Suma'mur Prawira Kusumah

(Dialihkan dari Sumamur PRAWIRA KUSUMAH)


Suma’mur Prawira Kusumah (lahir 22 Januari 1934) merupakan seorang dokter ahli higiene perusahaan dan keselamatan kerja.

Suma'mur Prawira Kusumah
Lahir22 Januari 1934
Tasikmalaya, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal2 Juli 2022 (umur 88)
Jakarta, Indonesia

Pendidikan

sunting

Suma'mur memulai perjalanan studinya di salah satu sekolah di Jawa Barat dan pernah menjadi bintang pelajar se-kodya Bandung. Suma'mur melanjutkan studi S1-nya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Suma'mur selanjutnya meraih gelar magister dari program beasiswa Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam waktu singkat yakni satu tahun.[1]

Kehidupan Pribadi

sunting

Suma’mur adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari ayahanda beliau yaitu almarhum Slamet Prawirakusumah. Bermula dari lingkungan sekitar perkebunan di daerah Tasikmalaya, Suma'mur mulai menjabat sebagai kepala Hiperkes Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Departemen Tenaga Kerja RI pada tahun 1969. Suma'mur terbiasa melihat para buruh perkebunan karet yang mengalami sakit tapi tidak ada tenaga medis yang menangani sehingga beliau bercita cita menjadi seorang dokter. Ayah dari empat anak ini mempersunting sang istri Rochela yang merupakan orang yang mendorong beliau dalam pengembangan kariernya hingga masa pensiunnya. Berawal dari karier sebagai guru pelajaran kimia dan fisika di SMA Widya Sana Jatinegara dan SMA Jayabaya dengan penghasilan perbulan Rp 1.050, beliau bisa membeli buku-buku untuk menambah keilmuannya. Pria yang gemar menonton Srimulat dengan keluarganya di Taman Ria Senayan Jakarta ini selalu menerapkan kedisiplinan dalam dirinya dimulai dengan datang lebih awal tepat di pukul 7.30 setiap hari kerja mendahului pegawainya.[1]

Dr. dr. H. Suma’mur Prawira Kusumah, MSc, SpOK yang dijuluki sebagai Bapak K3 Indonesia meninggal dunia di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu 2 Juli 2022 pukul 23.20 WIB. Almarhum meninggal dunia dalam usia 88 tahun karena sakit yang dideritanya dengan meninggalkan seorang istri bernama Hajah Rochela AS berumur 82 tahun, empat anak, sembilan cucu, dan tiga cicit.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471. 
  2. ^ "Indonesia Kehilangan Pejuang K3". isafetymagazine.com. 10 Juli 2022. Diakses tanggal 2022-07-10.