Syahrul Tarun Yusuf

Syahrul Tarun Yusuf (12 Maret 1942 – 29 Juni 2020) adalah seorang musisi Indonesia asal Sumatera Barat yang dikenal sebagai pencipta lirik lagu-lagu pop Minang legendaris.[1]

Syahrul Tarun Yusuf
Lahir(1942-03-12)12 Maret 1942
Jepang Balingka, Agam, Sumatera Barat, Masa Pendudukan Jepang
Meninggal29 Juni 2020(2020-06-29) (umur 78)
Balingka, Agam, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
Nama lainSatayu
AlmamaterINS Kayutanam
PekerjaanMusisi
Dikenal atasPencipta lirik lagu Minang legendaris
Suami/istriMisnani
Orang tuaYusuf Dt. Lelo Marajo
Hj. Nurani Gani

Syahrul Tarun Yusuf meninggal dunia pada hari Senin, 29 Juni 2020 pukul 06:00 WIB, di Balingka, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dalam usia 78 tahun.[2]

Riwayat sunting

Kehidupan sunting

Syahrul Tarun Yusuf yang lahir di nagari Balingka, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 12 Maret 1942 ini menikah dengan seorang wanita berdarah Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Misnani. Pernikahan mereka telah dikaruniai tujuh orang anak dan sembilan orang cucu. Dimasa tuanya sekarang, Syahrul Tarun tinggal di kampung halamannya, Balingka, bersama istri, anak dan cucu mereka.

Karya sunting

Sudah lebih dari 300 judul lagu yang tercipta dari imajinasi Syahrul sejak ia mulai berkarya pada tahun 1960-an. Banyak diantaranya yang menjadi hit dan abadi sepanjang masa bagi penggemar musik Minang. Karya-karya Syahrul banyak dibawakan dan membesarkan penyanyi-penyanyi Minang, seperti Elly Kasim, Tiar Ramon, Yan Bastian, Lily Syarif, Nurseha dan beberapa penyanyi Minang lainnya.[3]

Lagu-lagu ciptaan Syahrul tidak hanya dinikmati oleh warga Sumatera Barat, tetapi juga digemari oleh oleh publik sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sering lagu ciptaannya didaur ulang sampai beberapa kali. Lagu karya Syahrul juga sempat mewarnai film layar lebar yang berjudul Merantau. Bagi warga Sumatera Barat, karya Syahrul Tarun Yusuf adalah bentuk peninggalan budaya Minang modern. Syair lagu-lagu Syahrul sering menjadi sumber tesis bagi para mahasiswa karawitan.[4]

Walaupun namanya kalah tenar dibandingkan lagu-lagu ciptaannya, tetapi Syahrul Tarun Yusuf atau Satayu merupakan nama yang tak bisa dilupakan begitu saja dalam sejarah pop Minang klasik yang berakar pada pantun modern. Dengan menganut prinsip kehati-hatian, tidak asal jadi dalam mencipta lagu serta belajar dari alam dan budaya Minangkabau, Syahrul telah menghasilkan lagu-lagu yang berkesan mendalam dan abadi bagi masyarakat Minang maupun warga lainnya yang kebetulan menggemari musik Minang.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karyanya, pada tahun 2009 buku biografi tentang perjalanan hidup Syahrul Tarun Yusuf yang ditulis oleh Muchsis Muchtar St. Bandaro Putiah diluncurkan.[5]

Beberapa lagu terkenal di antara ratusan lagu yang dicipta Syahrul Tarun Yusuf:

  • Ampun Mande
  • Bapisah Bukannyo Bacarai
  • Batu Tagak
  • Bika si Mariana
  • Bugih Lamo
  • Gasiang Tangkurak
  • Hujan
  • Karam di Lauik Cinto
  • Kasiah Tak Sampai
  • Minang Maimbau
  • Oi Andam Oii
  • Ranah Balingka
  • Tinggalah Kampuang

Referensi sunting

  1. ^ "Kalo Mamintak-mintak, Pailah ka Janjang Ampek Puluah" Haluan.com, 2 Juni 2012. Diakses 1 September 2013.
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-29. Diakses tanggal 2020-06-29. 
  3. ^ Biografi Tarun Yusuf, Malam Ini Diluncurkan RantauNet, 6 Juli 2009. Diakses 1 September 2013.
  4. ^ Tarun yang Kalah Pamor dari Karyanya Liputan6.com, 9 Mei 2010. Diakses 1 September 2013.
  5. ^ Syahrul Tarun Yusuf: alam takambang menjadi guru: menguak memori kehidupan pencipta lagu Minang National Library of Australia. Diakses 1 September 2013.

Pranala luar sunting