Story:Museum Paling Tua di Jogja Ya Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo
Buat yang belum tahu, Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta lho. Keren nggak!
Istimewanya, Museum Sonobudoyo punya catatan sejarah yang panjang. Dimulai sejak jayanya Java Instituut, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, Madura, Lombok yang berdiri tahun 1919 di Surakarta.
Lalu pada tahun 1924, Java Instituut mengadakan kongres di Surakarta, menghasilkan keputusan untuk mendirikan museum dengan tujuan mengumpulkan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
12 Juli 1928 dibentuk komisi "Nyverheid Commisie" oleh J.E. Jasper. Tugas komisi ini mempelajari, mengumpulkan dan memajukan kebudayaan pribumi. Hasil pengumpulan berupa “De Inheemsche Nijverheid op Java, Madura, Bali en Lombok", diterbitkan tahun 1929 sebagai dasar pedoman pengumpulan koleksi.
Pada tahun 1913 Ir. Th. Karsten, P.H.W Sitsen, dan S. Koperberg bertugas mempersiapkan berdirinya sebuah museum. Tanah yang digunakan untuk museum adalah bekas "Schauten" yang merupakan tanah hibah dari Sri Sultan Hamengkubuwana VII.
Awal pembangunan museum ditandai dengan candrasengkala Buta Ngrasa Esthining Lata yang menunjukkan tahun 1865 Jawa atau 1934 Masehi.
Pada 6 November 1935 diresmikan dan dibuka untuk umum dengan ditandai candrasengkala Kayu Winayangan ing Brahaman Budha yang menunjukkan 9 Ruwah 1866 Jawa. Sedangkan nama museum bernama Museum Sonobudoyo, sono berarti tempat dan budoyo berarti budaya.
Nah itulah sejarah pendirian Museum Sonobudoyo yang ternyata sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Wah, lama banget, ya!