Tank tiruan, atau dalam Bahasa Inggrisnya, dummy tanks atau spoofs, adalah tank tiruan yang mudah dirakit atau dipompa menjadi besar, sehingga secara sekilas menyerupai tank sungguhan dan sering digunakan sebagai sarana pengelabuan atau setidaknya untuk latihan. Tank tiruan ini sering menjadi bahasan sebagai event yang mengawali serangan D-Day[1], walau sebenarnya lebih banyak digunakan di pertempuran lain dan penggunaannya di D-Day tidak terlalu signifikan, hanya menjadi bagian kecil dari Operasi Fortitude, yang menjadi bagian dari aktivitas yang lebih besar lagi, Operasi Bodyguard.[2]

Tank tiruan M47 Patton yang sudah ditiup, mirip dengan tank sebenarnya

Perang Dunia I

sunting

Selama Perang Dunia I, pasukan Sekutu menggunakan versi palsu dari tank berat Mark I Inggris. Tank palsu ini dibuat dari kerangka kayu yang dilapisi dengan kain Hessian yang kemudian dicat.[3] Roda rantainya tidak berfungsi, sehingga beberapa dilengkapi dengan roda tersembunyi di bawahnya dan ditarik dari satu tempat ke tempat lain menggunakan sepasang kuda.[4] Tank palsu yang menyerupai model Sekutu juga ditemukandibuat oleh Jerman,[5] meskipun mereka hanya menggunakan sejumlah kecil tank sungguhan. Biasanya pada waktu itu tank-tank palsu ini digunakan untuk pelatihan, bukan untuk pengelabuan militer.

Perang Dunia II

sunting
 
Dummy tanks, dimuat ke truk, untuk dikirim ke Gurun Barat

Tank palsu terlihat lebih sering digunakan selama Perang Dunia II oleh Sekutu dan Blok Poros. Pasukan Jerman menggunakan tank tiruan sebelum perang dimulai untuk latihan dan simulasi.[6][7] Penggunaan tank tiruan dalam pengelabuan dipelopori oleh pasukan Inggris, yang menyebutnya "spoofs".[8]

Salah satu penggunaan awal tank tiruan untuk pengelabuan yang serius selama Perang Dunia II adalah dalam Kampanye Afrika Utara. Royal Engineers yang bertugas di sana membangun dua unit per hari; antara April dan Juni 1941, mereka berhasil membuat tiga resimen tiruan Royal Tank Regiment, dan satu lagi pada November di tahun yang sama. Tank-tank palsu ini dapat dilipat sehingga mudah dibawa; Royal Engineers terus menyempurnakannya. Jeep digunakan untuk membuat "spoofs" lebih mudah dipindahkan, rangka baja yang dilapisi kanvas dipasang pada Jeep, menciptakan tank palsu yang dapat bergerak sendiri. Meskipun Jeep tidak dapat meniru suara atau gerakan tank secara realistis, mereka memungkinkan tank palsu dikerahkan dengan cepat.[9] Sebaliknya, tank-tank asli juga dimodifikasi agar sekilas terlihat seperti truk. Perangkat lain juga digunakan untuk membuat jejak tank palsu, bahkan menghapus jejak asli.[10]

 
Dummy tank yang bisa ditiup, dengan model M4 Sherman

Tank-tank tiup terdiri dari penutup kain yang didukung oleh jaringan tabung karet bertekanan yang membentuk semacam "kerangka pneumatik". Tank-tank ini lebih disukai dalam operasi lapangan, meskipun cenderung cepat mengempis jika tertusuk secara tidak sengaja atau terkena tembakan artileri. Dalam sebuah operasi pada September 1944, Inggris mengerahkan 148 tank tiup dekat garis depan, dan sekitar setengahnya "dihancurkan" oleh pecahan mortir dan artileri Jerman, serta bom Sekutu yang meleset.[11]

