Skandal riset hubungan vaksin MMR dengan autisme oleh Lancet

Skandal riset hubungan MMR dengan autisme oleh Lancet adalah publikasi pada Bulan Februari 1998 dari makalah penelitian palsu berjudul "Ileal-lymphoid-nodular hyperplasia, non-specific colitis, and pervasive developmental disorder in children" di media penerbitan jurnal ilmiah, The Lancet. [1] Skandal ini menghasilkan kecaman karena hingga kini masih banyak digunakan kaum anti vaksin sebagai bahan propaganda seolah memang ada kaitan antara vaksin dengan autisme, sekalipun publikasi tersebut sudah dicabut, dinyatakan tidak ilmiah, bertentangan dengan penelitian, dan izin medis penelitinya dicabut.[2][3] Sekalipun sudah jelas penelitiannya keliru dan sudah dihukum dengan pencabutan kredensial, Andrew Wakefield masih dijadikan figur yang berpengaruh di kalangan penentang vaksin, bahkan aktif mengikuti kampanye anti vaksin.[4]

Andrew Wakefield memberikan ceramah di tengah kampanye anti vaksi STOP NOP di Warsawa

Skandal secara umum

sunting

Makalah ini, yang ditulis oleh Andrew Wakefield, bersama dua belas rekan penulis, dengan salah klaim hubungan sebab akibat antara vaksin MMR dan autisme, termasuk hubungan kolitis dengan autisme. Penipuan ini melibatkan teknik pemilahan data, manipulasi data, dan dua konflik kepentingan yang tidak diungkapkan. Kejadian ini terungkap dalam penyelidikan panjang oleh reporter Brian Deer di Sunday Times[5][6][7][8], yang menyebabkan penarikan makalah tersebut pada Februari 2010[9] dan Wakefield dicabut dari daftar tenaga medis Inggris terpercaya tiga bulan kemudian. Wakefield dilaporkan dapat menghasilkan hingga US$43 juta per tahun dengan menjual kit diagnostik untuk sindrom palsu yang dia klaim telah ditemukan.[10] Dia juga memegang paten untuk vaksin pesaing pada waktu itu, dan dia dipekerjakan oleh seorang pengacara yang mewakili orang tua dalam gugatan terhadap sebuah produsen vaksin.

Konsensus ilmiah tentang vaksin dan autisme secara umum menyepakati bahwa sama sekali tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksin MMR, atau vaksin lainnya, dengan autisme.

Awal mula

sunting

Pada Bulan Februari 1998, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Andrew Wakefield menerbitkan sebuah makalah[1] di media penerbitan jurnal medis Inggris The Lancet, yang didukung oleh konferensi pers di Royal Free Hospital di London, tempat penelitian tersebut dilakukan.[11][12] Makalah ini melaporkan tentang dua belas anak dengan gangguan perkembangan yang dirujuk ke rumah sakit dan menggambarkan konstelasi gejala saluran pencernaan, serta temuan hasil pemeriksaan endoskopi dan biopsi, yang dikatakan sebagai bukti dari "sindrom" baru yang kemudian selanjutya disebut " enterokolitis autistik" oleh Wakefield. Makalah tersebut menggambarkan vaksin MMR sebagai "peristiwa pemicu yang jelas", menyebutkan delapan orang tuadari dua belas anak tersebut yang mengaitkan gejala perkembangan mereka dengan vaksinasi MMR, meyakini bahwa hubungan antara autisme dan patologi gastrointestinal itu nyata adanya, dan menyerukan penelitian lebih lanjut.[13] Namun, makalah itu mengakui bahwa penelitian ini tidak secara langsung "membuktikan" adanya hubungan antara vaksin MMR dan autisme.

