Sokka

tokoh rekaan dalam cerita Avatar : The Last Airbender

Sokka adalah karakter fiktif pada serial televisi Avatar: The Last Airbender, yang diperankan oleh pengisi suara Jack DeSena.

Sokka
Sokka
Pengisi suaraJack DeSena
Informasi
JabatanProtagonis
KewarganegaraanSuku Air

Sokka adalah kakak lelaki dari Katara. Ia berasal dari Suku Air Selatan. Walupun ia berasal dari Suku Air, ia tidak memiliki bakat sebagai pengendali air. Tapi ia memiliki semangat untuk mengalahkan Negara Api dan sering berlatih untuk menjadi Prajurit sejati. Ketika ayahnya dan pria lainnya pergi ke Kerajaan Tanah, ia ditinggalkan tugas untuk menjaga Sukunya. Ketika pemunculan pertamanya di episode "The Boy in the Iceberg", ia diperkenalkan oleh Katara yang mengatakan bahwa ia adalah kakaknya yang penakut.

Dari pertama kemunculannya, Sokka terlihat kalau dia membawa sebilah Bumerang, dan juga Pedang-dua-arah yang arahnya satu lagi adalah sebuah bola besi yang cukup efektif jika digunakan menghantam bagian tubuh lawan, ditambah juga dengan sebuah tombak. Di buku ketiga, Sokka bertemu dengan gurunya, dan ia membuat pedang pertamanya dengan tanah liat yang merupakan meteor besar yang jatuh, yang biasa disebutnya "Pedang Luar Angkasa". Namun, sampai saat ini hanya bumerangnya saja yang tersisa, karena tombak tersebut hancur setelah dipatahkan Zuko saat episode kedua, Pedang tersebut tertinggal saat dia dan kawan-kawan melarikan diri dari rombongan Zhao yang tiba-tiba menyerang, dan juga Pedang Luar Angkasa nya terjatuh dari kapal perang armada Negara Api setelah memotong besinya untuk menyelamatkan Toph. Sebenarnya bumerangnya juga tertinggal saat penyerangan oleh Zhao, tetapi bumerang tersebut kembali lagi ke Sokka setelah dia mengalahkan seorang prajurit negara Api.

Kemampuan

sunting

Xhaka adalah seorang petarung yang sangat kuat didesanya, tetapi kekuatannya ini tidak diimbangi dengan sifatnya yang kekanak-kanakan, ceroboh, selalu mengeluh dan kadang terlalu percaya diri. Namun, di buku 2 dan 3 semenjak bertemu Suki sifatnya ini perlahan-lahan berubah. Senjata utamanya adalah sesuatu yang berunsur Pedang, terbukti karena ia pernah memiliki senjata sebuah bumerang dan 2 buah pedang. Kemampuannya dalam melempar bumerang sudah tidak perlu diragukan lagi, karena ketepatannya sudah mencapai 250%, terbukti saat dia mencoba untuk melempar bumerang ke seorang pembunuh bayaran, dan ternyata sangat tepat mengenai mata di dahinya. Xhaka juga dapat diandalkan dalam hal menganalisis, meskipun analisisnya kadang-kadang asal-asalan, tetapi pada akhirnya analisis Xhaka akan menjadi yang paling benar, seperti saat ia menganalisis Jet akan berbuat buruk, dan awalnya tidak ada yang percaya. Namun pada akhirnya analisisnya terbukti benar.