Sulthani Abdullah
Buya H. Sulthani Abdullah gelar Dt. Rajo Dubalang (1906–1988) adalah ulama dari Bayur, Agam. Buya Sulthani dikenal sebagai Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada 1930-1931.[1] Bersama Syekh Muhammad Salim, Sulthani Abdullah turut serta dalam pendirian Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Bayur.[2]
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 1906 |
Kematian | 1988 (81/82 tahun) |
Data pribadi | |
Kelompok etnik | Orang Minangkabau |
Pendidikan | Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ulama |
Keluarga | |
Kerabat | Ahmad Fuadi (cucu laki-laki) |
Sulthani awalnya belajar di Arabiyah School asuhan Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh. Sulthani kemudian ingin melanjutkan ke Thawalib Parabek. Namun, karena madrasah itu dianggap menganut paham kaum Muda, maka Syekh Abbas tidak mengizinkannya. Sehingga Sulthani disuruhnya untuk mengantarkan surat kepada Syekh Sulaiman ar-Rasuli dan mendesaknya agar mengambil langkah untuk mengubah surau Canduang yang dipimpinnya itu menjadi madrasah. Sulthani merupakan alumni angkatan pertama MTI Canduang.
Setelah pulang dari menunaikan ibadah Haji, ia mengganti namanya dari Sulthani menjadi Sultha‘in Abdullah. Beliau kemudian menjadi menantu Inyiak Canduang. Ahmad Fuadi, pengarang novel Negeri 5 Menara, ialah cucu Buya Sulthani Abdullah.[3]
Rujukan
sunting- ^ Koto, Alaidin (2012). Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Sejarah, Paham Keagamaan, dan Pemikiran Politik 1945-1970. Jakarta: Rajawali Pers.
- ^ "MTI Bayur, Madrasah Tarbiyah Islamiyah tepi Danau Maninjau". Madrasah Tarbiyah Islamiyah Bayur. 19 Mei 2021. Diakses tanggal 8 Februari 2022.
- ^ "Ahmad Fuadi". Satupena. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2021.
Jabatan organisasi Islam | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sulaiman ar-Rasuli |
Ketua PTI 1930-1931 |
Diteruskan oleh: Abdul Majid Koto Nan Gadang |