Syair Yatim Nestapa
Syair Yatim Nestapa adalah syair berbahasa Melayu yang bercerita tentang seorang ratu muda (permaisuri bungsu) yang dicemburui oleh madunya. Madunya ini berusaha membunuhnya, dengan cara mencampurkan racun ke dalam makanannya. Namun ternyata yang terbunuh ialah sang raja, yang menyantap hidangan beracun tersebut. Sang permaisuri muda kemudian menjadi terdakwa, dan sengsara sebelum akhirnya keadilan menang.[1]
Syair ini diterbitkan dan dibahas oleh H. C. Klinkert di Leiden pada tahun 1886 dalam Drie Maleische Gedichten of Sjair Ken Tamboehan, Jatim Nestapa en Bidasari. Edisi lebih baru dalam huruf Latin disunting oleh Mohammad Hashim Taib sebagai Sha'er Yatim Nestapa, (Utusan Melayu, Kuala Lumpur 1968).[2]