Stasiun Karangsari (Banyumas)

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Karangsari (KRR) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Karangtengah, Cilongok, Banyumas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +233 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Semenjak Stasiun Legok dinonaktifkan sejak September 2009, stasiun ini menjadikan stasiun aktif yang lokasinya paling utara di Kabupaten Banyumas.

Stasiun Karangsari

Stasiun Karangsari, 2019
Lokasi
Koordinat7°22′57″S 109°7′28″E / 7.38250°S 109.12444°E / -7.38250; 109.12444
Ketinggian+233 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus, ditambah satu sepur badug yang menyambung di jalur 1. Sejak pengoperasian jalur ganda segmen pertama Purwokerto–Patuguran per 9 September 2009,[3][4] terdapat jalur 4 baru sebagai sepur belok, sehingga jumlah jalurnya menjadi empat. Jalur 3 eksisting dijadikan sepur lurus arah Prupuk. Sepur badug di stasiun ini kini bertambah menjadi empat, yakni dua di sisi barat terhubung dengan jalur 1, serta dua di sisi timur terhubung dengan jalur 1 dan 4.

Dahulu stasiun ini sering menjadi tempat persilangan kereta api dari dan menuju Purwokerto. Semenjak jalur ganda beroperasi, tidak ada lagi kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api. Melewati wilayah bergunung-gunung, jalur antara stasiun ini dengan Karanggandul termasuk rawan kecelakaan, terutama di sekitar kilometer 330-an.

Stasiun ini memiliki keunikan tersendiri berupa adanya kolam ikan untuk terapi kaki yang ada di dekat peron jalur 1.[5]

Ke arah utara stasiun ini, sebelum Stasiun Patuguran, terdapat Stasiun Legok, tetapi kini Stasiun Legok sudah tidak melayani persilangan atau penyusulan antarkereta api lagi dan hanya berfungsi sebagai pengontrol sinyal blok saja.

Insiden

sunting

Pada tanggal 13 Desember 2006, kereta api Sawunggalih Utama anjlok 200 meter menjelang Stasiun Karangsari. Akibatnya enam kereta anjlok dan kemudian dievakuasi ke Stasiun Purwokerto. Pergeseran bantalan rel akibat struktur tanah pegunungan yang lembek setelah hujan menyebabkan kereta api ini anjlok.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "PT KAI Ujicoba Rel Ganda Purwokerto-Patuguran". Tempo.co. 2009-06-23. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  4. ^ "Presiden SBY Resmikan Jalur Ganda KA". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  5. ^ "Stasiun Karangsari Tak Pernah Sepi Pengunjung". Merdeka.com. Suara Merdeka. 9 Januari 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-28. Diakses tanggal 28 Juli 2017. 
  6. ^ "KA Sawunggalih Anjlok di Banyumas". Liputan6.com. Liputan 6. 13 Desember 2006. Diakses tanggal 28 Juli 2017. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Legok
menuju Prupuk
Prupuk–Kroya Karanggandul
menuju Kroya