Orang Apache

beberapa kelompok orang pribumi di Amerika Serikat yang berkaitan secara budaya
(Dialihkan dari Suku Apache)

Apache (dari kata Zuni, apachu - yang berarti musuh (dipertentangkan)) adalah nama kolektif untuk sejumlah masyarakat budaya di Amerika Utara, yang bertutur dalam bahasa yang sama. Asal-usul nama Apache sendiri hingga saat ini masih ditelusuri sumber keabsahannya. Namun terdapat beberapa teori yang menyebutkan penamaan suku Apache merujuk pada Bahasa Yavapai, epache - yang berarti orang-orang. Adapula yang menyebutkan berasal dari Bahasa Quechan yang berarti orang-orang yang berperang.[1] Sekarang istilah ini mencakup juga suku Navajo. Dalam dialek mereka, orang Apache menyebut diri mereka Tinneh, Tinde, atau Dini yang memiliki arti "rakyat."[2] Tokoh-tokoh terkenal suku Apache adalah Geronimo, Cochise dan Mangas Coloradas.[3] Angkatan Darat Amerika Serikat menemukan bahwa mereka adalah suku-suku yang kuat dengan strategi yang handal.[4]

Apache
Sekelompok suku Apache
Daerah dengan populasi signifikan
Arizona, New Mexico dan Oklahoma
Bahasa
Chiricahua, Jicarilla, Lipan, Apache Kiowa, Mescalero, Apache Barat
Agama
Perdukunan, Kristen
Kelompok etnik terkait
Navajo
Suku Apache
Wanita Apache membawa keranjang, 1902
Persebaran bahasa Apache

Deskripsi

sunting

Suku Apache adalah salah satu suku Amerika asli yang migrasi ke selatan dari utara Amerika sekitar tahun 1400an.[2] Dahulu suku Apache tinggal di Arizona tenggara dan sebagian besar wilayah barat daya Meksiko. Mereka hidup secara nomaden, berburu dan mengumpulkan bahan-bahan makanan.[5] Rumah mereka disebut dengan teepee,[6] sebuah bangunan pendek seperti gubuk yang terbuat dari ranting dan ditutupi dengan rumput atau terpal yang terbuat dari kulit kerbau. Arsitektur hunian disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal mereka yang dominan berpasir dan gersang serta suka terus berpindah-pindah.[7] Kelompok-kelompok utama dalam suku Apache ketika mereka berada pada puncak kejayaan adalah Arivaipa, Chiricahua, Coyotero, Faraone Gileno, Llanero, Mescalero, Mimbreno, Mogollon, Naisha, Tchikun dan Tchishi.[1] Mereka adalah kelompok-kelompok yang kuat dalam memimpin sejumlah pertempuran, terus bermusuhan dengan kulit putih. Kekalahan pertama untuk suku Apache adalah pada tahun 1886, ketika orang Apache Chiricahua dideportasi ke Florida dan Alabama, dalam tahanan militer.[8] Sekarang populasi suku Apache tersisa sebanyak 11.000 jiwa, tetapi ada juga yang mengatakan jumlah mereka saat ini hanya sekitar 5.000 jiwa yang tersebar di Arizona (Apache Barat), New Mexico (Apache Cijarilla, dan Mescarelo) dan Oklahoma (Apache Plains).[1]

Tradisi dan kehidupan masyarakat

sunting

Kepercayaan Suku Apache berdasarkan pada kekuatan alam dan hal-hal gaib.[9] Mereka melakukan penyembahan kepada roh atau makhluk gaib bernama Gan (roh gunung) dan Usen (dieja = yusn) yang diyakini sebagai pemberi kehidupan.[10] Bagi kelompok Mescalero, mereka meyakini adanya entitas astral yang disebut "Wanita Bercat Putih" yang dipuja sebagai pelindung dan pemberi kebijakan-kebijakan hidup mereka. Upacara adat yang mereka lakukan seperti upacara ritus pubertas, merupakan upacara sakral yang menandai setiap gadis remaja yang akan beranjak ke tahap dewasa. Perayaan upacara berupa pesta, tarian, dan ritual mereka persiapkan setidaknya satu tahun sebelumnya terutama oleh keluarga gadis remaja dengan mengumpulkan benda-benda kramat seperti jantung mescal dan serbuk sari tanaman air. Upacara ini merupakan warisan turun temurun yang diberikan oleh Wanita Bercat Putih.[4]

