Sterol

Senyawa organik berupa steroid dengan menempelnya gugus OH pada posisi karbon nomor tiga

Sterol, dikenal juga sebagai steroid alkohol, adalah subkelompok steroid dan merupakan kelompok penting molekul organik. Sterol secara alami ada dalam tanaman, hewan, dan jamur, dalam bentuk yang paling terkenal yaitu kolesterol. Kolesterol merupakan komponen penting untuk struktur membran sel hewan dan berfungsi sebagai prekursor untuk vitamin yang larut dalam lemak dan hormon steroid.

Struktur kimia sterol.

Jenis sterol sunting

Sterol pada tanaman disebut fitosterol dan sterol pada hewan dinamakan zoosterol. Zoosterol paling penting adalah kolesterol. Fitosterol meliputi: campesterol, sitosterol, dan stigmasterol. Ergosterol adalah sterol yang ada dalam membran sel jamur, dengan peran yang sama dengan kolesterol dalam sel hewan.

Fitosterol sebagai suplemen makanan sunting

Fitosterol, lebih dikenal sebagai sterol tanaman, telah menunjukkan dapat menahan penyerapan kolesterol pada saluran pencernaan manusia berdasarkan uji klinis sehingga dapat membantu mengurangi kolesterol pada manusia.[1] Fitosterol telah disetujui oleh Badan POM AS untuk digunakan sebagai suplemen makanan. Meskipun, ada hal yang perlu diperhatikan bahwa fitosterol dapat pula menghambat penyerapan nutrisi penting lainnya. Saat ini, Asosiasi Jantung Amerika telah merekomendasikan bahwa suplemen sterol tanaman boleh dikonsumsi hanya oleh mereka yang terdiagnosis peningkatan kadar kolesterol, dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.[2]

Peran dalam biokimia sunting

Sterol dan senyawa terkaitnya memiliki peran penting dalam fisiologi organisme eukariotika. Contohnya, kolesterol membentuk bagian dari membran seluler pada hewan, yang memengaruhi fluiditas membran sel dan bertindak selaku pembawa pesan kedua pada pensinyalan perkembangan. Pada manusia dan hewan lainnya, kortikosteroid, seperti kortisol, juga bertindak sebagai senyawa pemberi sinyal pada komunikasi seluler dan metabolisme umum. Sterol adalah komponen yang umum terdapat pada kelenjar minyak manusia.[3]

Klasifikasi dan struktur kimia sunting

Sterol adalah subkelompok steroid dengan gugus hidroksil pada posisi 3 dari cincin A.[4] Sterol merupakan lemak amfipatik yang disintesis dari asetil-konezim A melalui jalur HMG-CoA reduktase. Keseluruhan molekul cukup datar. Gugus hidroksil pada cincin A bersifat polar. Sisanya, yaitu rantai alifatik bersifat non-polar.

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Ostlund RE, Racette SB, Stenson WF (1 June 2003). "Inhibition of cholesterol absorption by phytosterol-replete wheat germ compared with phytosterol-depleted wheat germ". Am. J. Clin. Nutr. 77 (6): 1385–9. PMID 12791614.
  2. ^ "Do healthy people need to eat plant sterols?" Diarsipkan 2008-12-07 di Wayback Machine.. Medical News Today. 2004-11-04. Retrieved 2008-12-08.
  3. ^ Lampe, M.A.; A.L. Burlingame; J. Whitney; M.L. Williams; B.E. Brown; E. Roitman; M. Elias (1983). "Human stratum corneum lipids: characterization and regional variations". J. Lipid Res.24 (2): 120–130. PMID 6833889.
  4. ^ Fahy E, Subramaniam S, Brown HA, et al. (2005). "A comprehensive classification system for lipids" Diarsipkan 2010-08-24 di Wayback Machine.. J. Lipid Res. 46 (5): 839–61. doi:10.1194/jlr.E400004-JLR200. PMID 15722563.
  • Alberts, Bruce (2002). "10. Membrane Structure". Molecular biology of the cell (Online at NIH). IV. Internal Organization of the Cell. New York: Garland Science. hlm. 1874. ISBN 0-8153-4072-9. The Fluidity of a Lipid Bilayer Depends on Its Composition 

Pranala luar sunting