Tari Gumatere
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Tari Gumatere atau Gomatere merupakan salah satu tari tradisional masyarakat Morotai, Maluku Utara. Tarian ini bertujuan untuk meminta petunjuk terhadap persoalan yang sedang terjadi, baik itu mengenai kehidupan maupun kejadian alam. Pertunjukan tarian tradisional Maluku Utara ini biasanya akan dimainkan oleh sekitar 13-30 orang penari pria dan wanita. Penari pria memakai ngana-ngana sebagai propertinya, sedangkan penari perempuannya memakai kipas. Tari gumatere ini memiliki keunikan tersendiri yaitu salah satu penari akan menggunakan kain berwarna kuning, serta sesajen seperti bara dan menyan untuk melakukan ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian.[1]
Kostum
suntingWarna kostum tidak ditentukan namun setiap warna kostum yang dikenakan pemain akan merepresentasikan situsi ungkapan syukur apa yang dinaikan oleh para penari tarian Gumatere, sehingga dalam tarian ini penentuan warna kostum sangat penting karena melalui warna masyarakat akan memahami makna ungkapan syukur apa yang akan dinaikan.[2]
Referensi
sunting- ^ Selasa, Tim KAMERABUDAYA com; Oktober 2018, 23. "17 Tarian Maluku Beserta Gambar, Nama, Fungsi, dan Penjelasannya". Kamera Budaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-15. Diakses tanggal 2020-01-09.
- ^ Wahyudi, Prima (2020-08-29). "Gelora Tarian Gumatere Menghidupkan Gelar Festival Canga". Genpi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-12.