Tata bahasa Inggris Kuno
Tata bahasa Inggris Kuno sangat berbeda dengan bahasa Inggris Modern, terutama karena lebih banyak terinfleksi. Sebagai suatu rumpun Jermanik, bahasa Inggris Kuno memiliki sistem bentuk kata yang mirip dengan rekonstruksi bahasa Proto-Jermanik, mempertahankan banyak infleksi yang dianggap umum dalam bahasa Proto-Indo-Eropa dan juga mencakup konstruksi yang menjadi ciri bahasa anak Jermanik seperti umlaut.[1]
Di antara bahasa-bahasa yang masih ada, morfologi bahasa Inggris Kuno paling mirip dengan morfologi bahasa Islandia Modern, yang termasuk bahasa Jermanik yang paling konservatif. Pada tingkat tertentu, morfologi bahasa Inggris Kuno juga mirip dengan bahasa Jerman.
Kata benda, kata ganti, kata sifat, dan penentu sepenuhnya terinfleksi, dengan empat kasus tata bahasa (nominativus, akusativus, genitivus, dativus), dan instrumentalis sebagian,[2] dua bilangan tata bahasa (tunggal dan jamak) dan tiga gender (maskulin, feminin, dan netral). Kata ganti orang pertama dan kedua juga memiliki bentuk ganda untuk merujuk pada kelompok dua orang, selain bentuk tunggal dan jamak yang biasa.[3] Kasus instrumentalis agak jarang dan hanya terjadi pada bentuk tunggal maskulin dan netral. Biasanya sering digantikan oleh dativus. Kata sifat, kata ganti dan (kadang-kadang) partisip selaras dengan kata benda yang sesuai dalam kasus, jumlah dan gender. Kata kerja terbatas selaras dengan subjek dalam orang dan jumlah.
Kata benda muncul dalam berbagai deklinasi (dengan banyak persamaan dengan bahasa Latin, Yunani Kuno, dan Sanskerta yang serumpun jauh). Kata kerja muncul dalam sepuluh konjungsi utama (tujuh "kuat" dan tiga "lemah"), semuanya dengan berbagai subtipe, serta beberapa konjungsi tambahan yang lebih kecil dan beberapa kata kerja tak beraturan. Perbedaan utama dari bahasa Indo-Eropa kuno lainnya, seperti bahasa Latin, adalah bahwa kata kerja dapat dikonjungsikan hanya dalam dua bentuk kata (dibandingkan dengan enam "kala", perpaduan bentuk kata/aspek yang sebenarnya, dalam bahasa Latin), dan tidak adanya bentuk diatesis pasif, yang masih ada dalam bahasa Gotik sezaman.
Kata ganti
suntingKata ganti tanya
suntingHwā ("siapa") dan hwæt ("apa") mengikuti gender sosial budaya[a], bukan gender tata bahasa: seperti dalam bahasa Inggris Modern, hwā digunakan untuk orang, hwæt untuk benda non-orang. Namun, perbedaan itu hanya penting dalam nominativus dan akusativus, karena dalam kasus lain keduanya mirip:
"siapa" | "apa" | |
---|---|---|
Nominativus | hwā | hwæt |
Akusativus | hwone | |
Genitivus | hwæs | |
Dativus | hwām | |
Instrumentalis | hwon, hwȳ |
Hwelċ ("yang mana" atau "jenis apa") terinfleksi seperti kata sifat. Sama dengan hwæðer, yang juga berarti "yang mana" tetapi hanya digunakan di antara dua alternatif:
Inggris Kuno: | Hwæðer wēnst þū is māre, þē þīn sweord þē mīn? |
Inggris Modern: | Which one do you think is bigger, your sword or mine? |
terjemahan: | Menurutmu yang mana lebih besar, pedangmu atau pedangku? |
Kata ganti orang
suntingKata ganti orang pertama dan kedua sama untuk semua gender. Kata ganti tersebut juga memiliki bentuk ganda khusus, yang hanya digunakan untuk kelompok dua hal, seperti dalam "kita berdua" dan "kalian berdua". Bentuk ganda tersebut umum, tetapi bentuk jamak biasa dapat digunakan sebagai gantinya jika maknanya jelas.
