SS Savannah
Savannah adalah kapal uap pertama yang menyeberangi Samudra Atlantik, meskipun sebagian besar pelayaran tersebut menggunakan layar dan tidak menggunakan kawalan tim pada masanya.[1]
Pembuatan
suntingKapal Savannah dibangun di New York oleh Francis Ficket dengan bobot 380 ton, bertiang tiga, dan layar persegi. Panjangnya 98 kaki,[2] 6 inci (30 meter) dan lebar 25 kaki, 9 inci (7 meter) dengan kecepatan tertinggi 6 knot. Pada awalnya kapal tersebut dirancang untuk mengangkut mesin uap dengan 90 daya kuda yang menggerakkan dua buah roda berpedal yang dapat dilepas. Ketika Savannah sedang berlayar, roda berpedal tersebut dilepas dan ditaruh di dek. Mesin dan mesin uapnya memakan banyak ruang hingga tidak ada tempat untuk membawa barang.
Para pemilik Savannah berharap kapal tersebut menjadi terkenal sebagai kapal pertama yang melintasi Atlantik. Di Eropa, ada gosip yang mengatakan bahwa kapal tersebut dibuat untuk menyelamatkan Napoleon, yang diasingkan di pulau St. Helena. Akan tetapi, Savannah lebih dianggap sebagai sesuatu yang ajaib dan misterius, bukannya sebagai kapal yang praktis.
"The Stream Coffin" (Peti Mati Uap)
suntingSavannah mampu mengakomodasi penumpang dengan dilengkapi dua ruang pertemuan dan 32 kabin.[3] Akan tetapi, tidak masalah berapa banyak kargo atau penumpang yang dapat diangkut Savannah karena masyarakat tidak mempercayai mesin uap. Orang-orang menyebut Savannah sebagai "The Stream Coffin" (Peti Mati Uap}. Penumpang tidak mau membeli tiket dan para pedagang tidak mau menggunakannya untuk mengirim barang. Bahkan kaptennya pun tidak tahu berapa banyak batu bara yang akan dibutuhkan kapalnya untuk menyeberangi Samudra Atlantik. Nantinya, terbukti bahwa Savannah tidak cukup besar untuk mengangkut batu bara yang dibutuhkan untuk berlayar sepenuhnya menggunakan tenaga uap.
Pelayaran
suntingPada tanggal 4 Mei 1819, Savannah meniggalkan Savannah Georgia menuju ke Liverpool, Inggris. Kapal itu tiba pada tangal 20 Juni 1819. Dari 27 hari perjalanan, hanya 85 jam saja kapal itu digerakkan oleh uap. Saat kapal tersebut mendekati pantai Irlandia dengan asapnya yang tebal dan kelam mengepul dari cerobongnya, orang-orang yang melihat mengira kapal tersebut terbakar dan mengirim kapal bot untuk membantunya.
Dari Inggris Savannah berlayar ke Rusia, tetapi tidak berhasil mengesankan penduduk kekaisaran disana. Kapal tersebut akhirnya pulang mengandalkan "cara yang kuno" yaitu angin.
Saat tiba di Amerika Serikat, mesinnya dilepas. Savannah menyelesaikan masa baktinya yang singkat sebagai pengangkut surat dalam bentuk aslinya, yaitu kapal layar. Pada tahun 1821, Savannah hancur dilepas pantai Long Island, New York, ketika dihantam badai.
Pelayaran Savannah bertenaga uap tidak dapat dikatakan sukses, dan pernyataannya sebagai kapal uap pertama yang menyeberangi Atlantik tidak diakui dunia. Akan tetapi, kapal tersebut jelas menunjukkan tanda terjadinya perubahan. Hal tersebut belum menjadi kenyataan sampai dua dekade kemudian—tetapi masa perjalanan menggunakan tenaga uap sudah mulai redup.[2]
Referensi
sunting- ^ (Inggris) Caper, William. 100 Ships and Planes That Shaped World History. Blue woods books 2000. California.
- ^ a b Ships dimensions from Morrison, John Harrison (1909): History of New York Shipyards, Wm. F. Sametz & Co., New York, page 47
- ^ Charleston Courier, [[17 April 1819; quoted in Frank O. Braynard, S.S. Savannah the Elegant Steam Ship (Athens, Georgia: University of Georgia Press, 1963; reprint, NewYork: Dover Publications, Inc., 1988), 66. (page citations are to the reprint edition).