Ratu Sirikit merupakan istri dari Bhumibol Adulyadej (Rama IX), Raja Thailand yang lahir 12 Agustus 1932. Nama gelar resminya adalah Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat (Kebawah Duli Yang Maha Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ dengarkan).

Sirikit
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Ratu Sirikit, Sang Ibu Suri
Ratu Sirikit pada tahun 1960-an
Ratu Thailand
Penobatan5 Mei 1950
PendahuluRambhai Barni
PenerusSuthida
KelahiranMom Rajawongse Sirikit Kitiyakara
12 Agustus 1932 (umur 92)
Thailand Pathumwan, Phra Nakhon, Siam
PasanganRaja Rama IX
(m. 1950–2016)
Keturunan
WangsaWangsa Kitiyakara
Dinasti Chakri
AyahNakkhatra Mongala Kitiyakara, Pangeran Chanthaburi
IbuMom Luang Bua Kitiyakara (née Snidvongs)
AgamaBuddha
Gelar bangsawan untuk
Ratu Sirikit dari Thailand
Gaya referensiKebawah Duli Yang Maha Mulia
Gaya penyebutanKebawah Duli Seri Paduka Baginda
Gaya alternatifPhra Phanphee Laung
Raja Bumibol dan Ratu Sirikit saat hari naik takhta
Ratu Sirikit

Dilahirkan dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, Dia adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao Nakkhatra Mangkala Kitiyakara yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran Kitiyakara Voralaksana, Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.

Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di Bangkok dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah Katolik Perancis. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta besar Thailand di Perancis, Denmark, dan Inggris. Sirikit pernah bersekolah di negara tersebut dan Swiss.

Pernikahan

sunting

Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan Bhumibol, yang saat itu belajar di sana. Ketika Bhumibol mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke rumah sakit di Lausanne, Sirikit kerap membesuknya. Pada 19 Juli 1949, mereka bertunangan di Lausanne. Pada Maret 1950, Bhumibol kembali ke Thailand dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada 28 April 1950 di Istana Pathumwan.

Bhumibol dan Sirikit memiliki empat anak:

Salah satu cucunya, Bhumi Jensen (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan Amerika Serikat. Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand. Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden Palang Merah Thailand sejak tahun 1956. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari Kamboja dan Myanmar yang melarikan diri ke Thailand.

Eponim

sunting

Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit:

Penghargaan

sunting

Selama bertakhta 66 tahun sebagai permaisuri Raja Bhumibol Adulyadej yang merupakan salah satu monarki terlama di dunia, Ratu Sirikit menerima berbagai tanda kehormatan kenegaraan baik dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, diantaranya;[1]

Dalam Negeri

sunting

Luar Negeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ A.i.l (2013-01-17). "WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU: Her Majesty Permaisuri Sirikit..Lambang Keunggulan Wanita Thailand." WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  2. ^ Saad719 (2020-10-04). "Thai State Visit to Belgium, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29. 
  3. ^ Saad719 (2020-09-08). "Thai State Visit to Denmark, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29. 
  4. ^ Kunjungan Presiden Soeharto ke Thailand (1970), diakses tanggal 2024-02-15 
  5. ^ "S.M. Sirikit Regina di Tailandia, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 8 May 2013. 
  6. ^ Saad719 (2018-09-27). "Japanese State Visit to Thailand, 1991". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29. 
  7. ^ Saad719 (2020-10-17). "Thai State Visit to Luxembourg, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29. 
  8. ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015. 
  9. ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015. 
  10. ^ Saad719 (2020-09-23). "Thai State Visit to Sweden, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29. 
  11. ^ "Two Ancient Lands Strengthen Their Ties". Taiwan Today. 1 July 1963. Diakses tanggal 13 April 2020. President Chiang decorated King Bhumibol with the Special Grand Cordon of the Order of Brilliant Jade and Queen Sirikit with the Special Grand Cordon of the Order of Propitious Clouds.