Pada konferensi pers yang menyertai publikasi makalah tersebut, yang kemudian dikritik melalui sindiran "klaim saintifik melalui konferensi pers",[11] Wakefield mengatakan bahwa dia merasa bijaksana untuk menggunakan vaksin tunggal daripada vaksin kombinasi MMR sampai hal ini dapat dikesampingkan sebagai pemicu lingkungan. Wakefield berkata, "Saya tidak bisa mendukung penggunaan ketiga vaksin ini yang diberikan dalam kombinasi sampai masalah ini dapat diselesaikan."[13] Dalam sebuah video rilis berita yang dikeluarkan oleh rumah sakit untuk kepentingan penyiaran sebelum konferensi pers, dia menyerukan agar vaksin MMR "ditangguhkan demi vaksin tunggal".[14] Dalam sebuah wawancara dengan BBC, pembimbing Wakefield, Roy Pounder, yang bukan merupakan rekan sesama penulis, "mengakui bahwa penelitian tersebut kontroversial". Dia menambahkan bahwa, "Dengan pandangan ke belakang, mungkin solusi yang lebih baik adalah memberikan vaksinasi secara terpisah ... Ketika vaksin diberikan secara secara terpisah, mungkin tidak ada masalah."[15] Saran ini tidak didukung oleh rekan-rekan penulis Wakefield maupun bukti ilmiah apa pun.[16]

Liputan televisi Inggris tentang konferensi pers tersebut sangat intens,[17] tetapi tanggapan pers sebenarnya beragam. The Guardian dan The Independent melaporkannya di halaman depan mereka, sementara Daily Mail hanya memberi cerita tersebut porsi kecil di tengah surat kabar, dan The Sun tidak memberitakannya sama sekali.[18]

Konflik kepentingan

sunting

Pemahaman publik tentang klaim tersebut berubah haluan dengan cepat pada Februari 2004, dengan terungkapnya penelitian lebih lanjut oleh The Sunday Times mengenai konflik kepentingan yang tidak diungkapkan dari pihak Wakefield, yaitu dua tahun sebelum publikasi makalah tersebut, ia telah didekati oleh Richard Barr, seorang pengacara dari Justice, Awareness and Basic Support, yang mencari saksi ahli untuk memulai rencana tuntutan class action terkait "kerusakan vaksin" yang diduga telah terjadi. Barr mempekerjakan Wakefield dengan bayaran £150 per jam, plus biaya, dan baru setelah itu mereka merekrut dua belas anak tersebut,[19] secara aktif mencari orang tua dari kasus yang mungkin mengindikasikan hubungan antara MMR dan autisme. Barr dan Wakefield meyakinkan Komisi Bantuan Hukum Inggris, sebuah organisasi pemerintah Inggris yang memberikan dukungan finansial kepada orang-orang yang tidak mampu mengakses keadilan, untuk memberikan £55.000 guna mendanai tahap awal penelitian tersebut. Menurut jurnalis Brian Deer, proyek tersebut dimaksudkan untuk menciptakan bukti untuk kasus pengadilan, namun hal ini baru diketahui publik enam tahun setelah laporan yang dipublikasi The Lancet, dengan pengungkapan pertama oleh surat kabar tersebut.[20][halaman dibutuhkan]

Berdasarkan bukti dari Deer, Kepala Editor The Lancet Richard Horton sebenarnya mengakui bahwa makalah Wakefield seharusnya tidak pernah diterbitkan karena temuan-temuannya "sepenuhnya cacat".[5] Meskipun Wakefield tetap berpendapat bahwa pendanaan bantuan hukum tersebut untuk penelitian terpisah yang belum dipublikasikan[21] (sebuah posisi yang kemudian ditolak oleh panel General Medical Council Inggris), para editor The Lancet menilai bahwa sumber pendanaan tersebut seharusnya diungkapkan kepada mereka.[22] Horton menulis, "Sekarang terlihat jelas bahwa jika kami memahami konteks penuh di mana pekerjaan yang dilaporkan dalam makalah Lancet tahun 1998 oleh Wakefield dan rekan-rekannya dilakukan, publikasi tersebut tidak akan terjadi seperti yang terjadi."[23] Beberapa rekan peneliti Wakefield juga mengkritik keras minimnya pengungkapan konflik kepentingan tersebut secara jujur oleh Wakefield.[5]

