Suku kata

unit organisasi untuk urutan suara ucapan

Suku kata atau silabel (bahasa Yunani: συλλαβή sullabē) adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem yang diucapkan dalam satu hembusan napas.[1] Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Suku kata sering dianggap sebagai unit pembangun fonologis kata karena dapat memengaruhi ritme suatu kata. Pembagian suku kata dilakukan atas dasar pengucapan. Hal ini berbeda dengan pemenggalan kata yang dilakukan atas dasar penulisan.[2] Pembagian suku kata dapat memengaruhi penentuan apakah dua vokal yang beruntunan disebut sebagai deret vokal belaka atau diftong.

Suku Kata dalam Bahasa Indonesia

sunting

Suku kata dalam bahasa Indonesia selalu memiliki vokal sebagai inti. Inti tersebut dapat didahului dan/atau diikuti oleh satu konsonan atau lebih. Berikut adalah pola suku kata dalam bahasa Indonesia.[3][4]

Pola Suku Kata Contoh
V o-bat

su-a-tu ma-u

VK ar-ti

ber-il-mu ka-il

KV pa-sar

sar-ja-na war-ga

KVK pak-sa

ke-per-lu-an pe-san

VKK au-di-ens
KKV slo-gan

dra-ma ko-pra

KKVK trak-tor

as-tral ki-lo-gram

KVKK teks-til

kon-teks-tu-al mo-dern

KKKV stra-te-gi

stra-ta

KKKVK struk-tur

in-struk-si strok

KKVKK kom-pleks
KVKKK korps

Suku kata yang berakhir dengan vokal seperti V, KV, KKV, dan KKKV disebut sebagai suku kata buka dan suku kata yang berakhir dengan konsonan disebut sebagai suku kata tutup.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ "Akhyaruddin"; Harahap, Eddy Pahar; Yusra, Hilman (2020). Bahan Ajar Fonologi Bahasa Indonesia (PDF). Jambi: Komunitas Gemulun Indonesia. hlm. 47. ISBN 978-623-7869-16-0. 
  2. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 54. 
  3. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 81, 82. 
  4. ^ "Yudhistira" (2021-03-02). "Pola Fonotaktik dalam Bahasa Indonesia". Narabahasa. Diakses tanggal 2024-02-20. 
  5. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 54.