Dalam budaya Apache tradisional, setiap kelompok terdiri dari keluarga besar dengan kepala suku yang dipilih berdasarkan kemampuan kepemimpinan dan keahlian dalam berperang.[11] Mayoritas dari mereka telah mengenal perdagangan pada awal abad ke-16 yang dimulai dengan orang-orang Pueblo. Mereka menukar hasil panen jagung dan barang-barang tenunan dengan daging bison, kulit, dan bahan-bahan lainnya.

Saat ini kehidupan mereka di wilayah reservat yang berdampingan dengan era modern tetap memelihara adat istiadat dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang luar yang memasuki wilayah reservat Apache wajib menghormati tetua mereka serta memperlihatkan tata krama yang baik. Tradisi ini dipraktikkan oleh generasi-generasi muda mereka dengan memberikan contoh seperti, tidak menatap mata secara langsung kepada seseorang yang lebih tua. Orang-orang dari luar juga wajib menaati adab yang berlaku disana ketika berada di lingkungan mereka. Beberapa pantangan diantaranya, apabila bertemu dengan beruang, dilarang mengganggu habitat mereka seperti, merusak sumber makanannya, mengikuti jejaknya, atau mengambi barang yang pernah disentuhnya. karena bagi mereka beruang adalah hewan yang dihormati. Mereka memanggil beruang dengan sebutan "paman saya" atau "kakek saya". Serta larangan membawa ular atau benda-benda yang terbuat dari kulit ular karena akan dianggap sebagai pertanda buruk.[4]

Kelompok

sunting

Jicarilla

sunting

Nama Jicarilla (dilafalkan hek-a-reh-ya) berarti "pembuat keranjang kecil". Bangsa Spanyol menamainya dengan istilah tersebut karena keahlian yang mereka miliki dalam pembuatan keranjang tradisional, manik-manik, dan tembikar tanah liat.[12] Apache Jicarilla adalah salah satu dari enam kelompok Athapascan selatan yang bermigrasi keluar dari Kanada sekitar tahun 1300 hingga 1500 M. Dahulu wilayah mereka mencapai 50 juta hektar yang mencakup utara New Mexico, Colorado selatan dan Oklahoma barat.[2] Secara geografis wilayah ini membentuk dua kelompok, yaitu Jicarilla-Llaneros (penghuni dataran) dan Olleros (penghuni pegunungan dan lembah). Jicarilla hidup secara nomaden dan damai hingga kedatangan bangsa spanyol dalam ekspedisi Francisco Vásquez de Coronado ke New Mexico.

Pada tahun 1887 Apache Jicarilla bersedia mendiami wilayah reservat di New Mexico.[13] Terdapat sekitar 10.000 anggota mereka, tetapi pada tahun 1897 populasi mereka menurun menjadi sekitar lebih dari 300 jiwa yang disebabkan oleh penyakit, perang, dan kelaparan. Saat ini, kelompok Jicarilla dengan lebih dari 3.000 anggota telah meningkatkan perekonomian mereka secara mandiri melalui penggembalaan domba, sumur minyak dan gas, serta kasino. Mereka juga dikenal terampil dalam membuat keranjang tradisional dan manik-manik.

