Solu
Solu adalah perahu tradisional Batak Toba dari Sumatera Utara, Indonesia. Solu adalah perahu kayu,[1] dengan papan tambahan di sisi yang diikat dengan paku payung besi. Ukurannya bermacam-macam, yang terbesar, untuk 50 pendayung, panjangnya sekitar 18 meter; ada sedikit lunas yang diukir di bagian depan dan belakang. Mereka didorong oleh pendayung yang duduk berpasangan di kursi melintang. Dayung yang digunakan memiliki bilah berbentuk oval dan gagang melintang. Perahu dapat dibedakan dari ornamennya: Hiasan buritan disebut giarogia di pudi, yang terdiri dari tiga batang dengan jumbai dari bulu kuda dan sederet batang lebih pendek yang disebut rame rame dengan yang lebih besar di tengah berbentuk lingga, digantung; tidak ada tradisi yang muncul untuk menjelaskan ornamen tunggal ini. Ornamen pada haluan berupa ukiran dan lukisan yang melambangkan kepala kerbau, dengan rame rame lainnya dirangkai di depan dengan lingga sentral tunggal. Semacam sisir dengan bulu kuda di sisinya dan rambut manusia di ujungnya, di atasnya berdiri tiang berukiran tegak, yang disebut torgiok.[2]
Galeri
sunting-
Ukiran dekorasi haluan dari perahu Batak Toba.
-
Solu yang terdampar.
-
Solu di pantai di Danau Toba di Hutarajah di Samosir, dengan latar belakang Pusuk Buhit.
-
Anak-anak Batak Toba di atas sebuah solu di Simanindo.
Lihat juga
suntingReferensi
suntingBacaan lanjut
sunting- Giglioli, Henry Hillyer (1893). Notes on the Ethnographical Collections Formed by Dr. Elio Modigliani During His Recent Explorations in Central Sumatra and Engano dalam Intern. Gesellschaft für Ethnographie; Rijksmuseum van Oudheden te Leiden (1893). Internationales Archiv für Ethnographie volume VI. Getty Research Institute. Leiden : P.W.M. Trap.