Pelanggaran etika

sunting

Di antara tuduhan awal yang dilaporkan oleh Deer adalah bahwa, bertentangan dengan pernyataan dalam makalah tersebut, penelitian Wakefield tentang 12 anak dilakukan tanpa izin sama sekali dari lembaga peninjau penelitian institusional—sebuah klaim yang segera dibantah pada Februari 2004 oleh penulis makalah tersebut dan The Lancet.[24] Makalah itu sendiri mengatakan, "Persetujuan etis dan izin atas penyelidikan disetujui oleh Komite Praktik Etik dari Royal Free Hospital NHS Trust, dan orang tua memberikan persetujuan yang diinformasikan." Perselisihan tentang hal ini akan tetap tidak terselesaikan, namun, hingga diselesaikan di Pengadilan Tinggi Inggris pada Maret 2012, di mana seorang hakim senior membenarkan penyataan Deer. Mengutip teks tersebut, Justice Mitting memutuskan, "Pernyataan (makalah tersebut) tidak benar dan seharusnya tidak dinyatakan di dalam makalah."[25]

Pencabutan interpretasi

sunting

The Lancet dan banyak jurnal medis lainnya mengharuskan makalah untuk mencantumkan kesimpulan penulis tentang penelitian mereka, yang dikenal sebagai "interpretasi". Ringkasan makalah Lancet 1998 diakhiri sebagai berikut:[1]

Interpretation We identified associated gastrointestinal disease and developmental regression in a group of previously normal children, which was generally associated in time with possible environmental triggers.

atau terjemahan bebasnya,

Interpretasi Kami mengidentifikais penyakit gastrointestinal yang terasosiasi dan regresi pengembangan di dalam group yang awalnya noemal, yang secara umum diasosiasikan dengan pemicu dari lingkungan yang mungkin terjadi.

Pada Bulan Maret 2004, segera setelah berita tentang tuduhan konflik kepentingan, sepuluh dari dua belas rekan penulis Wakefield menarik kembali interpretasi ini,[26] dan kemudian menegaskan bahwa kemungkinan adanya kondisi gastrointestinal yang khas pada anak-anak dengan autisme perlu penyelidikan lebih lanjut.[27] Namun, sebuah studi terpisah tentang anak-anak dengan gangguan gastrointestinal tidak menemukan perbedaan antara mereka yang memiliki gangguan spektrum autisme dan yang tidak, terkait dengan keberadaan RNA virus campak measles di usus; studi itu juga menemukan bahwa gejala gastrointestinal dan munculnya autisme tidak berkaitan dengan waktu pemberian vaksin MMR.[28]

Kemudian pada tahun 2004, penyelidikan media juga menemukan bahwa Wakefield memiliki konflik kepentingan lebih lanjut berupa paten untuk vaksin campak tunggal,[5][7] telah memanipulasi bukti,[6] dan melanggar kode etik lainnya. Makalah Lancet sebagian ditarik kembali pada tahun 2004 dan sepenuhnya ditarik kembali pada tahun 2010, ketika editor-in-chief Lancet Richard Horton menggambarkannya sebagai "sama sekali salah" dan mengatakan bahwa jurnal tersebut adalah sebuah skandal.[29] Wakefield dinyatakan bersalah oleh General Medical Council atas pelanggaran profesional yang serius pada Mei 2010 dan dicoret dari Medical Register, yang berarti ia tidak bisa lagi berpraktik sebagai dokter di Inggris.[30] Pada tahun 2011, Deer memberikan informasi lebih lanjut tentang praktik penelitian yang tidak benar dari Wakefield kepada British Medical Journal, yang dalam editorial yang ditandatangani menggambarkan makalah asli sebagai skandal penipuan.[31][32]

Deer melanjutkan pelaporannya dalam sebuah dokumenter televisi Channel 4 Dispatches, MMR: What They Didn't Tell You, yang disiarkan pada 18 November 2004. Dokumenter ini melaporkan bahwa Wakefield telah mengajukan paten untuk vaksin campak tunggal yang mengklaim produknya adalah pesaing MMR, dan bahwa dia mengetahui hasil tes dari laboratoriumnya sendiri di Royal Free Hospital yang bertentangan dengan klaim-klaimnya sendiri.[7] Permohonan paten Wakefield juga dicatat dalam buku Paul Offit 2008, Autism's False Prophets.