Chiricahua

sunting

Apache Chiricahua yang berarti "gunung besar" bermukim di pegunungan di Arizona Tenggara.[14] Mereka menyebut diri mereka Aiaha yang dijuluki sebagai orang Indian Arizona paling suka berperang oleh Bangsa Spanyol. Pada masa terjadinya perselisihan dengan orang kulit putih, penyerangan meluas ke New Mexico, Arizona selatan, dan Sonora utara. Tokoh pemimpin perang dari kelompok Chiricahua adalah Cochise, Victorio, Loco, Chato, Naiche, Bonito, Mangas Coloradas, dan Geronimo. Apache Chiricahua hidup secara nomaden. Selain berburu mereka juga mengumpulkan bahan makanan seperti buah beri, kacang-kacangan dan buah-buahan untuk bertahan hidup. Mereka juga menanam jagung dan melon dengan pengetahuan yang sederhana ketika musim panas berlangsung.

Pada tahun 1872, pihak pemerintah Amerika serikat dan kepala suku Chiricahua, Cochise mengadakan kesepakatan perdamaian, baik dengan Chiricahua maupun kelompok Apache lainnya. Kemudian mereka menetap di Reservat Chiricahua yang baru didirikan di Arizona tenggara. Namun berulangnya konflik permusuhan mengakibatkan penghapusan kesepakatan reservat. Perlawanan Apache berlanjut di bawah pemimpin Victorio dari kelompok Mimbreno dari tahun 1877 hingga 1880. Kelompok terakhir yang bertentangan dengan pemerintah Amerika Serikat dipimpin oleh Geronimo. Namun mereka akhirnya menyerahkan diri pada tahun 1886.[15] Ia diasingkan ke Florida, Alabama, dan Oklahoma sementara kelompok mereka untuk seterusnya dibebaskan ke Fort Sill, Oklahoma dan wilayah reservat Mescarelo di New Mexico.[16]

Mescalero

sunting

Mescalero merupakan salah satu kelompok tertua dalam suku Apache. Pada dasarnya mereka adalah seorang pemburu yang hidup secara nomaden dan berkelana bebas di wilayah Texas, Arizona, Cihuahua, New Mexico dan Sonora. Wilayah mereka sendiri dibatasi oleh barisan gunung yang meliputi, Sierra Blanca, Pegunungan Guadalupe, Gunung Three Sisters, dan Puncak Gunung Oscura. Keempat gunung tersebut merupakan gunung suci yang melambangkan arah kehidupan sehari-hari bagi suku Apache. Kaum laki-laki bertugas memburu hewan di padang rumput dan pegunungan dengan menggunakan peralatan sederhana. Hasil tangkapan seperti kerbau, antelop, dan rusa hanya diambil bagian-bagian yang dibutuhkan saat itu juga. Sementara itu, kalangan wanita bertugas menyiapkan daging dan kulit hasil buruan kaum pria, serta mengumpulkan tumbuhan liar, makanan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Mereka juga memiliki insting yang kuat dalam menemukan sumber air. Makanan pokok mereka berupa jantung tanaman mescal atau mezcal, dan ini yang menjadi alasan orang-orang pendatang dari bangsa spanyol memberi mereka julukan "Mescalero" yang artinya orang-orang pemakan mescal.[2]

Antara tahun 1700-1750, banyak kelompok Mescalero dipindahkan dari Texas bagian utara dan tengah dari musuh Suku Comanche pada saat itu. Mereka berlindung di beberapa tempat seperti di Pegunungan New Mexico, Texas barat, Coahuila dan Chihuahua. Setelah terjadinya beberapa konflik, pada akhirnya Mescalero ditundukan pada tahun 1868 dan dipindahkan ke wilayah reservat melalui kesepakatan resmi oleh Presiden Ulysses S. Grant pada 27 Mei 1878 yang berlokasi di Fort Stanton, New Mexico. Mereka terdiri dari tiga subsuku yakni, Mescalero, Lipan, dan Chiricahua. Saat ini mereka mengandalkan potensi pertanian, penggembalaan sapi, dan pariwisata sebagai sumber pendapatan ekonomi. Cara hidup Apache modern adalah campuran dari kepercayaan dan ritual tradisional seperti tarian roh gunung dan budaya Amerika kontemporer.[8]

