Sintok
Sintok yang diambil dari nama sejenis pohon, asalnya adalah merupakan sebuah tempat terpencil yang menempatkan para penambang bijih timah. Bagaimanapun, disebabkan kedudukannya yang sangat dekat dengan perbatasan Malaysia-Thailand, menjadikannya terancam dengan ancaman komunis. Oleh karena itu, pihak pemerintaha telah membuat keputusan untuk memindahkan semua penduduk ke kawasan yang lebih aman, sekaligus meresmikan Sintok sebagai kawasan hitam. Sejarah mencatat begitu banyak anggota pasukan keamanan yang telah terbunuh di kawasan Sintok.
Pada pertengahan tahun 80-an, pihak Pemerintah Pusat dan Negeri telah setuju untuk membangun sebuah universitas di Sintok. Universitas yang diberi nama Universiti Utara Malaysia (UUM) telah mulai dibangun pada akhir tahun 80-an untuk menggantikan kampus sementara di Bandar Baru Darul Aman, Jitra.
Sebagai tanda peringatan terhadap pengorbanan pasukan keamanan, sebuah Tugu Peringatan telah dibangun di Kampus Universitas Utara Malaysia. Pada tugu itu telah dicantumkan daftar nama anggota pasukan keamanan yang jadi korban ketika menjalankan tugas menentang ancaman komunis.
Sintok terletak kira-kira 52 kilometer dari Bandar Raya Alor Setar dan kira-kira 12 kilometer dari pekan Changlun.
Sintok dapat dicapai melalui Lebuh Raya Kuala Perlis-Changlun-Sintok dan juga melalui jalan raya dari Padang Terap.
Adanya kampus UUM telah mempercepat pertumbuhan beberapa daerah baru seperti Bandar Baru Sintok dan Bukit Kachi yang terletak berhadapan dengan Hutan Simpan Sungai Badak.