Soerjosoemarno adalah salah satu tokoh Indonesia. Kanjeng Raden Pangeran Mas hario Soetarjo, lahir dari lingkungan Mangkunegaran, Solo pada 10 Mei 1913. Begitu lulus SLTA 1934, oleh kakak ayahnya, Mangkunegara VII, ia dikirim belajar di Delft, Negeri Belanda. Delapan tahun disana, ia pulangnya mengantungi ijazah sarjana elektronika. Selama di negeri Belanda, anak kedua dari 15 bersaudara ini sempat bekerja di Oud Hollandsche Bank. Kembali ke tanah air ia bekerja sebentar di Kantor Agraria, Solo. Kemudian aktif di ketentaraan sampai memperoleh kesempatan belajar di Seskoad dan menjabat direktur Topografi Angkatan Darat. Soerjosoemarno pensiun dengan pangkat brigadier jenderal. Ia juga enggan menyebut “kunci” sukses perusahaannya. “Suksesnya bukan karena saya,” katanya merendah. “Itu berkat usaha para direktur dan karyawan. Kebetulan saja saya yang memimpin”. Rasa memiliki (sense of belonging) karyawan terhadap perusahaan dianggapnya sebagai “penangkal” terhadap resesi ekonomi yang kini turut melanda Indonesia. “ Tingkatkan income perusahaan, dan dari sana para karyawan bisa menerima imbalan dari perusahaan,” katanya.[1] Ia adalah ayah dari Japto Soerjosoemarno dan Marini Sardi.

Rujukan

sunting
  1. ^ "Apa dan Siapa - SOERJOSOEMARNO". ahmad.web.id. Diakses tanggal 2021-10-19.