Spektroskopi emisi atom

Spektroskopi emisi atom (en: Atomic emission spectroscopy, AES) adalah suatu metode analisis kimia yang menggunakan intensitas cahaya yang dipancarkan dari nyala api, plasma, atau percikan listrik pada panjang gelombang tertentu untuk menentukan kuantitas suatu unsur dalam sampel. Panjang gelombang garis spektrum atom memberikan identitas unsur, sementara intensitas emisinya proporsional dengan jumlah atom unsur tersebut.

Spektroskopi emisi nyala sunting

 
Nyala api selama pengujian ion kalsium dalam fotometer nyala

Sampel material (analit) dimasukkan ke dalam nyala api dalam bentuk gas, larutan yang disemprotkan, atau dimasukkan langsung ke dalam nyala menggunakan kawat berputar (biasanya platina). Panas dari nyala api menguapkan pelarut dan memecah ikatan kimia membentuk atom bebas. Energi termal juga mengeksitasi atom ke tingkat eksitasi elektronik, dan akan memancarkan cahaya ketika elektron-elektron yang tereksitasi tersebut kembali ke kondisi dasar. Masing-masing unsur mengemisikan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang akan didespersikan oleh kisi-kisi atau prisma dan dideteksi dalam spektrometer.

Pengukuran emisi nyala ini sering digunakan untuk menentukan logam alkali pada analisis farmasi.[1]

Inductively coupled plasma-spektroskopi emisi atom sunting

Inductively coupled plasma-spektroskopi emisi atom (ICP-AES) menggunakan sebuahICP untuk menghasilkan atom yang tereksitasi dan ion yang mengemisikan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu spesifik untuk suatu unsur.[2][3]

Kelebihan ICP-AES adalah limit deteksi dan rentang linear dinamis yang bagus, kemampuan mengukur banyak unsur, gangguan kimia yang rendah, dan sinyal yang stabil dan reprodusibel. Kelemahannya adalah interferensi spektrum (banyaknya garis emisi), biaya operasional, dan kenyataan bahwa sampel umumnya harus dalam bentuk larutan.

Spark and arc atomic emission spectroscopy sunting

Spektroskopi emisi atom spark atau arc digunakan untuk analisis unsur logam dalam sampel padat. Untuk bahan-bahan yang non-konduktif, sampel digerus dengan serbuk grafit untuk membuatnya konduktif. Pada metode spektroskopi arc tradisional, sampel padat umumnya digerus dan dihancurkan selama analisis. Percikan listrik dikenakan pada sampel, memanaskannya hinga temperatur yang cukup untuk mengeksitasi atom. Atom analis yang tereksitasi memancarkan cahaya pada panjang gelombang tertentu yang dapat didespersikan menggunakan monokromator dan dideteksi. Di masa-masa awal, kondisi percikan tidak dapat dikendalikan, sehingga cenderung digunakan untuk analisis kualitatif. Dengan berkembangnya ilmu sehingga sumber percikan dapat dikendalikan, maka saat ini AES juga digunakan untuk analisis kuantitatif. Baik analisis kualitatif maupun kuantitatif menggunakan metode ini digunakan secara luas pada peleburan dan pabrik baja.

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Stáhlavská A (April 1973).
  2. ^ Stefánsson A, Gunnarsson I, Giroud N (2007).
  3. ^ Mermet, J. M. (2005).

Pranala luar sunting