Tari sapu tangan adalah tarian pembuka yang dilaksanakan kesenian sikambang, milik masyarakat pesisir sibolga yang menyampaikan pesan dalam kehidupan generasi muda.[1] Struktur tari sapu tangan terdiri dari unsur-unsur tari yang saling berkaitan dan saling mendukung untuk memenuhi harapan seluruh pelaku yang terlibat, diamati melalui gerakan, pola lantai, kostum, musik, tata rias, tempat pertunjukan, dan pemain.[2]

Gerakan Tari Sapu Tangan (Pria)

Tarian ini sering diiringin oleh lagu Cek Minah Sayang sehingga sering disebut tari Cek Minah Sayang. Tarian ini memiliki tempo Mak inang atau sedang, yaitu 2/4 tetapi sedikit lebih cepat. Tarian ini mirip dengan tari Kaprinyo dari Minangkabau atau tari tari Kapri dari Tapanuli Tengah. Tarian inin dibagi menjadi 3 ragam yang masing- masing ragam terdiri aras 8 x 8 ketuk, sehingga tari ini berjumlah 24 x 8 ketuk yang dibagi menjadi dua bagian yang didalamnya memiliki pengulangan antar bagian walaupun ada gerak dan garis edar/ pola lantai yang berbeda.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Tanjung, Dwi Irna Hasana (2016-04-07). "Bentuk Penyajian Tari Sapu Tangan dalam Acara Malam Barinai Versi Siti Zubaidah pada Masyarakat Pesisir Sibolga". Gesture: Jurnal Seni Tari (dalam bahasa Inggris). 5 (1): 10–20. doi:10.24114/senitari.v5i1.3599. 
  2. ^ Dwi Irna Hasana, Tanjung. "Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Saputangan pada Malam Baine dalam Rangkaian Upacara Perkawinan Suku Pesisir Kota Sibolga". Repositori USU. 
  3. ^ Sinar, Tengku Mira (2011). Teknik Pembelajaran Dasar Tari Melayu Tradisional. Sumatera Utara: Yayasan Kesultanan Serdang. hlm. 73. ISBN 978-979-18468-1-3.