Kasus | Nominativus | Akusativus | Dativus | Genitivus | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Rune | Latin | IPA | Rune | Latin | IPA | Rune | Latin | IPA | Rune | Latin | IPA | |||
Pertama | Tunggal | ᛁᚳ[b] | iċ | [itʃ] | mec / mē | [mek] / [meː] | mē | [meː] | mīn | [miːn] | ||||
Ganda | wit | [wit] | uncit | [un.kit] | unc | [uŋk] | uncer | [ˈun.ker] | ||||||
Jamak | wē | [weː] | ūsic | [ˈuːsit͡ʃ] | ūs | [uːs] | ūser / ūre | [ˈuː.ser] / [ˈuː.re] | ||||||
Kedua | Tunggal | þū | [θuː] | þec / þē | [θek] / [θe] | þē | [θe] | þīn | [θiːn] | |||||
Ganda | ġit | [jit] | incit | [ˈin.kit] | inc | [iŋk] | incer | [ˈin.ker] | ||||||
Jamak | ġē | [jeː] | ēowic | [ˈe͜oː.wit͡ʃ] | ēow | [e͜oːw] | ēower | [ˈe͜oː.wer] | ||||||
Ketiga | Tunggal | Maskulin | hē | [heː] | hine | [ˈhine] | him | [him] | his | [his] | ||||
Netral | hit | [hit] | hit | [hit] | him | [him] | his | [his] | ||||||
Feminin | hēo | [heːo] | ᚻᛁᚫ[c] | hīe | [hi͜yː] | hiere | [ˈhie̯re] | hiere | [ˈhie̯re] | |||||
Jamak | hīe | [hiːy] | hīe | [hi͜yː] | heom | [ˈheo̯m] | heora | [ˈheo̯rɑ] |
Selagi sebagian besar naskah bahasa Inggris Kuno menggabungkan kata ganti akusativus dan dativus pada orang pertama dan kedua, tetapi beberapa naskah terutama naskah dalam dialek Anglia (Northumbria dan Mercia) dan puisi, mempertahankan perbedaan tersebut. mec dan þec, masing-masing orang pertama dan kedua tunggal, diturunkan dari kata ganti bertekanan bahasa Proto-Jermanik asli, sedangkan untuk bentuk ganda dan jamak, yang bentuk akusativus dan dativus telah bergabung melalui perubahan bunyi yang teratur pada masa Proto-Jermanik Barat, bentuk-bentuk baru diciptakan dengan menambahkan akhiran -iċ atau -it pada bentuk dativus. Bentuk tersebut menghasilkan ūsiċ dan ēowiċ untuk bentuk jamak pertama dan kedua, serta uncit dan incit untuk ganda pertama dan kedua.
Banyak bentuk di atas sangat mirip dengan kata-kata bahasa Inggris Modern yang akhirnya menjadi bentuk tersebut. Misalnya, dalam kasus genitivus, ēower menjadi your, ūre menjadi our, dan mīn menjadi my. Namun, dalam posisi yang ditekankan, kata ganti orang ketiga jamak semuanya diganti dengan bentuk-bentuk Nordik Kuno selama tahap bahasa Inggris Pertengahan, menghasilkan they, them, dan their. (Kata ganti dativus dari bahasa Inggris Kuno dipertahankan sebagai 'em tanpa tekanan.)
Catatan penjelas
sunting- ^ Meskipun sering disebut hanya sebagai "gender", hal ini berbeda dari gender tata bahasa.
- ^ terbukti pada Salib Ruthwell[4]
- ^ terbukti pada Peti Auzon[5]
Rujukan
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Cercignani, Fausto (1980). "Early 'Umlaut' Phenomena in the Germanic Languages". Language. 56 (1): 126–136. doi:10.2307/412645. JSTOR 412645.
- ^ Quirk, Randolph; Wrenn, Charles Leslie (1957). An Old English Grammar. London: Methuen and Co.
- ^ Peter S. Baker (2003). "Pronouns". The Electronic Introduction to Old English. Oxford: Blackwell. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 11, 2015.
- ^ Browne, G. F. (1908), Alcuin of York, London: Society for Promoting Christian Knowledge, hlm. 297, diakses tanggal 2008-08-08
- ^ Page, R. I. (1999), An Introduction to English Runes, Woodbridge: Boydell Press, hlm. 175, diakses tanggal 2024-09-07
Daftar pustaka
sunting- Hogg, Richard M. (2011). A Grammar of Old English: Morphology. 2. Oxford: Wiley-Blackwell.
- Mitchell, Bruce (1985). Old English Syntax. Oxford: Oxford University Press.
- Moore, Samuel; Knott, Thomas A. (1958) [1919]. Hulbert, James R., ed. The Elements of Old English (edisi ke-10th). Ann Arbor, Michigan: George Wahr Publishing Co.
- Ringe, Don; Taylor, Ann (2014). The Development of Old English. Oxford: Oxford University Press.
- The Magic Sheet, one page color PDF summarizing Old English declension, from Peter S. Baker, inspired by Moore and Marckwardt's 1951 Historical Outlines of English Sounds and Inflections
- J. Bosworth & T.N. Toller, An Anglo-Saxon dictionary: Germanic Lexicon Project
Pustaka lanjutan
sunting- Brunner, Karl (1965). Altenglische Grammatik (nach der angelsächsischen Grammatik von Eduard Sievers neubearbeitet) (3rd ed.). Tübingen: Max Niemeyer.
- Campbell, A. (1959). Old English Grammar. Oxford: Clarendon Press.
- Mitchell, Bruce & Robinson, Fred (2001) A Guide to Old English; 6th ed. Oxford: Blackwell Publishing ISBN 0-631-22636-2
- Quirk, Randolph; & Wrenn, C. L. (1957). An Old English Grammar (2nd ed.) London: Methuen.