Siglum (bentuk jamak: Sigla, bentuk tunggal lain: sigil; Inggris: Scribal abbreviations) adalah penulisan aksara singkatan yang digunakan oleh jurutulis kuno dan abad pertengahan, terutama dalam naskah bahasa Latin, bahasa Yunani dan bahasa Norwegia kuno. Penyuntingan naskah modern (substantif dan mekanik) menggunakan sigla sebagai lambang-lambang untuk menandai lokasi sumber naskah dan mengidentifikasi penyalin suatu karya.

Contoh teks dari naskah Alkitab yang dibuat pada awal abad ke-15.

Bentuk sunting

Identitas dan penggunaan siglum sebagai singkatan ini tidaklah konstan melainkan berubah-ubah dari daerah ke daerah. Siglum ini meningkat pemakaiannya dan mencapai puncaknya pada masa Renaissance Karoling (abad ke-8 sampai ke-10). Singkatan-singkatan paling umum, disebut notae communes, banyak dijumpai di seluruh Eropa, sedangkan bentuk-bentuk lain hanya di daerah-daerah tertentu. Lagipula, pada dokumen-dokumen legal (hukum) juga dijumpai singkatan hukum, disebut notae juris, bahkan juga singkatan yang berganti-ganti, yang dikarang oleh jurutulis secara ad hoc untuk mencegah pengulangan nama atau tempat dalam suatu dokumen.[1]

Siglum dapat dijumpai pada epigrafi, naskah-naskah keramat dan legal, yang ditulis dalam bahasa Latin atau bahasa sehari-hari (vulgar tongue) meskipun jarang dan sedikit jumlahnya, baik dalam bentuk kaligrafi atau tidak.

 
Siglum Latin untuk praedicatorum, quoque, conversis, dan quorum.

Dalam epigrafi, singkatan-singkatan umum dapat dilihat dalam golongan berikut:

  • Singkatan suatu kata menjadi huruf depannya saja;
  • Singkatan suatu kata menjadi huruf-huruf pertama yang berurutan, atau beberapa huruf yang tidak berurutan dalam suatu kata.

Kedua bentuk singkatan ini disebut "suspension" (karena jurutulis menghentikan atau suspend penulisan kata itu). Suatu bentuk singkatan terpisah adalah dengan "contraction" (kontraksi) dan paling umum digunakan dalam naskah Kristen untuk kata-kata keramat atau kudus, Nomina Sacra. Siglum non-Kristen lebih terbatas penggunaan jumlah hurufnya dan tidak menghilangkan huruf-huruf di tengah. Satu kebiasaan penggunaan frasa yang sering hanya sebagai siglum misalnya "DM" untuk Dis Manibus ("Didedikasikan kepada Manes"); "IHS" dibentuk dari tiga huruf pertama kata "ΙΗΣΟΥΣ" (= "Yesus"); dan RIP untuk requiescat in pace (Inggris: "Rest in Peace"; "Beristirahatlah dengan tenang" untuk orang mati), karena penggunaan bentuk panjangnya sendiri sangat jarang. Menurut Traube, siglum-siglum ini bukan untuk meringankan beban juru tulis melainkan untuk membungkus dalam penghormatan kata-kata paling mulia dalam agama Kristen.[2]

Contoh-contoh siglum/singkatan bahasa Latin dari abad ke-8 dan ke-9 di seluruh Eropa sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Lindsay, Wallace Martin, Notae Latinae: An Account of Abbreviation in Latin Mss. Of the Early Minuscule Period (C. 700-850), 1915, Cambridge: Cambridge University Press
  2. ^ Traube, Ludwig, Nomina sacra: Versuch einer Geschichte der Christlichen Kürzung, Munich,1907

Pustaka sunting

Pranala luar sunting

  Artikel ini memuat teks dari suatu penerbitan yang sekarang berada dalam ranah publikHerbermann, Charles, ed. (1913). "Methods of Abbreviation". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton.