Sungai Tamsa adalah sebuah sungai yang mengalir melintasi wilayah negara bagian Uttar Pradesh, India. Aliran sungai Tamsa berhulu di Dataran Tinggi Rewa dan berakhir pada pertemuan dengan sungai Gangga. Sungai Tamsa dianggap suci dalam agama Hindu sebagai tempat persinggahan Dewa Rama dan Dewi Sita dalam perjalanan pengasingan dari Ayodhya.

Daerah aliran sungai

sunting
 
Peta yang menampilkan pertemuan antara aliran sungai Tamsa dengan aliran sungai Gangga. Pertemuannya setelah pertemuan antara aliran sungai Gangga dengan aliran sungai Yamuna.

Daerah aliran sungai Tamsa terletak di antara dua aliran sungai lainnya yaitu sungai Ghaghara dan sungai sungai Gomti. Sungai Tamsa mengalir secara terpisah dari sungai Ghaghara dan sungai sungai Gomti. Aliran sungai Ghaghara terletak di utara aliran sungai Tamsa. Sedangkan aliran sungai Gomti terletak di selatan aliran sungai Tamsa. Aliran sungai Tamsa merupakan aliran sungai yang utama pada daerah yang terletak di antara sungai Ghaghara dan sungai Gomti.[1]

Sungai Tamsa berhulu di Gram Panchayat Basodhi dalam wilayah Desa Lakhnipur, Distrik Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh, India.[2] Aliran sungai Tamsa mengarah ke arah utara dan melintasi Dataran Tinggi Rewa.[3] Di Distrik Ayodhya, sungai Tamsa melintas sepanjang 151 km.[4] Wilayah yang dilaluinya sebanyak 77 gram panchayat dalam 10 blok.[1] Pada keadaan bersih, aliran sungai Tamsa di Distrik Ayodhya paling sempit selebar 20 meter.[4]

Setelah melewati Distrik Ayodhya, sungai Tamsa mengalir melintasi Distrik Ambedkarnagar dan alirannya bertemu dengan sungai Visuhi di Desa Katheri.[1] Aliran sungai Tamsa berakhir setelah menyatu dengan aliran sungai Gangga di Kota Sirsa dalam wilayah Distrik Prayagraj. Sungai Tamsa bertemu dengan sungai Gangga ketika panjang aliran sungai Gangga sekitar 311 km.[5]

Daerah tangkapan air

sunting

Pada daerah aliran sungai Tamsa di Dataran Tinggi Rewa terdapat beberapa air terjun vertikal. Pada aliran sungai utamanya, terdapat Air Terjun Purwa setinggi 70 meter. Air terjun juga ada pada anak-anak sungai Tamsa di Dataran Tinggi Rewa yaitu di sungai Bihar dan sungai Mahana. Di sungai Bihar, terdapat Air Terjun Chachai setinggi 127 m). Di sungai Mahana terdapat Air Terjun Keoti setinggi 98 m. Selain itu, air terjun juga ada di sungai Odda yang merupakan anak sungai Belah yang merupakan anak sungai Tamsa. Nama air terjunnya yaitu Air Terjun Odda dengan ketinggian 145 meter.[3]

Pemanfaatan

sunting

Sungai Tamsa dianggap sebagai salah satu sungai yang suci dalam agama Hindu.[4][3] Nama kuno yang digunakan untuk menyebut sungai Tamsa adalah sungai Tons.[5] Nama sungai Tamsa disebutkan dalam banyak naskah spiritual terutama dalam Ramcharitmanas yang ditulis oleh Tulsidas.[1] Dewa Rama dan para pengikutnya diyakini singgah di tepi sungai Tamsa untuk bermalam selama satu malam pada hari pertama sejak pengasingan dirinya dari Ayodhya.[2] Pagi hari setelah bermalam, Dewa Rama meninggalkan para pengikutnya yang masih tidur dan melanjutkan perjalanan ke hutan untuk memulai pengasingan selama 14 tahun.[3]

Tepi sungai Tamsa juga diyakini sebagai tempat persinggahan Dewi Sita ketika diasingkan oleh Dewa Rama dari Ayodhya. Dewi Sita diyakini bertemu dengan seorang resi bernama Walmiki yang membangun ashram di tepi sungai Tamsa. Walmiki meminta Dewi Sita untuk tinggal di ashramnya. Dewi Sita menerima permintaan Walmiki dan akhirnya menetap di ashram milik Walmiki selama sisa hidupnya.[3] Di Goraghat pada wilayah Tehsil Bikapur, para wisatawan berkunjung untuk mengadakan penghormatan terhadap sungai Tamsa.[1] Air dari Sungai Tamsa juga dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, perumahan dan pertanian.[2]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d e Rai 2022, hlm. 142.
  2. ^ a b c Rai 2022, hlm. 141.
  3. ^ a b c d e Tiwari, B. D., dan Koshta, M. K. (2018). "Impact on Water Quality of Tamsa (TONS) River Flowing Through Satna District M. P." (PDF). International Journal for Scientific Research & Development (dalam bahasa Inggris). 6 (2). ISSN 2321-0613. 
  4. ^ a b c Adityanath, Yogi (Juni 2021). Best Practice Atmnirbhar Uttar Pradesh Volume 1 (PDF) (dalam bahasa Inggris). Lucknow: Perspective Planning Division, Departmen of Planning. hlm. 14. 
  5. ^ a b Chaturvedi, A. K. (November 2019). River Water Pollution: A New Threat to India: A Case Study of River Ganga (PDF) (dalam bahasa Inggris). New Delhi: Vivekananda International Foundation. hlm. 6. 

Daftar pustaka

sunting