Surah Al-Kausar
Surah Al-Kausar (bahasa Arab: الكوثر, translit. al-Kauṡar, har. 'Nikmat yang Banyak') adalah surah ke-108 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat yang menjadi surah terpendek dalam Al-Qur'an.
الكوثر al-Kauṡar Nikmat yang Banyak | |
---|---|
Klasifikasi | Makkiyah |
Juz | 30 |
Jumlah ruku | 1 |
Jumlah ayat | 3 |
Jumlah kata | 10 |
Kata Kauṡar berasal dari akar kata Semitik ك - ث - ر k-ṡ-r, yang berarti "bertambah, melimpah ruah, terjadi terus-menerus." Bentukan kata Kauṡar adalah kata benda deverbal yang berarti "melimpah", dalam hal ini yang melimpah adalah "nikmat Allah". Kata ini hanya satu kali muncul dalam Al-Qur'an.
Teks
suntingSurah Al-Kautsar | ||
---|---|---|
بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ | ||
(1) Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. | إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ | |
(2) Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri pada Allah). | فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ | |
(3) Sungguh, orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah). | إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ | |
—"Surah Al-Kautsar" Quran.com |
Telaga Kausar
suntingTelaga Kausar (bahasa Arab: حَوْضُ ٱلْكَوْثَرِ, translit. Ḥauḍ al-Kauṡar[1]) adalah sebuah telaga yang diyakini dalam tradisi Islam, muncul pada Hari Pengadilan Terakhir. Ketika manusia dibangkitkan, mereka akan haus dan ingin meminum sesuatu. Selanjutnya, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menjawab permohonan orang-orang beriman agar menawarkan minuman dingin menyegarkan dari telaga tersebut. Para mufassir yang lain beranggapan bahwa kata Kauṡar dalam Surah al-Kausar tidak merujuk langsung kepada sebuah "telaga", melainkan merujuk pada nikmat yang diberikan Allah kepada Muhammad.[2][3]
Dalam tradisi Islam, telaga ini diperuntukkan bagi umat Muhammad yang teguh dalam agama Islam. Orang-orang yang mati dalam keadaan keluar dari agama Islam, pelaku bid'ah (yang mengubah ajaran Nabi Muhammad), serta kelompok yang akidahnya sesat, merupakan kelompok yang terusir dari telaga ini.[4]
Referensi
sunting- ^ Houtsma, M. Th. (1993). E. J. Brill's First Encyclopaedia of Islam, 1913-1936. BRILL. hlm. 835. ISBN 90-04-09790-2.
- ^ Tadabbur-i-Quran by Amin Ahsan Islahi - exegesis available here
- ^ Exegesis by Javed Ahmad Ghamidi
- ^ "Hadits: Telaga Al-Kautsar di Surga - Suara Muhammadiyah". suaramuhammadiyah.id. 2021-03-17. Diakses tanggal 2023-04-13.
Surah Sebelumnya: Surah Al-Ma’un |
Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah Al-Kafirun |
Surah 108 |