Stockbit adalah salah satu aplikasi saham daring di Indonesia. Aplikasi ini memungkinkan siapa pun berinvestasi dengan mudah di pasar modal dari ponsel pintar. Sebagai platform investasi, Stockbit tidak hanya menyediakan layanan jual-beli saham tetapi juga menyediakan edukasi pasar, isu-isu terkini, hingga fitur untuk membuka rekening dana nasabah (RDN).[1]

Sejarah

sunting

Sejarah berdirinya Stockbit tidak bisa terpisahkan dari pertemuan antara Wellson Lo dan Johny Susanto pada 2006 saat keduanya menjadi mahasiswa di Australia. Mereka bertemu pada sebuah acara olahraga di negara tersebut.[2] Terpisah lebih dari 5 tahun lamanya, Johny yang bekerja di bidang IT di Australia dan Wellson yang menjadi auditor di KPMG Singapura, kembali bertemu seiring dengan tumbuhnya tren startup di Indonesia tahun 2012. Karena Wellson dan Johny sama-sama tertarik pada dunia finansial, mereka mencoba merumuskan solusi dari permasalahan investasi yang terjadi di Indonesia pada waktu itu, yaitu berupa sulitnya investor ritel mengakses informasi pasar saham, hasil analisis pasar modal yang kurang baik, dan banyaknya waktu terbuang untuk mencari informasi acak yang tersebar di berbagai sumber yang kurang valid. Maka didirikanlah Stockbit sebagai platform intelijen investasi pada 2013.[3]

Untuk memperluas jangkauan terhadap investor, pada Desember 2021 Stockbit mengakuisi PT Mahakarya Artha Sekuritas. Dua tahun sebelumnya, Stockbit juga berhasil mengakuisisi Bibit.[4]

Pendanaan

sunting

Meski sudah berdiri sejak 2013, sebagai startup Stockbit baru mendapatkan pendaraan tahap awal dari Ideosource pada 23 September 2015. Pendanaan ini dimanfaatkan oleh tim Stockbit untuk mengembangkan aplikasi perangkat mobile, pengembangan produk, mendorong pemasaran, dan merekrut karyawan baru.[5]

Empat tahun kemudian, tepatnya 07 Mei 2019, Stockbit mendapat pendanaan Seri A dari East Ventures. Suntikan dana akan fokus pada demokratisasi investasi pasar modal di Indonesia. Terkait mengapa East Ventures tertarik berinvestasi di Stockbit, terkonfirmasi dari pernyataan Melisa Irene, Partner dari East Ventures yang mengungkapkan, “Stockbit telah berhasil menetapkan posisinya sebagai pemain penting dalam industri pasar modal dengan menciptakan platform yang mengkonsolidasikan informasi penting dan diperlukan dalam mengambil keputusan investasi. Dengan demikian, Stockbit membantu mengurangi asimetri informasi antara pasar, pedagang profesional, dan juga pendatang baru. Kami yakin bahwa tim Stockbit mampu melaksanakan misinya untuk membantu Indonesia mencapai partisipasi individu yang lebih tinggi ke pasar modal, dengan cara yang membantu mereka memaksimalkan keuntungan mereka."[6]

Pada bulan Mei 2022, Stockbit dan Bibit meraih pendanaan sebesar lebih dari USD80 juta atau Rp1,16 triliun dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh GIC Private Limited (GIC) Singapura. Putaran pendanaan ini diikuti pula oleh Prosus Ventures dan investor lain yang sebelumnya telah mendukung perusahaan. Pendanaan ini digunakan untuk meluncurkan produk dan layanan baru, mengembangkan teknologi, dan merekrut talenta-talenta terbaik di Indonesia.[7]

Referensi

sunting