Tarung Derajat
Tarung Derajat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat. Ia mengembangkan teknik melalui pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung. Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri.
Lambang Tarung Derajat | |
Juga dikenal sebagai | Boxer |
---|---|
Fokus | Tendangan dan pukulan |
Negara Asal | Indonesia |
Pembuat | Achmad Dradjat |
Situs web resmi | www |
Tarung Derajat dideklarasikan kelahirannya di Bandung pada 18 Juli 1972 oleh Achmad Dradjat yang biasa dipanggil Aa Boxer yang kini bergelar Sang Guru Tarung Derajat. "Box!" adalah salam persaudaraan di antara anggota Tarung Derajat. Tarung Derajat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya. Tarung Derajat dijuluki sebagai "Boxer". Praktisi Tarung Derajat disebut "Petarung".
Sejak 1990-an, Tarung Derajat telah disempurnakan untuk olahraga. Pada tahun 1997, Tarung Derajat resmi menjadi anggota KONI Pusat ke 53 dengan kepengurusan bernama PB. KODRAT (Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat). Sejak itu, Tarung Derajat memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional.[1] Keluarga Olahraga Tarung Derajat di tahun 2021 ini sudah berada di 22 provinsi di Indonesia. Setelah diperkenalkan pada 2011 SEA Games di Palembang, tetapi Tarung Derajat tidak disertakan pada SEA Games 2013 di Myanmar.[2]
Saat ini Sang Ketua Umum PB. KODRAT di ketua oleh Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI).
Semboyan
suntingPara petarung memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri. Mereka terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Hal tersebut tergambar dalam semboyan Tarung Derajat:
Aku ramah bukan berarti takut. Aku tunduk bukan berarti takluk.
Arti Lambang
sunting- Kepalan tangan warna kuning arah ke depan: Kepalan tangan adalah lambang gerakan-gerakan bela diri. Dua buah lingkaran bermakna bahwa gerakan-gerakan Tarung Derajat didasarkan pada kemampuan otot dan otak. Tangan memukul ke depan melambangkan bahwa tarung derajat senantiasa menuju ke masa depan yang lebih baik. Warna kuning adalah simbol angin.
- Sepasang kilat warna merah: Gambar ini melambangkan suatu cita-cita yang luhur serta tekad yang membara didukung oleh semangat yang tinggi. Warna merah adalah simbol api.
- Lingkaran tebal 3/4 warna hitam dengan lima kotak putih: Simbol ini melambangkan wadah/tempat untuk pembinaan diri. Warna hitam adalah simbol tanah. Penggodokan atau pembinaan yang dilakukan berdasarkan atas lima unsur daya gerak yaitu kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan. Lima unsur tersebut disimpulkan oleh lima kotak putih. Sedangkan warna putih adalah lambang air.
Referensi
sunting- ^ "Berita di situs web Riau Terkini". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-27. Diakses tanggal 2014-03-26.
- ^ "Tarung Derajat batal dipertandingkan di SEA Games ke-27". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-30. Diakses tanggal 2014-03-30.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Sejarah Tarung Derajat Diarsipkan 2013-12-07 di Wayback Machine.