs. Kuntadi |
4 | Purwatno Widodo SH, CN |
5 | Anggoro Aji Sunaryono, SH, MH |
6 | Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, MM |
7 | Drs. Budi Sutamba Saputra, M.Si |
8 | R. Budi Pramono, S.IP, M.Si |
9 | Drs. Yakti Yudanto |
Batas Wilayah
suntingKepanewon Seyegan memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | Kepanewon Tempel dan Kepanewon Sleman |
Timur laut | Kepanewon Sleman |
Timur | Kepanewon Mlati |
Tenggara | Kepanewon Godean |
Selatan | Kepanewon Godean |
Barat daya | Kepanewon Godean |
Barat | Kepanewon Minggir |
Barat laut | Kepanewon Tempel |
Pembagian Administratif Kalurahan
suntingPembagian Administratif Padukuhan
sunting- Margoagung
- Banyu Urip
- Barepan
- Beteng
- Dukuh
- Gondang
- Klawisan
- Krapyak
- Nganggrung
- Ngino
- Somorai
- Tegalgentan
- Watukarung
- Margodadi
- Beran
- Druju
- Grogol
- Jagalan
- Japanan
- Jlegongan
- Kadipiro
- Kandangan
- Kasuran
- Kurahan III
- Kurahan IV
- Mranggen
- Pendekan
- Pete
- Tegalweru
- Terwilen
- Margokaton
- Bantulan
- Bolu
- Grajegan
- Towangsan
- Ngaran
- Nyamplung
- Planggok
- Seyegan
- Somokaton
- Sonoharjo
- Susukan I
- Susukan II
- Susukan III
- Margoluwih
- Barak I
- Barak II
- Cibuk Kidul
- Cibuk Lor I
- Cibuk Lor II
- Klaci I
- Klaci II
- Klaci III
- Klangkapan I
- Klangkapan II
- Klinyo
- Mandungan I
- Mandungan II
- Ngentak
- Margomulyo
- Daplokan
- Dukuh Gerjen
- Jamblangan
- Jingin
- Jumeneng
- Kamal
- Kasuran
- Kregolan
- Mangsel
- Mriyan
- Ngemplak
- Sawahan
- Sompokan tediri dari 2 rukun Warga (RW) Dan 6 Rukun Tetangga (RT)