Berlawanan dengan yang banyak dipercaya, sebenarnya tidak ada bukti kuat bahwa tank tiup digunakan selama Operation Fortitude, dalam rencana penipuan besar-besaran yang dilakukan sebelum pendaratan di Pantai Normandy,[12] sekalipun memang terdapat penggunaan terbatas kendaraan palsu lainnya, yang sebagian besar terbuat dari kayu, pelat logam, dan kanvas. Namun, kendaraan palsu hanya memainkan peran kecil dalam keseluruhan rencana penipuan karena, pada tahap perang tersebut, Jerman sudah tidak dapat menerbangkan pesawat pengintai di atas Inggris, sehingga upaya semacam itu akan sia-sia. Penipuan Fortitude sebagian besar dilakukan dengan menggunakan agen ganda dan lalu lintas radio palsu.

 
Taknk Sherman tiruan dibangun oleh 6 Field Park Company, Royal Engineers, di Anzio bridgehead, 29 April 1944.

Selama Operation Shingle di Anzio, Italy, tank tiup Sherman tank digunakan ketika tank yang sebenarnya sedang berada di tempat lain.[13] Di Teater Pasifik, epang juga menggunakan umpan yang mirip, salah satu kejadian yang tercatat dengan baik adalah selama Pertempuran Iwo Jima. Sebuah "tank" dikelilingi oleh infanteri Amerika, yang telah berada di bawah serangan artileri, untuk kemudian mereka menemukan bahwa itu bukan tank asli, melainkan hanya sebuah patung yang diukir dari abu vulkanik.[8]

Sementara Pasukan Uni Soviet juga menggunakan tank palsu untuk meningkatkan jumlah yang tampak dan menyamarkan pergerakan sebenarnya.[14]

Masa kini

sunting

Selama Perang Kosovo, tentara Serbia secara teratur menempatkan tank palsu di Kosovo, yang menyesatkan pasukan NATO sehingga mereka berpikir telah menghancurkan lebih banyak tank daripada yang sebenarnya.[15]

Tentara Amerika Serikat telah mengembangkan tank palsu modern. Tank ini meniru tank M1 Abrams tidak hanya dalam penampilan, tetapi juga dalam tanda panasnya, sehingga tampak nyata bagi detektor infra merah. Salah satu umpan ini dapat menerima tembakan dari musuh dan tetap terlihat berfungsi, sehingga menunda musuh hingga satu jam, karena mereka terpaksa menghancurkan umpan tersebut. Decoy M1 ini hanya berharga US $3.300,[16] jauh lebih murah dibandingkan dengan $4,35 juta untuk sebuah M1 asli.[17] Tank palsu ini juga praktis: saat dibongkar, beratnya hanya 50 pon (23 kg), dan ukurannya kira-kira sama dengan sebuah tas duffel. Generatornya—berukuran sekitar telivisi 12 inchi, yang memfasilitasi inflasi, sehingga dua orang dapat membangunnya hanya dalam beberapa menit.[16] Kadang-kadang, tank asli membawa tank palsu di dalamnya, untuk digunakan saat dibutuhkan.[18]

Tentara Jerman menggunakan sejumlah kecil tank palsu GRP secara eksklusif untuk tujuan pelatihan. Dalam bentuk aslinya, Teknologi Kamuflase dan Penipuan ini adalah peninggalan dari Perang Dingin. Spesialis dari Tentara Rakyat Nasional (NVA - Nationale Volksarmee), bekas DDR, membangun tiruan yang sangat menyerupai teknologi militer dan kendaraan tempur Pakta Warsawa. Tujuannya, baik itu tank, sistem radar, atau peluncur rudal - tiruan ini secara jelas dipasang untuk menipu musuh tentang kekuatan mereka sendiri atau memprovokasi serangan sebagai target palsu sehingga menguras sumber daya musuh. Setelah reunifikasi, Bundeswehr mengambil alih proyek ini dan kemampuannya. Namun sejak itu pula, tentara telah menetapkan prioritas yang berbeda. Alih-alih tiruan besar secara penuh, tiruan peralatan tempur kecil atau menara tank biasanya diproduksi untuk tujuan pelatihan.[19]

