Shadia Marhaban
Shadia Marhaban adalah tokoh wanita yang berperan dan terlibat langsung dalam perundingan damai Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah RI pada 2005 di Helsinki, Finlandia, yang menandai berakhirnya konflik bersenjata di Aceh.[1]
Aktivisme
suntingShadia Marhaban lahir di Banda Aceh pada 20 Maret 1969. Ia merupakan lulusan dari Hubungan Internasional di Universitas Nasional dan Arabic di American University Kairo, Mesir. Sejak Agustus 2000, Shadia bekerja menjadi penerjemah serta menjabat sebagai Koordinator Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA).[1]
Pada tahun 2006 Shadia bersama beberapa tokoh perempuan Aceh mengumumkan lahirnya Liga Inong Aceh (LINA). LINA bertujuan untuk menampung aspirasi politik kaum perempuan di Aceh, seperti kelompok Inong Balee, perempuan yang ikut berjuang bersama GAM, sebelum perjanjian damai disepakati. LINA sengaja dibentuk agar perempuan Aceh bisa ikut berpolitik dalam memikirkan nasib dan menyalurkan aspirasinya.[2]
Lembaga Mediator Beyond Borders International (MBBI) dan Stichting Mediators memberi Shadia penghargaan Peacemaker Award 2017 atas beragam upaya dan perjuangannya terlibat dalam proses perdamaian Aceh, . Penghargaan tersebut diserahkan dalam sebuah acara di Den Haag, Belanda, Kamis 5 Oktober 2017.[2]
Referensi
sunting- ^ a b Nursia N, Lily Eky (Januari 2022). "REKAM JEJAK TOKOH PEREMPUAN ACEH PENGEMBAN MISI PERDAMAIAN DALAM MEDIA MASSA ONLINE". MASTER BAHASA (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA). 10 (1): 30–31.
- ^ a b Hasyim, Ansari (2017-10-08). "4 Perempuan Aceh Ini Meraih Penghargaan Internasional, Begini Kisah dan Perjuangan Mereka". Serambinews.com. Diakses tanggal 2024-04-28.