Suster-suster Ursulin dari Valenciennes
Suster-suster Ursulin dari Valenciennes, Bunda Clotilde Angela dan Para Sahabatnya atau Sebelas Martir Ursulin adalah sekelompok sebelas suster Ursulin di biara Valenciennea, Prancis yang menjadi martir pada tahun-tahun awal Revolusi Prancis (5 Mei 1789 – 9 Nov 1799). Ketika situasi semakin gawat, mereka mengungsi ke Mons, Belgia untuk mencari perlindungan.
Pada tahun 1793 mereka kembali lagi ke Valenciennes, ketika orang-orang Austria menjarahi biara mereka. Di sana, mereka ditangkap oleh tentara-tentara Prancis dan dipenjarakan pada bulan September 1794. Pada tanggal 22 Oktober 1894, sebelas Suster Ursulin yang meliputi pemimpinnya Ibu Pailot dipaksa bersumpah taat pada Undang-Undang Revolusi dan dipaksa menyangkali ajaran iman Katolik.
Tetapi suster-suster itu dengan tegas menolak mengangkat sumpah yang bertentangan dengan hati nurani mereka. Mereka juga dengan tegas menolak menghilangkan ciri kekristenan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan anak-anak. Oleh karena itu mereka diadili dan dijatuhi hukuman mati. Mereka dibunuh oleh kaki tangan pemerintah yang anti-Gereja di Valenciennes, Prancis.
Kesebelas suster Ursulin itu dipenggal pada bulan Oktober 1794. Lima dari mereka memanjat perancah, tempat pemenggalan kepala, pada tanggal 17 Oktober. Enam lagi pada tanggal 23 Oktober. Para suster itu maju ke tempat pembantaian yang sudah disediakan sambil memadahkan lagu Magnificat dan Te Deum.
Pada masa selanjutnya, perjuangan mereka diperkenalkan di Keuskupan Cambrai pada tahun 1898 dan dibeatifikasi pada tahun 1920. Pada tahun 1920, Paus Benediktus XV (1914-1922) menggelari mereka sebagai beata.[1]