Tenggelamnya kapal Ophelia

Tenggelamnya kapal Ophelia adalah tragedi tenggelamnya kapal milik Belanda Ophelia pada 24 November 1931 di Sungai Batang Tembesi, Sarolangun, Keresidenan Jambi, Hindia Belanda.[1][2][3] Tragedi ini awalnya diinformasikan ada 24 korban. Jumlah ini kemudian berkurang menjadi 21, dan kemudian menjadi 18.[4]

Kapal Ophelia
Kapal Ophelia

Ikhtisar

sunting

Pada April 1931, kapal Hekwieler Ophelia ini diperiksa dan diperbaiki total di Industriële Maatschappij Palembang tepatnya pada April 1931.[3]

Senin 23 November 1931, kapal ini melaju membawa Asisten Residen Bangko, J Blok dan istri serta rombongan, kemudian tiba di Sarolangun pukul 10 pagi.[3][4] Rombongan yang dikawal tentara KNIL dengan komando Kapten T. P. Fickenscher itu kemudian beristirahat di Sarolangun. malam harinya terjadi hujan deras di hulu sungai Batang Tembesi.[3]

24 November 1931[4] pukul 7 pagi, rombongan dengan Hekwieler Ophelia melanjutkan perjalanan menuju Jambi. Perjalanan jalur air dari Sarolangun ke Jambi tidaklah dekat, namun semua awak cukup percaya diri memulai perjalanan. Cuaca saat itu juga baik dan tidak ada hujan.[3] Beberapa menit kemudian ada sesuatu yang tidak beres.[4] Ophelia melaju melewati sebuah kabel sling milik Belanda yang terbentang di Sungai Batang Tembesi. Pagi itu, dengan kondisi permukaan air yang naik, posisi kabel sling yang di tengah terlihat melandai mendekati permukaan sungai. Guna mengambil jalur aman, Kapten yang membawa Ophelia akhirnya memilih jalur bagian sisi sungai agar bisa melewati kabel sling itu. Seorang penjaga kapal juga telah berdiri di atas atap Ophelia untuk mengangkat kabel sling dengan sebuah garpu agar Ophelia bisa lewat.[3]

Akibat arus air yang deras, akhirnya cerobong Ophelia menyentuh kabel sling dan kapal pun oleng. Sang Kapten T. P. Fikenscher yang menyadari Ophelia mulai miring langsung melompat ke sungai. Dalam hitungan detik, Ophelia kemudian akhirnya terbalik.[3]

Alarm benteng dibunyikan, salah satu perahu dikerahkan oleh Letnan Inf. II O. A. A. Kesselring untuk melakukan upaya penyelamatan. Tim penyelamatan ini kemudian berhasil menemukan kapten yang muncul ke permukaan lalu meraihnya. Sementara Asisten Residen J. Blok dan 2 orang anaknya juga berhasil diselamatkan.[3]

Pencarian Korban

sunting

Setelah mendapat info dari Sarolangun, selasa siang pada tanggal 24 November 1931, Kepala Pelabuhan Jambi dan beberapa penyelaman berangkat dari Jambi ke Sarolangun dengan Kapal Juliana dengan alat penyelamatan. Penyelam mencoba menemukan korban dengan alat selam. Kedalaman sungai waktu itu adalah 10 meter, sehingga membuat penyelaman menjadi sangat sulit.[5]

Jenazah yang paling dulu ditemukan adalah jenazah Anna Catharina Blok Caspari yang ditemukan setelah 2 jam pencarian. Upaya penyelamatan telah dilakukan dengan pernapasan buatan namun sia-sia. Barang-barang dan tas surat ditemukan 6 kilometer di hilir sungai. 14 pemakaman tentara KNIL ditemukan dengan menggunakan Pakaian Dinas Lapangan. Jenazah Anna dibawa ke Jambi menggunakan Kapal Juliana. Sementara itu jenazah-jenazah lain khususnya jenazah Sersan Van Bochem dan EH Stuut diperkirakan dimakamkan di pangkal jembatan rangka baja Sarolangun.[5]

 
Tugu kapal karam tahun 1935

Tugu Kapal Karam merupakan salah satu peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1932, sebagai tugu peringatan atas tenggelamnya Kapal Hekwieler (kapal roda lambung) Ophelia.[2]

 
Tugu kapal karam tahun 2023

Tugu yang terletak di sisi utara Sungai Tembesi ini terbuat dari plester dengan gaya arsitektur art decco. Pada bagian penampang sebelah kiri terdapat nama-nama orang yang menjadi korban tenggelamnya kapal tersebut namun saat ini telah aus dimakan usia. Saat ini bagian depan tugu tersebut telah diberikan pagar pembatas untuk mengurangi dampak kerusakan dari pengunjung.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Di Balik Tenggelamnya Kapal Ophelia, Bukti dari Perjuangan Melalui Doa". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2025-01-02. 
  2. ^ a b c bpcbjambi (2023-01-16). "Tugu Kapal Karam, Sarolangun | Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V". Diakses tanggal 2025-01-02. 
  3. ^ a b c d e f g h jambiekspres.co.id. "Kisah Kematian Anna Catharina di Balik Sejarah Pembangunan Jembatan Beatrix Sarolangun". jambiekspres.co.id. Diakses tanggal 2025-01-02. 
  4. ^ a b c d buitenzorg (2016-09-06). "De ramp met de Ophelia". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2025-01-02. 
  5. ^ a b "Part I: BENCANA OPHELIA SAROLANGUN – Sarolangoen Tempo Doeloe". web.archive.org. 2025-01-04. Diakses tanggal 2025-01-04.