Telepon genggam

perangkat telekomunikasi
(Dialihkan dari Telepon seluler)

Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) (bahasa Inggris: handphone atau disingkat HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, tetapi dapat dibawa ke mana-mana yang mana ini disebut portable (mudah alih) atau mobile (mudah gerak) dan tidak perlu disambungkan dengan jejaringan telepon menggunakan kabel (komunikasi nirkabel). Saat ini, Indonesia memiliki satu jejaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System Mobile Telecommunications). Organisasi yang menghimpun penyelenggara telekomunikasi seluler di Indonesia bernama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

Satu dekade evolusi dari telepon genggam, dari Motorola 8900X-2 1994 hingga HTC Typhoon 2004, ponsel pintar awal

Sejarah

sunting

Penemu telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 3 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.

Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).

Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima kanal TV yang tersalur ke seluruh dunia. 1G merupakan generasi jaringan telepon genggam pertama yang dibuat.

Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi seluler adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) telepon genggam dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna telepon genggam bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan telepon genggam menjadi nyaman.

Fungsi dan fitur

sunting

Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, telepon genggam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videografi, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi daring di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gawai multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telepon genggam juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, permainan, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G, 4G, 5G). Selain fitur-fitur tersebut, telepon genggam sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di telepon genggam tersebut, orang bisa mengubah fungsi telepon genggam tersebut menjadi minikomputer. Di dunia bisnis fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu singkat.

Jenis telepon genggam berdasarkan fungsi

sunting

Telepon genggam bisnis

sunting

Telepon genggam jenis ini tergolong telepon cerdas. Berbagai aplikasi bisnis terdapat dalam telepon genggam ini dan dapat membuat pekerjaan dapat dilihat dan dikerjakan dalam sebuah telepon genggam.

Telepon genggam hiburan

sunting

Telepon genggam jenis ini merupakan telepon genggam multimedia, di mana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat ditemukan dalam sebuah telepon genggam. Banyak telepon genggam jenis ini yang memiliki varian tersendiri, seperti telepon genggam musik, telepon genggam kamera, dan telepon genggam jejaring sosial.

Telepon genggam mode

sunting

Telepon genggam jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan sederhana. Tetapi dibalik itu semua, sebuah telepon genggam mode dapat berharga berkali-kali lipat dari harga telepon genggam tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan telepon genggam yang berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan, bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.

Telepon genggam standar

sunting

Telepon genggam yang memiliki fitur sederhana. Fitur dalam telepon genggam standar merupakan fitur inti, tanpa teknologi baru yang relatif rumit.

Perkembangan

sunting

Generasi 0

sunting
 
Handie-talkie SCR536

Sejarah penemuan telepon genggam tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon genggam dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).

Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon genggam atau 0-G, di mana telepon genggam mulai diperkenalkan.

Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.

Sistem telepon genggam 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.

Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon genggam. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.

Generasi I

sunting
 
Telepon genggam generasi 1G

Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon genggam pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam.

Generasi II

sunting
 
Telepon genggam generasi 2G

Generasi kedua atau 2G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon genggam pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna. Dalam 2G terdapat 2 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE) dan General Packet Radio Service (GPRS).

Generasi III

sunting
 
Ponsel cerdas berbasis 3G

Generasi ini disebut juga Third Generation (3G) yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 5 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Evolution-Data Optimized (EV-DO), High Speed Packet Access (HSPA), Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada generasi ini telepon genggam mulai dimasukkan sistem operasi (yang sering disebut smartphone) sehingga membuat fitur semakin lengkap bahkan mendekati fungsi Komputer personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Android, iOS, Symbian, dan Windows Mobile.

Generasi IV

sunting
 
Ponsel cerdas berbasis 4G

Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon genggam yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.

Generasi V

sunting
 
Ponsel cerdas berbasis 5G

Generasi ini disebut juga Fifth Generation (5G). 5G adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G.[1][2]

Cara kerja

sunting

Di dalam telepon genggam, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol, tampilan layar, dan printed circuit board dengan mikroprosesor yang membuat setiap telepon seperti komputer mini. Ketika berhubungan dengan jaringan nirkabel, sekumpulan teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau dengan komputer.

Jaringan nirkabel beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini harus di kontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran.

Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan radio lain. Antena nirkabel dalam setiap sel akan menghubungkan penelepon ke jaringan telepon lokal, internet, ataupun jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel sinyal. Ketika telepon genggam dinyalakan, telepon akan mencari sinyal untuk mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat melakukan verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor telepon.

Panggilan dari telepon genggam ke telepon rumah

sunting

Ketika melakukan panggilan dari telepon genggam ke telepon rumah biasa, panggilan tersebut akan berjalan-jalan di melalui antena nirkabel terdekat dan akan diubah oleh penghantar nirkabel ke sistem telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian akan langsung diarahkan ke jaringan telepon tradisional dan ke orang yang menjadi tujuan panggilan.

Panggilan dari telepon genggam ke telepon genggam yang lain

sunting

Ketika melakukan panggilan dari ini, panggilan akan diurutkan melalui jaringan landline kepada pengantar nirkabel penerima atau akan diikutkan dalam jaringan nirkabel ke tempat sel terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di telepon genggam, maka telepon genggam akan menangkap suara dan mengubah suara menjadi energi frekuensi radio (gelombang radio). Gelombang radio akan berjalan melalui udara hingga menemukan penerima di stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian akan mengirimkan panggilan tersebut melalui jaringan nirkabel hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan telepon.

Panggilan jarak jauh

sunting

Ketika melakukan panggilan terhadap seseorang yang berada di luar negara si pemanggil berada, panggilan ini tergolong panggilan internasional. Panggilan akan diurutkan pada pusat pertukaran jarak jauh, yang menyambungkan panggilan antar negara atau seluruh dunia melalui kabel serat optik.

Harga telepon genggam

sunting

Dengan semakin banyak orang yang menggunakan telepon genggam, maka produksi massal bisa dilakukan. Grafik harga telepon genggam seluruh dunia cenderung semakin murah dari tahun ke tahun. Jika dahulu telepon genggam merupakan sebuah barang yang langka dan eksklusif hanya untuk orang yang mampu, kalangan atas, maka saat ini hampir semua lapisan masyarakat sudah bisa menikmati kenyamanan berkomunikasi menggunakan telepon genggam.

Untuk menekan harga telepon genggam agar bisa semakin murah didapatkan, maka beberapa produsen telepon genggam bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk membundling telepon genggam tersebut dengan layanan operator dengan sistem kontrak. Dengan cara ini harga telepon genggam jadi semakin murah, karena bisa diangsur sekaligus sebagai biaya berlangganan paket komunikasi yang ditawarkan oleh operator.

Telepon genggam juga telah berevolusi. Kini telepon genggam tidak hanya digunakan untuk melakukan percakapan suara atau layanan pesan singkat, tetapi juga bisa menjalankan berbagai aplikasi komputasi yang canggih. Karenanya ada segmen telepon genggam yang disebut dengan telepon cerdas. Sama seperti harga telepon genggam yang semakin terjangkau, harga telepon cerdas yang pada masa-masa awal harganya selangit, kini juga bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah. Salah satu revolusi dalam dunia pasar telepon cerdas adalah saat kehadiran iOS dan Android.

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ (Inggris) BBC News. "How will the 5G network change the world?". 
  2. ^ (Indonesia) JPNN. "Ericsson Kembangkan Teknologi 5G Berkecepatan 5Gbps". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2021-01-15. 

Pranala luar

sunting