Suku Khoisan
"Khoisan" (/ˈkɔɪsɑːn/; juga dieja Khoesaan, Khoesan atau Khoe–San) adalah istilah yang mengacu kepada penduduk asli di Afrika bagian selatan yang memiliki ciri fisik dan bahasa yang berbeda dengan mayoritas suku Bantu di wilayah tersebut.[1] Secara kultural, suku Khoisan terbagi menjadi suku San yang merupakan pemburu pengumpul (disebut juga Bushmen) dan suku Khoi yang merupakan peternak (disebut juga Khoikhoi, sebelumnya dikenal dengan nama Hottentot).
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Afrika Selatan | |
Bahasa | |
Bahasa-bahasa Khoisan | |
Agama | |
Kekristenan, agama tradisional Afrika |
Suku San merupakan penduduk asli Afrika bagian selatan sebelum berlangsungnya migrasi Bantu dari Afrika Tengah dan Timur ke selatan. Setelah migrasi ini terjadi, populasi Bantu menggantikan orang-orang Khoi dan San dan menjadi mayoritas di wilayah tersebut. Asal usul suku Khoi masih diperdebatkan. Seiring berjalannya waktu, beberapa anggota suku Khoi berhenti berternak dan menjadi pemburu pengumpul seperti orang San (kemungkinan akibat iklim yang mengering), sehingga kini dianggap sebagai orang San. Populasi Khoisan masih dapat ditemui di beberapa wilayah kering di Afrika bagian selatan, terutama di Gurun Kalahari/
Catatan kaki
sunting- ^ Barnard, Alan (1992) Hunters and Herders of Southern Africa: A Comparative Ethnography of the Khoisan Peoples. New York; Cambridge: Cambridge University Press, 1992.
Pranala luar
sunting- The Khoisan
- Home of the Southern African San
- "Khoesan languages" Diarsipkan 2008-12-10 di Wayback Machine. from Web Resources for African Languages
- Africa's Khoe-San were first to split from other humans
- Khoisan people represent 'earliest' branch off human family tree, By Ian Steadman, 24 September 2012.