Sirkus Barock
Sirkus Barock dibentuk oleh Sawung Jabo pada tahun 1976 dengan nama Barock. Setahun kemudian, mereka tampil di Purna Budaya (UGM) Togyakarta. Anggotanya terdiri dari Mira, Wiwik, Gogok, Rudra, Sawung Jabo, dan Agus Gemblung. Mereka merupakan gabungan dari KAAS (Keluarga Arek-arek Suroboyo), Mahasiswa Akademi Musik Indonesia (AMI), dan Mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI). Pertemuannya dengan Suzan Piper pada 1 Januari 1978 membawa angin baik bagi Jabo karena berkat bantuannya untuk pertama kalinya Barock bisa rekaman di sebuah studio di Puskat, Kotabaru, Yogyakarta. Jabo menikah dengan Suzan dan sempat tinggal di Australia, negara keahiran Suzan.[1] Kemudian Barock kembali ke Jakarta dan mengubah namanya menjadi Sirkus Barock pada 1 Februari 1983. Beberapa anggota Sirkus Barock adalah Innisisri, Nanoe, Totok Tewel, dan Edi Darome. Keunikan Sirkus Barock adalah kerap mengemas pertunjukannya dengan konsep teatrikal. tepat ketika kelompok ini berulang tahun yang ketiga, kelompok ini merekam debut albumnya, namun kelompok ini tidak begitu produktif karena Sawung Jabo sendiri memiliki banyak kelompok yang dia bentuk sendiri.[2]
ALBUM: Anak Setan (Insan Record Company, 1986); Bukan Debu Jalanan (PT. Liman Arca Putera, 1989); Kanvas Putih (PT. Metrotama Music Nusantara/Kharisma Swara, 1993); Anak Angin (Greenland Indonesia/Bravo Musik, 2012).
Referensi
suntingNugroho, Kelik M. (2015). Almanak Musik Indonesia. Tangerang Selatan: Yayasan Tali Kemanusiaan. hlm. 155. ISBN 978-602-73654-0-7.