Tari Danding
Tari Danding adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.[1] Tari Danding merupakan upacara adat dan ritual yang merepresentasikan syukuran atas hasil panen yang dirayakan bersama-sama oleh seluruh warga desa. Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), atau upacara adat besar lainnya. Danding juga biasa dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu penting. Dalam yang paling umum, prosesi Danding dijadikan momentum pertemuan keluarga Manggarai.
Pelaksanaan
suntingPelaksanaan tari Danding biasanya pada malam hari, dimana peserta tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak atau berpelukan dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakan kaki ke tanah yang diketuai oleh seorang yang namanya “Kepala Nggejang” atau pemberi irama gerakan dari lagu atau nyanyian tersebut dan berdiri di tengah lingkaran dengan membunyikan alat Giring-giring.
Referensi
sunting- ^ Budhisantoso, S. (1980). Ensiklopedi Tari Indonesia Seri A - E. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah DEPARTEMEN Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 148.