Pada Januari 2005, Wakefield menggugat Channel 4, 20/20 Productions, dan jurnalis investigasi Brian Deer, yang menyajikan program Dispatches tersebut. Namun, setelah dua tahun litigasi, dan terungkapnya pembayaran lebih dari £400,000 tidak diumumkan oleh pengacara kepada Wakefield, ia menghentikan tindakannya dan membayar semua biaya peradilan.

Pada 2006, Deer melaporkan di The Sunday Times bahwa Wakefield telah dibayar £435.643, plus biaya, oleh pengacara percobaan Inggris yang berusaha membuktikan bahwa vaksin itu berbahaya, lewat transaksi yang tidak diumumkan dimulai dua tahun sebelum publikasi makalah Lancet.[8] Pendanaan ini berasal dari dana bantuan hukum Inggris, sebuah dana yang dimaksudkan untuk memberikan layanan hukum kepada orang miskin.[13]

Pencabutan menyeluruh dan pengungkapan penipuan

sunting

Dalam laporan Bulan April 2010 di The BMJ, Deer mengembangkan temuan tentang aspek laboratorium dengan menceritakan bagaimana hasil pemeriksaan histopatologi klinis normal yang dilakuka oleh Royal Free Hospital kemudian diubah di sekolah kedokteran menjadi hasil yang tidak normal, yang dipublikasikan dalam The Lancet.[33] Deer menulis artikel di The BMJ, dengan mempertanyakan kondisi "enterokolitis autis" yang diklaim oleh Wakefield telah ditemukan.[33] Dalam edisi yang sama, Deirdre Kelly, Presiden European Society of Pediatric Gastroenterology and Nutrition dan Editor dari Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, menyatakan beberapa kekhawatiran tentang publikasi artikel ini di The BMJ sementara proses GMC masih berlangsung.[34]

Pada tanggal 5 Januari 2011, The BMJ menerbitkan artikel perdana dari serangkaian artikel oleh Brian Deer, yang merinci bagaimana Wakefield dan koleganya telah memalsukan beberapa data di balik artikel Lancet 1998. Dengan melihat catatan dan mewawancarai orang tua, Deer menemukan bahwa dari semua 12 anak dalam studi Wakefield, diagnosisnya telah disesuaikan atau tanggal diubah agar sesuai dengan kesimpulan artikel.[19] Melanjutkan seri BMJ pada 11 Januari 2011,[35] Deer menyatakan bahwa berdasarkan dokumen yang ia peroleh melalui undang-undang kebebasan informasi,[10] Wakefield telah bekerja sama dengan ayah dari salah satu anak dalam studi—telah merencanakan untuk meluncurkan sebuah usaha yang memanipulasi ketakutan akan vaksin MMR yang akan meraup keuntungan dari tes medis baru dan "pengujian yang dipicu oleh upaya litigasi".[36] Menurut The Washington Post, Deer menyatakan bahwa Wakefield memprediksi ia "dapat menghasilkan lebih dari $43 juta setahun dari kit diagnostik" untuk kondisi baru, enterokolitis autistis.[10] WebMD melaporkan tentang laporan BMJ dari Deer, yang menyatakan bahwa keuntungan tahunan yang diprediksi sebesar $43 juta itu akan datang dari pemasaran kit untuk "mendiagnosis pasien dengan autisme" dan "pasar awal untuk pengujian diagnostik akan didorong oleh litigasi pasien dengan AE [enterokolitis autistik, kondisi yang tidak terbukti yang dibuat-buat sendiri oleh Wakefield] dari Inggris dan Amerika Serikat".[37] Menurut WebMD, artikel BMJ juga mengklaim bahwa usaha tersebut bisa jadi akan berhasil dalam memasarkan produk dan mengembangkan vaksin pengganti jika saja "kepercayaan publik terhadap vaksin MMR benar-benar berhasil rusak".[37]

Dalam editorial yang menyertai seri Deer pada 2011, The BMJ mengatakan, "butuh skeptisisme teliti dari satu orang, yang berdiri di luar kedokteran dan sains, untuk menunjukkan bahwa artikel itu sebenarnya adalah penipuan yang rumit", dan bertanya:

