Sindae dari Goguryeo
Sindae dari Goguryeo (89-179, bertakhta 165-179) merupakan raja kedelapan Goguryeo, Tiga Kerajaan Korea di bagian paling utara. Babad Samguk Sagi menuliskan bahwa ia sebagai saudara tiri raja keenam Taejo dan raja ketujuh Chadae. Catatan lain menyatakan bahwa ia diduga adalah putra dari Taejo atau Chaedae.
Sindae dari Goguryeo | |
Hangul | 신대왕 |
---|---|
Hanja | 新大王 |
Alih Aksara | Sindae-wang |
McCune–Reischauer | Sindae-wang |
Nama lahir | |
Hangul | 고백고 or 백구 |
Hanja | 高伯固 or 伯句 |
Alih Aksara | Go Baekgo or Baekgu |
McCune–Reischauer | Ko Paekko or Paekku |
Ia tetap tinggal diam di bawah pemerintahan kejam Chadae, mengasingkan dirinya sendiri ke atas gunung. Setelah Myeongnim Dap-bu membunuh Chadae, Sindae diundang untuk naik takhta oleh para pejabat resmi istana. Pada saat itu ia sudah berusia 77 tahun. Babad Samguk Yusa menyatakan bahwa Sindae sendirilah yang membunuh Taejo dan Chadae untuk menjadi raja.
Ia mencoba untuk menstabilisasikan istana bergabung dengan putra Chadae dan oposisi yang lain ke dalam administrasinya. Untuk menguatkan kekuasaan kerajaan, ia membuat jabatan menteri tertinggi yang disebut Guksang, dan menunjuk Myeongnim Dap-bu ke kantor tersebut.
Pada tahun 169 dan 172, Goguryeo diserang oleh Cina,tetapi dengan sukses dapat bertahan untuk mengontrol perbatasan. Goguryeo bergabung dengan Xianbei dan menyerang wilayah Yuju dan Byeongju di kemudian Dinasti Han, Tiongkok; namun, persekutuan mereka tidak membawa kemenangan yang hebat. Kemudian Han menyerang Goguryeo pada bulan sebelas tahun 172, tetapi dihancurkan oleh pasukan Myeongnim Dap-bu di Jwawon.
Pada tahun 176, ia menunjuk putra keduanya Nammu sebagai putra mahkota, (raja selanjutnya, Gogukcheon). Sindae meninggal pada bulan lunar 12 tahun 179, pada usia 91 tahun.
Lihat Pula
suntingSindae dari Goguryeo Lahir: 89 Meninggal: 179
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Chadae |
Raja Goguryeo 165–179 |
Diteruskan oleh: Gogukcheon |
Hanya gelar saja | ||
Didahului oleh: Chadae |
— TITULER — Raja Korea 165–179 Alasan kegagalan suksesi: Tiga Kerajaan Korea |
Diteruskan oleh: Gogukcheon |