Story:Museum Asmat
Museum Asmat
Museum Asmat adalah museum etnografi suku Asmat yang berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur
Keinginan tersebut ditanggapi baik Ibu Tien Soeharto, yang kemudian memprakarsai pendirian Museum Asmat dan meresmikannya pada tanggal 20 April 1986.
Gedung museum mencontoh model rumah Kariwari, rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli di tepi Danau Sentani, namun dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern.
Ruang pamer pertama atau A1 bertemakan koleksi suku Asmat dan lingkungannya, misalnya peralatan bekerja, peralatan rumah tangga, pakaian, perhiasan dan juga alat berburu yang terbuat dari tumbuhan dan binatang.
Di ruang kedua atau A2 koleksi bertemakan suku asmat dan kebudayaannya, pada ruang ini dipamerkan alat-alat meramu sagu, alat berburu, alat pertahanan dan keamanan serta alat-alat lain.
Di ruang terakhir, atau A3 tema koleksinya adalah suku asmat dan kreativitasnya. Pada ruang ini dipamerkan tombak-tombak yang dipenuhi pahatan yang menakjubkan.
Benda-benda pameran berupa benda-benda budaya yang mengandung nilai keperkasaan dan mencerminkan pandangan hidup orang Asmat yang selalu berkait dengan nenek moyang.
Salah satu koleksi yang terkenal adalah Jipai atau piring sagu. Piring ini tercipta sebagai alternatif langkanya tanah liat sehingga sengaja dibuat dari kayu.