Siapa yang melakukan penipuan ini? Tidak diragukan lagi orang itu adalah Wakefield. Apakah mungkin bahwa dia salah, tetapi tidak mau jujur mengakui, bahwa dia begitu tidak kompetennya sehingga tidak dapat menjelaskan proyek ini dengan adil, atau melaporkan satu pun kasus 12 anak dengan akurat? Tidak. Banyak pemikiran dan usaha telah dimasukkan untuk menyusun artikel ini untuk mencapai hasil yang diinginkan, ketidaksesuaian semuanya mengarah ke satu arah; pelaporan yang salah sangat parah. Selain itu, meskipun skala sidang GMC yang berlangsung selama 217 hari mencegah tuduhan tambahan yang secara langsung berfokus pada penipuan, panel tersebut mendapati dia bersalah karena ketidakjujuran terkait dengan kriteria penerimaan studi, pendanaan dari Legal Aid Board, dan pernyatannya tentangnya setelahnya.[31][32]

Ringkasan temuan Januari 2011 dalam The BMJ, memperlihatkan bahwa Deer memberi analisa sebagai berikut tentang kasus-kasus yang dilaporkan dalam studi tersebut:[19]

Artikel Lancet adalah serangkaian kasus dari 12 pasien anak; artikel ini melaporkan "sindrom baru" yang diusulkan berupa enterokolitis dan autisme regresif yang dikaitkan dengan MMR sebagai "peristiwa pemicu yang tampaknya". Tetapi hal ini sebenarnya hanya menyatakan bahwa:

  • Tiga dari sembilan anak yang dilaporkan dengan autisme regresif sama sekali tidak didiagnosis autisme. Hanya satu anak yang jelas memiliki autisme regresif.
  • Meskipun artikel tersebut mengklaim bahwa semua 12 anak "sebelumnya normal", lima di antaranya memiliki masalah perkembangan yang sudah tercatat sebelumnya.
  • Beberapa anak dilaporkan mengalami gejala perilaku pertama kali dalam beberapa hari setelah MMR, tetapi catatan mencatat bahwa gejala ini dimulai beberapa bulan setelah vaksinasi.
  • Dalam sembilan kasus, hasil pemeriksaan histopatologi kolon yang tidak mencolok—yang menunjukkan sedikit atau tidak ada perubahan dalam populasi sel inflamasi—diubah setelah "tinjauan penelitian" di sekolah kedokteran menjadi "kolitis non-spesifik".
  • Orangtua dari delapan anak dilaporkan menyalahkan MMR, tetapi 11 keluarga mengajukan tuduhan ini di rumah sakit. Penghilangan tiga tuduhan—semuanya memberikan waktu onset masalah dalam hitungan bulan—membantu menciptakan kesan adanya hubungan temporal dalam 14 hari.
  • Pasien-pasien direkrut melalui kampanye anti-MMR, dan studi ini dipesan dan didanai untuk litigasi yang direncanakan.

Dalam pengungkapan berikutnya dari penyelidikan tersebut, Deer memperoleh salinan laporan pemeriksaan patologi gastrointestinal yang belum dipublikasikan tentang anak-anak dalam studi Lancet yang diklaim Wakefield menunjukkan "kolitis non-spesifik" dan "enterokolitis autistik". Tetapi analisis ahli terhadap laporan ini menemukan biopsi usus dari anak-anak tersebut sebagian besar normal dan tidak ada bukti enterokolitis sama sekali.[38]

Pada September 2020, Johns Hopkins University Press menerbitkan tuduhan Deer tentang penipuan ini dalam bukunya The Doctor Who Fooled the World: Science, Deception, and the War on Vaccines. Buku ini mencakup laporan dari orangtua yang anak-anaknya termasuk di antara dua belas yang direkrut oleh Wakefield dalam studi Lancet. Salah satu orangtua menggambarkan artikel tersebut sebagai "penipuan", sementara yang lain mengeluhkan "pembuatannya yang terang-terangan".[39]

