Skandal Stavisky adalah skandal politik yang dinamai menurut pelaku skandalnya, Serge Alexander Stavisky, seorang penipu berkebangsaan Prancis keturunan Rusia (1886-1934).[1] Skandal tersebut berupa perbuatan Alexander Stavisky yang menjabat sebagai direktur Bank pinjaman di Bayonne, mengeluarkan kupon-kupon tanpa jaminan yang oleh menteri Pekerjaan Umum ditawarkan melalui surat kepada kantor-kantor asuransi.[1] Perbuatan tersebut terungkap pada tahun 1933, mengakibatkan Stavisky melarikan diri dan akhirnya melakukan bunuh diri.[1] Diduga ia ditekan oleh aparat untuk membongkar pihak-pihak (rekan-rekannya) yang terlibat skandal tersebut.[1] Selain itu, akibat dari terbongkarnya skandal tersebut, perdana menteri Camille Chautemps terpaksa mengundurkan diri.[1][2] Ia diperiksa oleh penggantinya bernama Edouard Daladier, namun dihentikan secara keras pada 6 Februari 1934, dan hampir menimbulkan pemberontakan yang kemungkinan akan menimbulkan banyak korban.[1][2] Kabinet saat itu pun dibubarkan dan dibentuk kabinet baru.[1] Akibat skandal tersebut, pemerintahan kehilangan kepercayaan rakyat.[1]

Alexandre Stavisky, namanya digunakan untuk mengingat skandal Stavisky

Skandal Stavisky dianggap sebagai peristiwa buruk atas sebuah koalisi politik.[2] Peristiwa ini menyebabkan Bank Prancis merugi sekitar 2.6 juta frank emas dalam dua minggu pertama bulan Februari.[2] Amerika Serikat memberitakan akan ada devaluasi besar-besaran di Prancis.[2]

Rujukan sunting

  1. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3294
  2. ^ a b c d e (Inggris) Barry J. Eichengreen, Harold James., Golden Fetters: The Gold Standard and the Great Depression, 1919-1939, New York: Oxford University Press, 1996, hal. 336