 
Dummy Pantsir-S1 anti-aircraft truck

Tank palsu yang diproduksi oleh perusahaan Ceko Inflatech juga digunakan oleh Tentara Ukraina selama invasi Rusia, untuk menghabiskan sumber daya Rusia dengan menarik serangan misil dan drone.[20][21]

Referensi

sunting
  1. ^ ]https://www.iwm.org.uk/history/d-days-parachuting-dummies-and-inflatable-tanks D Days Parachuting Dummies and Inflatable Tanks] dari situs iwm.org.uk
  2. ^ WW2: How Inflatable Tanks and Look Alikes Fooled Germany. dari situs foresnews
  3. ^ "E04935". Australian War Memorial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2012. Diakses tanggal 26 November 2010. 
  4. ^ "Britannia: The Tank that Ruled the Trenches". The War Illustrated. 1918-03-02. hlm. 34. 
  5. ^ "H04659". Australian War Memorial. Diakses tanggal 26 November 2010. 
  6. ^ Habeck, Mary R. (2003). Storm of Steel: The Development of Armor Doctrine in Germany and the Soviet Union, 1919-1939. Cornell University Press. hlm. 85. ISBN 0-8014-4074-2. 
  7. ^ McKercher, B. J. C.; Roch Legault (2001). Military Planning and the Origins of the Second World War in Europe. Greenwood Publishing Group. hlm. 75. ISBN 0-275-96158-3. 
  8. ^ a b Wagner, Margaret E.; David M. Kennedy; Linda Barret Osborne; Susan Reyburn (2007). The Library of Congress World War II Companion . Simon & Schuster. hlm. 355. ISBN 978-0-7432-5219-5. 
  9. ^ Cruickshank, Charles (1979). Deception in World War II. Oxford University Press; Book Club ed. edition. hlm. 195. ISBN 0-19-215849-X. 
  10. ^ Holt, Thaddeus (2004). The Deceivers: Allied Military Deception in the Second World War. Simon & Schuster. hlm. 28. ISBN 0-7432-5042-7. 
  11. ^ Cruickshank, Charles (1979). Deception in World War II. Oxford University Press; Book Club ed. edition. hlm. 196. ISBN 0-19-215849-X. 
  12. ^ Gawne, Jonathan (2002), Ghosts of the ETO _ American Tactical Deception Units in the European Theater 1944-1945, Haverton, PA, USA: Casemate, hlm. chapter 1, paragraph 32, ISBN 0-9711709-5-9 
  13. ^ Zaloga, Steven J.; Peter Dennis (2005). Anzio 1944: The Beleaguered Beachhead. Osprey Publishing. hlm. 72. ISBN 1-84176-913-4. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ Glantz, David M. (1989). Soviet Military Deception in the Second World War. Routledge. hlm. 385. ISBN 0-7146-3347-X. 
  15. ^ BBC On The Record - Broadcast: 28.10.01
  16. ^ a b Dunnigan, James F.; Albert A. Nofi (1992). Dirty Little Secrets: Military Information You're Not Supposed to Know. HarperCollins. hlm. 43. ISBN 0-688-11270-6. 
  17. ^ "Lima Army Tank Plant (LATP)". Globalsecurity.org. Diakses tanggal 2008-05-27. 
  18. ^ Dunnigan, p. 21.
  19. ^ "Panzerattrappen Übersicht". panzerattrappen.de (dalam bahasa Jerman). 2024-05-01. Diakses tanggal 2024-08-22. 
  20. ^ "How Ukraine is using fake tanks and guns to confuse the Russians". The Economist. 17 April 2023. Diakses tanggal 23 June 2023. 
  21. ^ War in Ukraine: The Czech company fooling the Russian army with inflatable tanks. dari situs lemonade.fr