Kesimpulan

sunting

Skandal ini diangga[ "penipuan medis paling merusak pada abad ke-20",[40] karena artikel The Lancet menyebabkan penurunan tajam dalam tingkat vaksinasi di Inggris dan Irlandia. Promosi klaim hubungan tersebut, yang terus berlanjut dalam propaganda anti-vaksin meskipun telah dibantah,[41][42] menyebabkan peningkatan insiden measles dan mumps, yang mengakibatkan kematian dan cedera permanen serius.[43][44] Setelah klaim awal pada tahun 1998, beberapa studi epidemiologi besar dilakukan. Tinjauan bukti oleh Centers for Disease Control and Prevention,[45] American Academy of Pediatrics, Institute of Medicine dari US National Academy of Sciences,[46] National Health Service Inggris,[47] dan Cochrane Library[48] semuanya tidak menemukan hubungan antara vaksin MMR dan autisme.[49] Dokter, jurnal medis, dan editor[55] menggambarkan tindakan Wakefield sebagai penipuan dan mengaitkannya dengan epidemi dan kematian.[56][57]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Wakefield A, Murch S, Anthony A, et al. (1998). "Ileal-lymphoid-nodular hyperplasia, non-specific colitis, and pervasive developmental disorder in children". The Lancet. 351 (9103): 637–41. doi:10.1016/S0140-6736(97)11096-0. PMID 9500320. Diakses tanggal 2024-06-22.  (Dicabut, lihat http://retractionwatch.com/the-retraction-watch-leaderboard/top-10-most-highly-cited-retracted-papers/ Retraction Watch)
  2. ^ A scientific fraud with tragic consequences: The MMR vaccine and autism. dari situs encyclopedie-environnement.org
  3. ^ Vaccine Safety and Other Conditions. dari situs chop.edu
  4. ^ How disgraced anti-vaxxer Andrew Wakefield was embraced by Trump's America. dari situs theguardian.com
  5. ^ a b c d The Sunday Times 2004: *Deer B (22 February 2004). "Revealed: MMR research scandal". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2021. Diakses tanggal 2007-09-23.  *Deer B (2007). "The Lancet scandal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2011. Diakses tanggal 2007-09-23. 
  6. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Deer2009
  7. ^ a b c 2004 BBC documentary: *Deer B (2007). "The Wakefield factor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2011. Diakses tanggal 2007-09-23.  *Berger A (2004). "Dispatches. MMR: What They Didn't Tell You". The BMJ. 329 (7477): 1293. doi:10.1136/bmj.329.7477.1293. PMC 534460 . 
  8. ^ a b Deer B (31 December 2006). "MMR doctor given legal aid thousands". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2007. 
  9. ^ Dyer, Clare (2010-02-02). "Lancet retracts Wakefield's MMR paper". BMJ (dalam bahasa Inggris). 340: c696. doi:10.1136/bmj.c696. ISSN 0959-8138. PMID 20124366. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2019. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  10. ^ a b c Stein, Rob (11 January 2011). "Wakefield tried to capitalize on autism-vaccine link, report says". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-30. Diakses tanggal 2011-01-12. 
  11. ^ a b Moore Andrew (2006). "Bad science in the headlines: Who takes responsibility when science is distorted in the mass media?". EMBO Reports. 7 (12): 1193–1196. doi:10.1038/sj.embor.7400862. PMC 1794697 . PMID 17139292. 
  12. ^ "New Research Links Autism and Bowel Disease" (PDF). Royal Free Hospital School of Medicine (Siaran pers). 26 February 1998. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 March 2011. Diakses tanggal November 16, 2022 – via briandeer.com. 
  13. ^ a b c Deer B (2 November 2008). "The MMR–autism crisis – our story so far". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 May 2019. Diakses tanggal 2008-12-06. 
  14. ^ Deer B. "Royal Free facilitates attack on MMR, in Dr Andrew Wakefield "single shots" video". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2007. Diakses tanggal 2007-07-27. 
  15. ^ "Child vaccine linked to autism". BBC News. 27 February 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2003. Diakses tanggal 2007-09-05. 
