Takahē
Takahē Pulau Selatan | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. hochstetteri
|
Nama binomial | |
Porphyrio hochstetteri (A. B. Meyer, 1883)
| |
Sinonim | |
Notornis mantelli Mantell, 1847 |
Takahē (Porphyrio hochstetteri) adalah burung yang tidak bisa terbang asli Selandia Baru dari keluarga Rallidae. Burung ini sempat dianggap punah setelah empat spesimennya ditemukan tahun 1898. Namun, setelah dilakukan pencarian burung ini akhirnya ditemukan lagi oleh Geoffrey Orbell dekat Danau Te Anau di Pegunungan Murchison, Pulau Selatan, pada 20 November, 1948. Tatanama biologi dari burung ini memperingati geologis berkebangsaan Austria Ferdinand von Hochstetter.
Spesies yang berkerabat, Takahē Pulau Utara (P. mantelli) telah punah dan hanya diketahui dari sisa-sisa kerangkanya saja. Keduanya dianggap sebagai subspesies Mantelli dan ditempatkan dalam genus Notornis. Namun, telah diketahui bahwa perbedaan antara Porphyrio dan Notornis tidak cukup untuk memisahkan kedua spesies.
Ciri-ciri
suntingTakahē adalah anggota Rallidae yang terbesar, burung ini memiliki tinggi 63 cm dan memiliki berat sekitar 3 kg.[2] Burung ini besar, bersayap kecil, kaki yang kuat, dan paruh yang besar.
Takahē dewasa umumnya berwarna ungu-kebiruan, dengan punggung berwarna hijau.[2] Dan paruh berwarna kemerahan. Lutut berwarna merah muda. Burung jantan dan betina memiliki warna yang sama, walaupun Takahē betina berukuran lebih kecil, sedangkan anak Takahē berwarna cokelat pucat. Burung ini bersuara berisik dan keras.[2]
Referensi
sunting- ^ BirdLife International (2013). "Porphyrio hochstetteri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013.
- ^ a b c Takahe
Pranala luar
sunting- Takahē videos on the Internet Bird Collection
- Takahē Educational Worksheet for Kids on EasyScienceforKids.
- The Official Takahē Recovery Website