Awal peperangan

sunting

Meskipun dikenal sebagai suku yang sering memusuhi Suku lainnya, Suku Apache memiliki hubungan perniagaan dengan orang-orang Pueblo. Namun Hubungan mereka sempat menjadi rusak setelah kedatangan Bangsa Spanyol pada tahun 1541.[17] Perselisihan semakin memuncak antara suku Apache dan spanyol ketika mereka memperluas koloninya di Meksiko pada tahun 1598. Salah satu penyebabnya adalah adanya perdagangan budak yang diambil dari para tawanan Apache.[18] Apache, pada gilirannya, menyerbu pemukiman Spanyol untuk merebut ternak, senjata, dan tawanan mereka sendiri. Jumlah mereka semakin bertambah oleh tawanan dari suku lain seperti Pueblo, Pima, Papago, dan orang Indian lainnya, serta orang kulit putih dan Spanyol. Mereka memperluas area penyerangan hingga ke wilayah selatan seperti Jalisco dan Meksiko.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Apache tribes were known as fierce warriors and knowledgeable strategists". indians.org. Diakses tanggal 2020-09-13. 
  2. ^ a b c d Waldman 2006, hlm. 15.
  3. ^ Sonnichsen 1990, hlm. 8.
  4. ^ a b c "Our Culture". mescaleroapachetribe.com. Diakses tanggal 2020-09-13. 
  5. ^ "Native American Cultures | HISTORY". www.history.com. Diakses tanggal 2020-09-22. 
  6. ^ "Diversity of Native American Groups [ushistory.org]". www.ushistory.org. Diakses tanggal 2020-09-22. 
  7. ^ "Mescalero | people". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-21. 
  8. ^ a b c "Apache – The Fiercest Warriors in the Southwest – Legends of America". www.legendsofamerica.com. Diakses tanggal 2020-09-13. 
  9. ^ Brinton 2009, hlm. 72.
  10. ^ Stat 2009, hlm. 9.
  11. ^ Waldman 2006, hlm. 16.
  12. ^ "Jicarilla Apache Tribe". Access Genealogy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-21. 
  13. ^ Eiselt 2012, hlm. 128.
  14. ^ Willcox, Mailing Address: 12856 E. Rhyolite Creek Rd; Us, AZ 85643 Phone:824-3560 Contact. "Apache Before 1861 - Chiricahua National Monument (U.S. National Park Service)". www.nps.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-21. 
  15. ^ Stat 2009, hlm. 31.
  16. ^ Sonnichsen 1990, hlm. 61.
  17. ^ "TSHA | Apache Indians". www.tshaonline.org. Diakses tanggal 2020-09-21. 
  18. ^ Miller, Mark. "At Peace or in War, the Apache Indian Tribes Have Been a Proud People". www.ancient-origins.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-22. 

Daftar Pustaka

sunting
  • Waldman, Carl (2006). Encyclopedia Of Native American Tribes, third edition. New York: Facts on File. ISBN 9780816062744. 
  • Eiselt, B. Sunday (2012). Becoming White Clay. Michigan: The University Of Utah Press. ISBN 9781607812029. 
  • Sonnichsen, Carles L (1990). Geronimo And The End Of The Apache War. Lincoln & London: University of Nebraska Press. ISBN 9780585310824. 
  • Stat, Mary A (2009). Geronimo, A Biography. USA: Greenwood Publishing Group. ISBN 9780313344558. 
  • Brinton, Daniel G (2009). The American Race, A Linguistic Classification and Ethnographic Description of the Native Tribes of North and South America. New York: Cambridge University Press. ISBN 9781108006477.