  16. ^ "MMR – the controversy". 1 August 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-26. Diakses tanggal 2007-09-06. 
  17. ^ Deer B (2020). The Doctor Who Fooled the World: Science, Deception, and the War on Vaccines. Baltimore, Md.: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-1-4214-3800-9. 
  18. ^ Goldacre B (30 August 2008). "The MMR hoax". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2015. Diakses tanggal 2008-08-30. 
  19. ^ a b c Deer, Brian (2011). "How the case against the MMR vaccine was fixed". The BMJ. 342 (jan05 1): c5347. doi:10.1136/bmj.c5347 . PMID 21209059. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2011. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  20. ^ Deer (2020).
  21. ^ Wakefield A (2004). "A statement by Dr Andrew Wakefield". The Lancet. 363 (9411): 823–4. doi:10.1016/S0140-6736(04)15710-3 . PMID 15022650. 
  22. ^ Horton R (2004). "A statement by the editors of The Lancet". The Lancet. 363 (9411): 820–1. doi:10.1016/S0140-6736(04)15699-7. PMID 15022645. 
  23. ^ Horton R (2004). "The lessons of MMR". The Lancet. 363 (9411): 747–9. doi:10.1016/S0140-6736(04)15714-0. PMID 15016482. 
  24. ^ Boseley S (26 February 2004). "Was the original MMR study unethical?". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  25. ^ "Professor John Walker-Smith v. General Medical Council 2012 EWHC 503 (Admin) (7 March 2012)". www.bailii.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2021. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  26. ^ Murch SH, Anthony A, Casson DH, et al. (2004). "Retraction of an interpretation". The Lancet. 363 (9411): 750. doi:10.1016/S0140-6736(04)15715-2. PMID 15016483. 
  27. ^ Fitzpatrick M (2004). MMR and Autism: What Parents Need to Know. Routledge. ISBN 978-0-415-32179-2. Diakses tanggal 2011-02-02. 
  28. ^ Hornig M, Briese T, Buie T, et al. (2008). Cookson MR, ed. "Lack of association between measles virus vaccine and autism with enteropathy: a case-control study". PLOS ONE. 3 (9): e3140. Bibcode:2008PLoSO...3.3140H. doi:10.1371/journal.pone.0003140 . PMC 2526159 . PMID 18769550.  *Shankar Vedantam (September 4, 2008). "Study Finds No Autism Link in Vaccine". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2019. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  29. ^ Boseley, Sarah (2 February 2010). "Lancet retracts 'utterly false' MMR paper". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2021. Diakses tanggal 14 January 2015. 
  30. ^ Triggle, Nick (24 May 2010). "MMR doctor struck off register". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2017. Diakses tanggal 24 May 2010. 
  31. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WakefieldarticleBMJ
  32. ^ a b Deer B (2011). "Wakefield's article linking MMR vaccine and autism was fraudulent". The BMJ. 342: c5347. doi:10.1136/bmj.c5347 . PMID 21209059. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2011. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  33. ^ a b Deer, Brian (2010). "Wakefield's 'autistic enterocolitis' under the microscope". The BMJ. 340 (apr15 2): c1127. doi:10.1136/bmj.c1127 . PMID 20395277. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2010. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  34. ^ Brian Deer. "Response to feature Wakefield's 'autistic enterocolitis' under the microscope from ESPGHAN". The BMJ. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2010. Diakses tanggal 2011-01-08. 
  35. ^ Deer, Brian (11 January 2011). "How the vaccine crisis was meant to make money". The BMJ. 342 (jan11 4): c5258. doi:10.1136/bmj.c5258. PMID 21224310. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2019. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  36. ^ "Vaccine study's author held related patent, medical journal reports". CNN. 11 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2019. Diakses tanggal 2011-01-12. 
