Tentara Rakyat Polandia
Tentara Rakyat Polandia (bahasa Polandia: Ludowe Wojsko Polskie atau LWP)[1] merupakan formasi kedua Angkatan Bersenjata Polandia di Timur (1943–1945), lalu menjadi angkatan bersenjata negara komunis Polandia (1945–1989) (sejak tahun 1952, menjadi Republik Rakyat Polandia). LWP dikuasai oleh Partai Pekerja Polandia dan kemudian Partai Persatuan Pekerja Polandia. Tentara Polandia yang dipimpin komunis ini, diperbolehkan dan difasilitasi oleh Josef Stalin, merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh Wanda Wasilewska dan Zygmunt Berling di Uni Soviet awal tahun 1940-an.
Tentara Rakyat Polandia | |
---|---|
Ludowe Wojsko Polskie | |
Didirikan | Mei 1943 |
Dibubarkan | 30 Desember 1989 |
Angkatan | Angkatan Darat Angkatan Udara Angkatan Laut |
Industri | |
Pemasok asing | Uni Soviet Cekoslowakia Kuba Jerman Timur |
Ekspor/tahun | Algeria Vietnam Utara Angola Korea Utara |
Nama resmi formasi tentara tersebut adalah Tentara Polandia di Uni Soviet (bahasa Polandia: Armia Polska w ZSRR) (1943-1944), kemudian menjadi Pasukan Polandia (bahasa Polandia: Wojsko Polskie) dan Angkatan Bersenjata Republik Polandia (bahasa Polandia: Siły Zbrojne Rzeczpospolitej Polskiej) (1944-1952) dan sejak tahun 1952, berubah menjadi Angkatan Bersenjata Republik Rakyat Polandia (bahasa Polandia: Siły Zbrojne Polskiej Rzeczypospolitej Ludowej).
Perang Dunia II
suntingLWP dibentuk pada bulan Mei 1943, selama Perang Dunia II, sebagai Divisi infanteri Tadeusz Kościuszko Pertama, yang kemudian berkembang menjadi Tentara Polandia Pertama (1944-1945), secara tidak resmi dikenal dengan nama Tentara Berling. Karena kekurangan perwira-perwira Polandia dan atas kebijakan Uni Soviet, Perwira Tentara Merah Uni Soviet mencapai 52% dari total jumlah perwira dalam korps LWP (15.492 dari 29.372) pada bulan Maret 1945. Sekitar 4.600 orang, tetap dalam korps LWP hingga bulan Juli 1946.[2]
Formasi tentara tersebut, bukan satu-satunya tentara Polandia yang turut berpartisipasi dalam pertempuran bersama blok Sekutu dalam Perang Dunia II dan bukan juga Tentara pertama yang dibentuk di Timur. Angkatan Bersenjata sebelumnya dibentuk di Uni Soviet dikenal dengan sebutan Tentara Anders yang setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan di mana pada masa itu pindah ke Iran. Pasukan Polandia yang dipimpin komunis tersebut, kemudian berkembang melampaui Divisi 1 menjadi dua komando utama yakni Tentara Polandia Pertama (awalnya di bawah komando Jenderal Zygmunt Berling) dan Tentara Polandia Kedua (di bawah komando Jenderal Karol Świerczewski). Tentara Polandia Pertama turut berpartisipasi dalam Serangan Vistula–Oder, Pertempuran Kolberg dan Pertempuran Berlin terakhir.[1]
Sejarah pasca-perang
suntingSetelah perang, Tentara Polandia diatur ulang menjadi enam (kelak menjadi tujuh) Distrik Militer, yakni Distrik Militer Warsawa yang bermarkas di Warsawa, Distrik Militer Lublin, Distrik Militer Krakow, Distrik Militer Łódź, Distrik Militer Poznań, Distrik Militer Pommern dan Distrik Militer Silesia yang bermarkas di Katowice.
Pada akhir tahun 1940 dan awal tahun 1950, Tentara Polandia pada masa itu di bawah komando Marsekal Uni Soviet, Marsekal Polandia dan Menteri Pertahanan Polandia Konstantin Rokossovsky. Kemudian tentara tersebut digabungkan ke dalam struktur militer Uni Soviet. Proses tersebut kemudian dikurangi setelah perubahan politik Polandia tahun 1956, ketika Władysław Gomułka meresmikan aspek hubungan militer Polandia dengan Uni Soviet.[3]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b Popularna Encyklopedia Powszechna Wydawnictwa Fogra (2016). "Pierwsza Armia Wojska Polskiego". Encyklopedia WIEM. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-06. Diakses tanggal 2021-02-16.
- ^ Kałużny, Ryszard (2007). "Oficerowie Armii Radzieckiej w wojskach lądowych w Polsce 1945-1956". Zeszyty Naukowe WSOWL (dalam bahasa Polski). Tadeusz Kościuszko Land Forces Military Academy (2): 86–87. ISSN 1731-8157.
- ^ Jerzy Eisler, Siedmiu wspaniałych poczet pierwszych sekretarzy KC PZPR [The Magnificent Seven: First Secretaries of KC PZPR], Wydawnictwo Czerwone i Czarne, Warszawa 2014, ISBN 978-83-7700-042-7, hlm. 214–215