Sungai Grindulu

sungai di Provinsi Jawa Timur
(Dialihkan dari Sungai grindulu)

Sungai Grindulu adalah sungai di Jawa Timur, Pulau Jawa, Indonesia.[2][3] Mengalir di wilayah Kabupaten Pacitan, mulai dari Gunung Gembes (1.200 Mdpl) di perbatasan Desa Jeruk dengan Desa Bangunsari di Kecamatan Bandar lalu melewati Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Arjosari, Kecamatan Pacitan dan bermuara di Samudra Hindia, tepatnya di Kelurahan Ploso. Sungai Grindulu memiliki panjang sekira 70 Kilometer mengalir berarah timurlaut-baratdaya lalu berbelok ke selatan.

Sungai Grindulu
Kali Grindulu
Sungai Grindulu di Jawa
Sungai Grindulu
Lokasi mulut sungai
PetaKoordinat: 8°14′1″S 111°6′14″E / 8.23361°S 111.10389°E / -8.23361; 111.10389
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiJawa Timur
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Gembes
 - lokasiBandar, Pacitan
 - elevasi1.200 m (3.900 ft)
Hulu ke-2Sungai berkala (-8.07083, 111.3125)
 - lokasiTegalombo, Pacitan
 - elevasi232 m (761 ft)
Muara sungaiTeluk Pacitan, Samudra Hindia
 - lokasiPloso, Pacitan
Panjang70 km (43 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Grindulu (DAS230561)[1]
Luas DAS715 km2 (276 sq mi)[1]
Pengelolaan sungaiBPDAS Solo[1]
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1643773

Hidrologi

sunting

Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu berada di tiga wilayah yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri dengan luas sekira 655,40 km2 dan 90,6% atau seluas 593,8 Km2 masuk wilayah Kabupaten Pacitan.[4]

Anak sungai

sunting

Sejumlah anak sungai yang cukup besar diantaranya:[4]

  • Sungai Jelok
  • Sungai Ponggok
  • Sungai Siru
  • Sungai Asemgondok
  • Sungai Tengi
  • Sungai Ngepoh
  • Sungai Ngreco
  • Sungai Jaten
  • Sungai Plaosan
  • Sungai Sungmantung
  • Sungai Gemaharjo (Grindulu Timur)
  • Sungai Kapa
  • Sungai Ploso
  • Sungai Dungdowo
  • Sungai Jati
  • Sungai Pasan
  • Sungai Ngaglik
  • Sungai Pelemsengir

Geomorfologi

sunting

DAS Grindulu didominasi penguasaan lahan tegalan oleh penduduk setempat telah berdampak pada perkembangan kondisi tanah permukaan lahan DAS Grindulu yaitu 61,29% merupakan tanah dengan solum sangat tipis dan dijumpai singkapan batuan induk litosol. Kondisi demikian mengakibatkan mudah terkikisnya lapisan top soil yang berdampak pada tingginya tingkat sedimentasi yang terjadi di DAS Grindulu. Hasil perhitungan erosi secara kasar dengan memperhatikan karakteristik tanah, pola penggunaan lahan dan pengelolaan lahan serta kondisi topografi menunjukkan bahwa tingkat erosi di DAS Gridulu sangat tinggi setiap tahun paling tidak akan terangkut tanah kurang lebih 60 ton ha/tahun (maks yang dapat ditolerir 12,5 ton/ha/th). Disamping aliran permukaan, di Kecamatan Pringkuku dan Donorojo terdapat aliran bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang mengalir melalui sistem loronng gua atau saluran bawah tanah yang rumit, dan berkembang pada batugamping (karst) fasies terumbu, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan debit dari sumber sungai bawah tanah ini mencapai 176,70 l/detik.[4]

Geografi

sunting

Sungai ini mengalir di wilayah tengah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis. Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin April, sekitar 20 °C.[5] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2703 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 477 mm, dan yang terendah Agustus, rata-rata 29 mm.[6]

Kali Grindulu
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
477
 
24
19
 
 
331
 
24
22
 
 
322
 
23
20
 
 
212
 
22
18
 
 
172
 
25
21
 
 
189
 
26
20
 
 
132
 
25
20
 
 
29
 
25
20
 
 
44
 
27
20
 
 
89
 
30
21
 
 
258
 
27
20
 
 
447
 
24
22
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: [5]

Pemanfaatan

sunting

Area DAS Sungai Grindulu banyak menyimpan kekayaan alam seperti batu kali, pasir dan bermacam-macam jenis ikan. Penduduk di sepanjang Sungai Grindulu memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Grindulu juga dimanfaatkan untuk pengairan pengairan tradisional. Untuk memaksimalkan manfaat air di DAS Grindulu maka sedang dibangun Bendungan Waduk Tukul di Sungai Asemgondok, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari. Bendungan direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 8.68M³ dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 Ha, menyediakan pasokan air baku sebesar 0,35M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 0,64 MW.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
  2. ^ Sumber berkala: Kali Grindulu at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  3. ^ Muara: Kali Grindulu at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  4. ^ a b c d Bendungan Tukul - Kabupaten Pacitan[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2018-12-04. 
  6. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2018-12-04. 

8°14′01″S 111°06′14″E / 8.23361°S 111.10389°E / -8.23361; 111.10389