  37. ^ a b Russell, Peter (11 January 2011). "MMR Doctor 'Planned to Make Millions,' Journal Claims". WebMD Health News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2011. Diakses tanggal 2011-01-12. 
  38. ^ Deer, Brian (2011). "Pathology reports solve 'new bowel disease' riddle". The BMJ. 343 (nov11): c6823. doi:10.1136/bmj.d6823 . PMID 22077090. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2019. Diakses tanggal 12 August 2021. 
  39. ^ Deer (2020), hlm. 279-82.
  40. ^ Flaherty, Dennis K. (2011-09-13). "The vaccine-autism connection: a public health crisis caused by unethical medical practices and fraudulent science". The Annals of Pharmacotherapy. 45 (10): 1302–1304. doi:10.1345/aph.1Q318. ISSN 1542-6270. PMID 21917556. 
  41. ^ Hussain, Azhar; Ali, Syed; Ahmed, Madiha; Hussain, Sheharyar (2018). "The Anti-vaccination Movement: A Regression in Modern Medicine". Cureus. 10 (7): e2919. doi:10.7759/cureus.2919 . ISSN 2168-8184. PMC 6122668 . PMID 30186724. 
  42. ^ Gross, Liza (2009-05-26). "A Broken Trust: Lessons from the Vaccine–Autism Wars". PLOS Biology. 7 (5): e1000114. doi:10.1371/journal.pbio.1000114 . ISSN 1544-9173. PMC 2682483 . PMID 19478850. 
  43. ^ McIntyre P, Leask J (2008). "Improving uptake of MMR vaccine". The BMJ. 336 (7647): 729–30. doi:10.1136/bmj.39503.508484.80. PMC 2287215 . PMID 18309963. 
  44. ^ Pepys MB (2007). "Science and serendipity". Clinical Medicine. 7 (6): 562–78. doi:10.7861/clinmedicine.7-6-562. PMC 4954362 . PMID 18193704. 
  45. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CDC-MMR-autism
  46. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama IOM
  47. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MMRthefacts
  48. ^ Di Pietrantonj, Carlo; Rivetti, Alessandro; Marchione, Pasquale; Debalini, Maria Grazia; Demicheli, Vittorio (20 April 2020). "Vaccines for measles, mumps, rubella, and varicella in children". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 4 (4): CD004407. doi:10.1002/14651858.CD004407.pub4. ISSN 1469-493X. PMC 7169657 . PMID 32309885. 
  49. ^ Flaherty DK (October 2011). "The vaccine-autism connection: a public health crisis caused by unethical medical practices and fraudulent science". Annals of Pharmacotherapy. 45 (10): 1302–4. doi:10.1345/aph.1Q318. PMID 21917556. 
  50. ^ Gever, John (5 January 2011). "BMJ Lifts Curtain on MMR-Autism Fraud". MedPage Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2019. Diakses tanggal 2011-01-08. 
  51. ^ Godlee F (January 2011). "The fraud behind the MMR scare". The BMJ. 342 (jan06 1): d22. doi:10.1136/bmj.d22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2019. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  52. ^ Deer, Brian (6 January 2011). "Brian Deer: Piltdown medicine: The missing link between MMR and autism". BMJ Group Blogs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 January 2011. Diakses tanggal 2011-01-08. 
  53. ^ "Link between MMR Vaccines and Autism conclusively broken". IB Times. 7 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2012. Diakses tanggal 2011-01-08. 
  54. ^ Broyd, Nicky (6 January 2011). "BMJ Declares Vaccine-Autism Study 'an Elaborate Fraud', 1998 Lancet Study Not Bad Science but Deliberate Fraud, Claims Journal". WebMD Health News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2019. Diakses tanggal 2011-01-08. 
  55. ^ [50][51][52][53][54]
  56. ^ Poland GA, Jacobson RM (13 January 2011). "The Age-Old Struggle against the Antivaccinationists". The New England Journal of Medicine. 364 (2): 97–9. doi:10.1056/NEJMp1010594. PMID 21226573. 
  57. ^ {{cite news|author=Jasek, Marissa |url=http://www.wwaytv3.com/healthwatch-disputed-autism-study-sparks-debate-about-vaccines/01/2011 |title=Healthwatch: Disputed autism study sparks debate about vaccines |publisher=WWAY Newschannel 3 |date=6 January 2011 |access-date=2011-01-07 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110724093057/http://www.wwaytv3.com/healthwatch-disputed-autism-study-sparks-debate